2.7. Epidemiologi Diabetes Mellitus 2.7.1. Distribusi dan Frekuensi
a. Menurut Orang
Pada negara maju, penyakit DM cenderung diderita oleh penduduk berusia di atas 64 tahun sedangkan pada negara berkembang, penyakit DM cenderung diderita
oleh penduduk berusia 45-64 tahun.
32
DM tipe 1 umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja ataupun usia muda.
33
DM tipe 1 pada umumnya terjadi sebelum penderita berumur 40 tahun sedangkan DM tipe 2 pada umumnya terjadi setelah berumur 40
tahun.
21
Penderita DM yang memiliki usia yang sama dengan yang bukan penderita DM paling sedikit 2 kali lebih sering terkena serangan jantung dengan mereka yang
tidak menderita diabetes.
29
Berdasarkan American Diabetes Association ADA terdapat 1,9 juta kasus baru diabetes pada orang berusia 20 tahun dan lebih tua pada tahun 2010.
34
Berdasarkan penelitian Marpaung 2006 di RSUD Pematang Siantar tahun 2003- 2004 menyatakan bahwa proporsi penderita DM yang berusia
≥ 45 tahun 80,8 dan proporsi penderita DM yang berusia 45 tahun 19,2.
35
Berdasarkan penelitian Roza 2008 di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2006, proporsi penderita DM berusia 40 tahun yaitu yang menderita komplikasi
akut 5,0 dan yang menderita komplikasi kronik 12,6 sedangkan proporsi penderita DM berusia
≥ 40 tahun yaitu yang menderita komplikasi akut 7,6 dan yang menderita komplikasi kronik yaitu 74,8. Proporsi laki-laki yang menderita
DM yaitu yang mengalami komplikasi akut 6,9 dan yang mengalami komplikasi kronik 39,0 sedangkan proporsi perempuan yang menderita DM yaitu yang
Universitas Sumatera Utara
mengalami komplikasi akut 5,7 dan yang mengalami komplikasi kronik yaitu 48,4.
18
b. Menurut Tempat
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik tahun 2003 melaporkan bahwa
penduduk Indonesia yang berusia di atas 20 tahun sebanyak 333 juta jiwa dengan
prevalensi DM yaitu 14,7 pada daerah urban dan 7,2 pada daerah rural. Berdasarkan laporan hasil Riskesdas tahun 2007 oleh Departemen Kesehatan
menunjukkan prevalensi DM di daerah urban Indonesia untuk usia di atas 15 tahun yaitu 5,7.
20
Menurut laporan PERKENI tahun 2005 dari berbagai penelitian epidemiologi di Indonesia, menunjukkan bahwa angka prevalensi DM terbanyak terdapat di kota-
kota besar, antara lain Jakarta 12,8, Surabaya 1,8, Makassar 12,5, dan Manado 6,7. Sedangkan prevalensi DM terendah terdapat di daerah pedesaan,
antara lain Tasikmalaya 1,8 dan Tanah Toraja 0,9. Adanya perbedaan prevalensi DM di perkotaan dengan di pedesaan menunjukkan bahwa gaya hidup
mempengaruhi kejadian DM.
36
c. Menurut Waktu