gaya hidup sehat sedini mungkin dengan memberikan pedoman, yaitu mempertahankan pola makan sehari-hari yang sehat dan seimbang seperti
meningkatkan konsumsi sayuran dan buah, membatasi makanan tinggi lemak dan karbohidrat sederhana, dan mempertahankan berat badan normal sesuai dengan umur
dan tinggi badan. Selain itu yang dapat dilakukan adalah melakukan kegiatan jasmani yang cukup dan sesuai dengan umur dan kemampuan.
6
2.9.3. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder
yaitu mencegah agar tidak terjadi komplikasi walaupun sudah terjadi penyakit.
6
Pencegahan sekunder merupakan upaya pencegahan dan menghambat timbulnya penyakit dengan deteksi dini dan memberikan pengobatan sejak
awal. Pengobatan sejak awal harus segera dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi menahun. Edukasi mengenai diabetes mellitus dan pengelolaannya
akan meningkatkan kepatuhan pasien untuk berobat.
23
a. Penyuluhan
Edukasi DM adalah pendidikan dan latihan mengenai pengetahuan mengenai DM. Penyuluhan diperlukan karena penyakit diabetes adalah penyakit yang
berhubungan dengan gaya hidup. Disamping kepada pasien DM, edukasi juga diberikan kepada anggota keluarganya, tim kesehatan perawatan, dan orang-orang
yang beraktivitas bersama-sama dengan penderita DM setiap hari.
6
Penyuluhan untuk pencegahan sekunder ini ditujukan kepada mereka yang baru terdiagnosis diabetes. Kelompok penderita diabetes ini masih sangat perlu diberi
pengertian mengenai penyakit diabetes supaya mereka dapat mengendalikan
Universitas Sumatera Utara
penyakitnya dalam mengontrol gula darah, mengatur makanan, dan melakukan aktifitas olah raga sesuai dengan keadaan dirinya sehingga pada akhirnya penderita
akan merasa nyaman karena bisa mengendalikan gula darahnya. Materi yang dapat diberikan dalam penyuluhan adalah definisi diabetes
mellitus, penatalaksanaan diabetes secara umum, obat-obat untuk mengontrol glukosa darah tablet dan insulin, perencanaan makan dengan menggunakan bahan makanan
penukar, manfaat kegiatan jasmani olah raga. Selanjunya dapat diberikan materi penyuluhan lanjutan, yaitu mengenal dan mencegah komplikasi akut diabetes,
pengetahuan mengenai komplikasi kronik diabetes, penatalaksanaan diabetes selama menderita penyakit lain, dan pemeliharaan kaki diabetes.
47
b. Pengobatan
Jika pasien telah melaksanakan program makan dan latihan jasmani secara teratur, namun pengendalian kadar glukosa darah belum tercapai, perlu ditambahkan
obat hipoglikemik baik oral maupun insulin.
b.1. Obat Hipoglikemik Oral OHO
Obat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu penanganan pasien DM tipe 2. Pemilihan obat hipoglikemik oral yang tepat sangat menentukan
keberhasilan terapi diabetes.
31
Berdasarkan cara kerjanya, Obat Hipoglikemik Oral dapat dibagi menjadi 5 golongan, yaitu golongan pemicu sekresi insulin sulfonilurea dan glinid, golongan
peningkat sensitivitas terhadap insulin tiazolidindion, golongan penghambat glukoneogenesis metformin, golongan penghambat absorpsi glukosa glukosidase
alfa, dan golongan DPP-IV inhibitor.
20
Universitas Sumatera Utara
Golongan sulfonilurea diberikan pada pasien yang tidak gemuk karena meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas, misalnya Glibenklamid dengan
nama obat paten Daonil atau Euglucon. Golongan glinid merupakan obat yang cara kerjanya sama dengan sulfonilurea dengan penekanan pada sekresi insulin fase
pertama, misalnya Repaglinid dengan nama obat paten Novonorm. Golongan tiazolidindion mempunyai efek menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan
jumlah protein pengangkut glukosa, misalnya Pioglitazon dengan nama obat paten Actos. Golongan metformin berfungsi mengurangi produksi glukosa hati, misalnya
Glucophage. Golongan glukosidase alfa berfungsi mengurangi absorpsi glukosa di usus halus sehingga menurunkan kadar glukosa darah sesudah makan, misalnya
Akarbose dengan nama obat paten Glucobay.
20
b.2. Insulin