Patogenesis Diabetes Mellitus TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Sejarah Diabetes Mellitus

Di Mesir pada tahun 1552 sebelum Masehi telah dikenal suatu penyakit dengan gejala sering kencing dan dalam jumlah banyak yang disebut poliuria serta penurunan berat badan yang cepat tanpa disertai rasa nyeri. Kemudian pada tahun 400 sebelum Masehi, penulis India Sushrutha memberi nama penyakit itu penyakit kencing madu honey urine disease. Aretaeus pada tahun 250 sesudah Masehi merupakan orang yang pertama kali memberi nama diabetes yang berarti “mengalir terus” dan mellitus yang berarti “manis”. Disebut diabetes karena selalu minum dalam jumlah yang banyak polidipsia yang kemudian mengalir terus berupa urine yang banyak poliuria. Disebut mellitus karena urine penderita ini mengandung glukosa. 17 Pada tahun 1921, Frederick Banting dan Charles Best berhasil membuat ekstrak pankreas yang setelah disuntikkan terbukti dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah. Dengan demikian, jelas bahwa diabetes mellitus DM adalah penyakit menahun kronis yang disebabkan karena kekurangan insulin. 21 Akhirnya, pada tahun 1945, Frank dan Fuchs mencoba tablet OHO Obat Hipoglikemik Oral pada manusia, yang kemudian temuan OHO ini berkembang pesat dengan berbagai jenis dan indikasi penggunaannya. 17

2.3. Patogenesis Diabetes Mellitus

Tubuh memerlukan bahan untuk membentuk sel baru dan mengganti sel rusak. Di samping itu, tubuh juga memerlukan energi supaya sel tubuh dapat berfungsi dengan baik. Pada manusia bahan tersebut diperoleh dari bahan makanan Universitas Sumatera Utara yang dimakan sehari-hari, yang terdiri dari kabohidrat gula dan tepung-tepungan, protein asam amino, dan lemak asam lemak. Pengolahan bahan makanan itu dimulai dari mulut kemudian ke lambung dan selanjutnya ke usus. Di dalam saluran pencernaan itu, makanan dipecah menjadi bahan dasar dari makanan itu. Karbohidrat menjadi glukosa, protein menjadi asam amino dan lemak menjadi asam lemak. Agar dapat berfungsi sebagai bahan bakar, zat makanan itu harus masuk dulu ke dalam sel supaya dapat diolah. Di dalam sel, zat makanan tersebut terutama glukosa dibakar melalui proses metabolisme, dan hasil akhirnya adalah timbulnya energi. Dalam proses metabolisme itu, insulin memegang peranan penting yaitu bertugas memasukkan glukosa ke dalam sel, untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. 6 Hidrat arang dalam makanan diserap oleh usus halus dalam bentuk glukosa. Glukosa darah dalam tubuh manusia diubah menjadi glikogen hati dan otot oleh insulin. Sebaliknya, jika glikogen hati maupun otot akan digunakan, dipecah lagi menjadi glukosa oleh adrenalin. Jika kadar insulin darah berkurang, kadar glukosa darah akan melebihi normal, menyebabkan terjadinya hiperglikemia kadar gula darah tinggi. 22 Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta pankreas dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel glukosa itu dimetabolisasikan menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada, maka glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, akibatnya glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadarnya di dalam darah Universitas Sumatera Utara meningkat. Dalam keadaan ini badan akan menjadi lemah karena tidak ada sumber energi di dalam sel. Inilah yang terjadi pada Diabetes Mellitus tipe 1. Pada diabetes tipe 2 jumlah insulin normal atau mungkin lebih banyak tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang. Reseptor insulin dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu masuk ke dalam sel. Pada keadaan ini, jumlah insulin banyak tetapi reseptornya kurang maka glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit sehingga sel akan kekurangan glukosa dan glukosa di dalam pembuluh darah meningkat. 6

2.4. Klasifikasi Diabetes Mellitus