Usia Pola makan dan obesitas Kurangnya aktifitas fisik olah raga

2.7.2. Determinan a. Genetik atau Faktor Keturunan

DM cenderung diturunkan atau diwariskan, dan tidak ditularkan. Anggota keluarga Diabetes memiliki kemungkinan besar terserang penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita diabetes. 39 Diabetes tipe 2 lebih terkait dengan faktor genetik bila dibandingkan dengan diabetes tipe 1. Pada umumnya, anak dengan ayah penderita diabetes tipe 1 memiliki kemungkinan terkena diabetes adalah 1:7. 40

b. Usia

DM dapat terjadi pada semua kelompok umur, terutama di atas 40 tahun karena risiko terkena DM akan meningkat dengan bertambahnya usia. DM tipe 1 biasanya terjadi pada usia muda yaitu pada usia 40 tahun, sedangkan DM tipe 2 biasa terjadi pada usia ≥ 40 tahun. 38 Menurut penelitian Andayani di RS Dr. Sardjito Yogyakarta 2005 penderita DM tipe 2 mengalami peningkatan jumlah kasusnya pada umur di atas 40 tahun dan jumlah kasus yang paling banyak terjadi pada umur 61-70 tahun dengan proporsi 48. 41 Berdasarkan penelitian Amelya 2008 di Rumah Sakit Tembakau Deli Medan tahun 2002-2006, proporsi penderita DM yang berusia 20-40 tahun yaitu 4,9 dan proporsi penderita DM yang berusia 40 tahun yaitu 65,1. 42

c. Pola makan dan obesitas

Diabetes tipe 2 sangat erat kaitannya dengan obesitas. Obesitas timbul karena jumlah kalori yang masuk melalui makanan lebih banyak daripada kalori yang dibakar. Keadaan ini akan mengakibatkan penumpukan jaringan lemak yang Universitas Sumatera Utara berlebihan dalam tubuh sehingga terjadilah obesitas. Obesitas akan menyebabkan resistensi insulin sehingga insulin tidak dapat bekerja dengan baik dan kadar gula darah meningkat. Hal ini akan memicu gangguan ginjal, penyakit jantung, stroke, dan sebagainya. Seseorang dengan IMT Indeks Massa Tubuh 30 kgm 2 akan 30 kali lebih mudah terkena DM daripada seseorang dengan IMT normal 22 kgm 2 . Bila IMT ≥ 35 kgm 2 , kemungkinan mengidap DM menjadi 90 kali lipat. Apabila seseorang yang obesitas menderita diabetes maka akan lebih mudah terkena komplikasi. 38

d. Kurangnya aktifitas fisik olah raga

Olah raga aktivitas fisik adalah merupakan salah satu cara untuk menolong mencegah terjadinya penyakit karena pola hidup seperti diabetes, serangan jantung, dan stroke atau perdarahan di otak. Setiap berolah raga sebaiknya memeriksakan kadar glukosa darah karena kadar glukosa darah dapat turun akibat pembakaran. Hal ini terjadi karena cadangan glukosa pada otot dan hati dikeluarkan untuk dibakar. Pada aktivitas itu, kebutuhan terhadap hormon insulin menjadi berkurang sehingga dapat mencegah diabetes. 38

e. Infeksi