97
2. Analisis Data Hasil Uji Peningkatan Kemampuan Komunikasi matematis
Data hasil peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik diperoleh Hasil nilai tertinggi X
maks
dan nilai terendah X
min
pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Kemudian dicari ukuran tendensi sentralnya yang
meliputi rataan , median M
e
, modus M
o
, yang dapat dirangkum dalam tabel
berikut ini : Tabel 18
Deskripsi Data Amatan Hasil Uji Peningkatan kemampuan komunikasi matematis
Kelas Jenis
kelamin N
x
maks
x
min
Tendensi sentralnya
Kriteria N-gain
M
e
M
Kontrol Laki-laki
10 0,74
0,02 0,.28 0,25 0,34
Rendah perempuan
14 0,50
0,05 0,25 0,24 0,23
Rendah Eksperimen
Laki-laki 14
0,51 0,02
0,34 0,41 0,33 Sedang
perempuan 11
0,60 0,11
0,41 0,33 0,23 Sedang
Kontrol 24
0,74 0,11
0,27 0,24 0,33 Rendah
Eksperimen 25
0,60 0,02
0,38 0,39 0,23 Sedang
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa rata-rata laki-laki di kelas Eksprimen yaitu 0,34 lebih tinggi dari laki-laki di kelas kontrol yaitu 0,28 dan rata-rata
perempuan di kelas Eksprimen yaitu 0,41 lebih tinggi dari perempuan di kelas kontrol yaitu 0,25. secara keseluruhan rata-rata skor peningkatan pada kelas eksperimen 0,38
dan rata-rata pada kelas kontrol 0,27. Hal ini menunjukkan bahwa kelas yang mendapat metode pembelajaran dengan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
PMRI memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang mendapat model pembelajaran konvensional.
98
a Uji Normalitas Peningkatan Berdasarkan Kelas
Untuk mengetahui apakah kedua sampel berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas Denagan Liliefors .Rangkuman Hasil Uji Normalitas
dapat dilihat tabel berikut :
Tabel 19 Uji Normalitas Peningkatan Kemampuan Komunikasi matematis
No Kelas
Simpangan baku
Keputusan uji
1 Eksperimen
0,387 0,132
0,171 0,066
Diterima 2
Kontrol 0,277
0,185 0,180
0,194 Ditolak
Dari tabel diatas diketahui bahwa besarnya rata-rata kelas eksperimen adalah 0,387 dengan simpangan baku 0,132 dengan
=0,171 dan L
hitung
= 0,066 hal ini menunjukkan bahwa
l
L
hitung
. sedangkan untuk kelas kontrol diketahui bahwa besarnya rata-rata kelas kontrol adalah 0,277 dengan simpangan
baku 0,185 dengan = 0,180 dan L
hitung
= 0,194 hal ini menunjukkan bahwa
L
hitung
sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi tidak normal.
b Uji Homogenitas Peningkatan Berdasarkan Kelas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel memiliki variansi-variansi yang sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Metode Barlett. Hasil perhitungan uji homogenitas dengan taraf signifikasi 5
99 diperoleh
= 3,481 dan =
3,532
dari perhitungan uji homogen n-gain berdasarkan kelas Lampiran 30. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
menunjukkan bahwa ≥
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang menyatakan bahwa populasi tersebut memiliki varian yang tidak
sama.
3. Uji Hipotesis Penelitian