commit to user
117
Anak Endung Raja Sulaiman. Duduk di tingkap melambai angin. Kalau rindu pandanglah laman. Di situ tempat kita
bermain. .............................
Bulang Cahaya: 154
Ketiga kutipan di atas sangat jelas bahwa di setiap kegiatan yang dilakukan oleh tokoh dalam novel Bulang Cahaya tersebut sering kali
menggunakan pantun. Hal itu yang menyebabkan terjadinya transformasi budaya pada bidang bahasa.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dalam novel Bulang Cahaya, unsur-unsur yang membangun di dalamnya meliputi alur, tokoh, setting, tema, dan sudut
pandang. Unsur-unsur tersebut dianalisis dengan melakukan pendekatan struktural atau analitik. Dengan melalui pendekatan ini, berusaha memahami gagasan, cara
pengarang menampilkan gagasan atau mengimajikan ide-idenya, sikap pengarang dalam menampilkan gagasan-gagasannya, elemen instrinsik dan mekanisme
hubungan dari setiap unsur instrinsik sehingga membangun keselarasan dan kesatuan dalam rangka membangun totalitas bentuk maupun totalitas maknanya.
Keterkaitan unsur-unsur pembangun dalam novel Bulang Cahaya ini antara lain antara alur, tokoh dan penokohan, setting, tema, maupun sudut
pandangnya. Sehingga dari analisis unsur pembangunnya, dapat ditinjau dengan menggunakan sosiologi sastra yang akan menjelaskan mengenai transformasi
budaya yang ada dalam novel Bulang Cahaya tersebut.
commit to user
118
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya transformasi budaya dalam novel Bulang Cahaya tersebut antara lain:
1. Faktor internal berkaitan dengan sikap pendukung kebudayaan itu sendiri. Faktor internal yang dimaksudkan yaitu faktor-faktor dari dalam
masyakarat sekitar budaya itu berkembang. Ketika budaya dari dalam masyarakat itu berkembang maka akan dapat memotivasi tumbuh
kembangnya suatu kebudayaan. Akan tetapi apabil masyarakat sekitar tidak mendukung atau bersikap tak acuh, maka budaya yang ada justru akan
semakin hilang. 2.
Faktor eksternal berhubungan dengan penetrasi kebudayaan luar. Penetrasi kebudayaan luar merupakan konsekuensi logis dari pilihan
untuk membuka relasi dengan kebudayaan lain. Namun, pengaruh dari penetrasi tersebut akan sangat tergantung pada pola respons pendukung
kebudayaan yang bersangkutan. Selain hal tersebut adanya pengaruh dengan kebudayaan lain, tokoh utama sebagai sentral yang akan memengaruhi
munculnya budaya yang ada, serta peristiwa yang dilakukan oleh tokoh- tokoh dalam novel Bulang Cahaya ini juga merupakan faktor yang
memengaruhi. Faktor adanya kontak dengan budaya lain juga merupakan faktor yang berasal dari luar. Hal itu dapat terjadi karena dengan adanya
kontak atau komunikasihubungan dengan budaya lain, secara tidak langsung dapat memengaruhi terjadinya perubahan budaya pada suatu
daerah atau negara.
commit to user
119
Adanya konflik Melayu dan Bugis juga merupakan faktor eksternal yang sangat berpengaruh adanya transformasi budaya Melayu yang ada dalam
novel Bulang Cahaya ini. dalam novel ini dijelaskan bahwa tema cerita yang ada adanya perebutan kekuasaan, yang bermula dari konflik Melayu
dan Bugis. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan adanya konflik maka secara tidak langsung budaya Melayu dapat berkembang,
karena budaya Bugis yang dibawa pada saat konflik itu terjadi. Begitu juga dengan politik dalam berebut kekuasaan juga telah menandai
adanya transformasi budaya Melayu dalam novel tersebut. Dalam tradisi politik Melayu, seperti tampak dalam novel Bulang Cahaya tersebut,
misalnya, raja atau penguasa memang merupakan figur dan lembaga yang terpenting. Raja dianggap sebagai orang yang mulia dan mempunyai
berbagai kelebihan. Ketika dalam novel itu diceritakan bahwa tahta akan diberikan secara turun temurun. Namun karena adanya politik dalam
berebut kekuasaan, yaitu antara Melayu dan Bugis maka budaya Melayu itu sendiri justru mampu bertahan. Budaya Melayu yang terdapat dalam novel
Bulang Cahaya sangat beragam. Hal itu dapat dilihat pada hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang dikemukakan dalam novel tersebut. Dewasa ini
budaya mulai berubah daya hidupnya, karena pengaruh dari berbagai perubahan baik masyarakat, ekonomi, agama maupun kultural yang
berlangsung secara global. Pengaruh globalisasi itulah yang menciptakan suatu proses transformasi yang sangat besar, karena disebabkan oleh
menguatnya rasionalisasi di setiap aspek kehidupan.
commit to user
120
Pemilihan nama tokoh-tokoh sangat melambangkan bahwa yang diangkat dalam novel Bulang Cahaya ini adalah nuansa Melayu. Selain itu setting tempat
juga terlihat bahwa budaya Melayu masih sangat jelas. Transformasi budaya Melayu yang ada terdapat pada sistem kepercayaan, budaya turun temurun, sistem
peralatan, bidang agama, dan bidang bahasa. Budaya tradisi dapat selalu berkembang sesuai dengan perubahan dan kemajuan jaman yang akan
memengaruhi terjadinya tranformasi budaya itu sendiri. Umar Kayam, 1981. Dalam novel Bulang Cahaya ini juga dijelaskan bahwa kekuasaan akan
diberikan kepada keturunannya, karena memang tradisi dari masyarakat tersebut adalah tradisi turun temurun. Namun, kekuasaan tetap akan diberikan kepada anak
laki-lakinya. Hal itulah yang memang menjadi hal yang sangat biasa hingga saat ini bahwa pemimpin layaknya seorang laki-laki. Karena memang proses
pengajaran agama di dalam masyakarat Bulang juga menganut agama Islam, yang memerintahkan bahwa pemimpin itu harus laki-laki. Masyarakat Riau khususnya
sistem kekeluargaangaris keturunan ditarik dari garis perempuan ibu akan tetapi kekuasaan bukan berada di tangan perempuan namun tetap berada di tangan laki-
laki, hal ini dapat dilihat bahwa yang menjadi mamak kepala waris adalah dijabat oleh laki-laki yakni laki-laki tertua Sri Widoyatiwiratmo Soekito, 1989 : 58-59.
commit to user
121
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Dari pembahasan-pembahasan dan analisis yang telah dipaparkan, maka disimpulkan sebagai berikut.
1. Unsur-unsur pembangun dalam novel Bulang Cahaya ini meliputi alur flashback, tokoh utama Raja Djaafar, latar tempat dalam novel ini adalah di
daerah Kepulauan Riau sampai ke pantai timur semenanjung Malaysia dengan latar belakang sejarah Kerajaan Melayu Riau Lingga, latar waktunya
siang dan sore hari, latar suasana yang digambarkan perasaan dendam, cemburu, dan saling berebut kekuasaan, tema yang diangkat dalam novel ini
adalah percintaan yang tak sampai dengan dikemas dalam politik kekuasaan, sudut pandang menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu.
2. Budaya dalam novel Bulang Cahaya memiliki keanekaragaman. Proses transformasi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu sosialisasi dan
enkulturasi. 3. Faktor yang memengaruhi transformasi budaya Melayu yaitu 1 kontak
dengan kebudayaan lain; 2 konflik antara Melayu dan Bugis; 3 politik dalam berebut kekuasaan.
4. Budaya Melayu dalam novel Bulang Cahaya ini meliputi transformasi sistem kepercayaan, budaya turun temurun, sistem peralatan, bidang agama, serta
transformasi bidang bahasa. 121