commit to user
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1.Benda Cagar
Budaya
a. Pengertian Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat 2004:19 kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta buddayah ialah bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi
dan akal. Budaya dibedakan dari kebudayaan, karena budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa dan karsa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari
cipta, rasa dan karsa itu sendiri. Dalam istilah antropologi budaya perbedaan itu ditiadakan. Kata budaya dipakai sebagai suatu singkatan saja dari kebudayaan
dengan arti yang sama. Menurut Bakker dalam Usman Pelly 1994:22, asal kata kebudayaan
berasal dari kata Abhyudaya dari bahasa sansekerta. kata Abhyudaya berarti hasil baik, kemajuan, kemakmuran yang serba lengkap. Bakker mengartikan
secara singkat kebudayaan sebagai penciptaan penerbitan dan pengolahan nilai- nilai insani.
Menurut Mangunsarkoro yang dikutip Djoko Widagdo 2001:20 Kebudayaan adalah segala yang bersifat hasil karya jiwa manusia dalam arti
yang seluas-luasnya. Dari pendapat ini nampak bahwa kebudayaan menyangkut semua hasil karya manusia dalam berbagai sifat termasuk wujud
dan bentuknya. Menurut
Koentjaraningrat 1990:180
“Kebudayaan adalah
keseluruhan sistem, gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik demi manusia dengan belajar”,
Kebudayaan diperoleh dari proses belajar yang dilakukan manusia dalam kehidupan masyarakat. Adanya kebudayaan merupakan suatu usaha manusia
dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari, disamping diciptakan sebagai alat untuk mempertahankan dan sekaligus mencapai kesempurnaan hidup
manusia. Hal ini sejalan dengan pendapat Djoko Widagdo 2001:20 yang
commit to user
mengemukakan bahwa “Kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Segala sesuatu yang diciptakan manusia baik
yang konkrit maupun abstrak, itulah kebudayaan”. Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai hasil pengungkapan diri
manusia ke dalam materi sejauh diterima dan dimiliki oleh suatu masyarakat dan menjadi warisannya.
Kata materi harus dimengerti dalam arti luas, sehingga mencakup juga badan dan relasi-relasi dengan orang lain K.J Veeger,
1992:7. Menurut antropolog E.B Taylor dalam Koentjaraningrat 1990: 180,
kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku
yang normatif, artinya mencakup segala cara atau pola berpikir, merasakan dan bertindak.
Menurut Selo Soemardjan dalam Soerjono Soekanto 1990:189, kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya
masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaaan atau kebudayaan jasmaniah material culture yang diperlukan oleh manusia untuk
menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala
kaidah dan nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti luas, termasuk didalamnya agama, ideologi,
kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Cipta merupakan
kemampuan mental, kemampuan berpikir orang-orang
yang hidup bermasyarakat dan yang menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan.
Dari pengertian kebudayaan tersebut di atas, maka dapat berarti bahwa secara umum kebudayaan adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia baik
yang konkrit maupun yang abstrak yang merupakan keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil karya manusia yang diperoleh dari proses belajar di
commit to user
mana kebudayaan merupakan suatu usaha manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.
b. Unsur-unsur Kebudayaan