Ciri-ciri masyarakat Kajian Teori

commit to user

d. Ciri-ciri masyarakat

Masyarakat bertempat tinggal menyebar, tidak hanya terpusat pada satu daerah. Tiap daerah yang ditempati memberikan suatu pengaruh pada masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut, pengaruh-pengaruh ini akan menjadi suatu ciri khas bagi masyarakat tersebut. Menurut Soerjono Soekanto 1993: 105, ciri-ciri masyarakat antara lain : 1 manusia yang hidup bersama secara teoritis. Di dalam sosiologi tidak ada ukuran yang mutlak untuk menentukan jumlah manusia, tetapi minimal adalah dua orang, 2 bergaul selama jangka waktu yang cukup lama, 3 mereka sadar bahwa mereka adalah suatu kesatuan, 4 adanya nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi patokan bagi perilaku yang dianggap pantas, dan 5 menghasilkan kebudayaan dan mengembangkan kebudayaan tersebut. Menurut Abu Ahmadi 1985: 24, ciri-ciri masyarakat antara lain: 1 Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang, 2 telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah, dan 3 Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepentingan dan tujuan bersama Menurut Abdul Syani 2003: 37, cirri-ciri masyarakat antara lain: 1 Adanya interaksi, 2 Ikatan pola tingkah laku yang khas di dalam semua aspek kehidupan yang bersifat mantap dan kontinyu, dan 3 Adanya rasa identitas terhadap kelompok, di mana individu yang bersangkutan menjadi anggota kelompok. Kehidupan manusia yang selalu ingin hidup bermasyarakat didasari oleh beberapa faktor. Hasan Sadilu 1983:51 mengemukakan bahwa manusia selalu hidup bersama dalam masyarakat karena: 1 Hasrat yang didasarkan naluri yaitu kehendak biologis yang diluar penguasaan akal, 2 Kelemahan manusia adalah mendesak untuk mencari kekerabatan bersama orang lain, sehingga dapat berlindung bersama-sama dan dapat memenuhi kehidupan sehari-hari dengan bersama, 3 Manusia adalah zoon politicon yaitu makhluk sosial yang menyukai hidup bergolong atau sedikitnya mencari teman untuk commit to user hidup bersama dan, 4 Manusia hidup bersama selain karena persamaan juga karena perbedaaan yang terdapat dalam sifat, kedudukan, dan sebagainya. Menurut Koentjaraningrat 1990: 239 di dalam suatu masyarakat, terdapat ikatan khusus yang membuat satu kesatuan manusia menjadi satu masyarakat, yaitu: 1 Pola tingkah laku yang khas mengenai semua faktor kehidupan dalam batas kesatuan, 2 Pola tersebut harus bersifat mantap dan kontinyu, atau dengan kata lain pada khas itu sudah menjadi adat istiadat yang khas dan, 3 Adanya satu rasa identitas diantara para warga atau anggotanya bahwa mereka merupakan satu kesatuan khusus yang berbeda dari kesatuan- kesatuan lainnya. Menurut Hoogvelt 1985:35 tujuan utama kelompok manusia yaitu guna mewujudkan hidup bersama yang lebih sempurna dalam segala aspeknya, maka dari itu masyarakat mempunyai tugas pokok bagi anggota masyarakatnya, mengenai tugas pokok masyarakat antara lain: 1 Melestarikan eksistensi penghuninya sebagai satu bangsa yang sejahtera. Tugas yang besar meliputi pengadaan sarana-sarana dasar dengan tingkat kepastian yang tinggi dan yang dapat menjamin tercapainya sandang, pangan dan pemukiman yang cukup, keamanan dan ketentraman yang langgeng serta pro reaksi warga masyarakat baru, 2 Mengatur pembagian tugas. Masyarakat sebagai kesatuan organisme sosial mengemban serangkaian tugas yang harus diselesaikan melalui warganya. Pembagian tugas yang begitu penting sekaligus kompleks tidak dapat diserahkan pada kemauan-kemauan masyarakat. Untuk itu harus ada skema yang menyeluruh, berdasarkan skema tersebut masyarakat membagi-bagikan tugas pada kesatuan-kesatuan bakat, pendidikan, dan keterampilan yang dibina oleh kesatuan yang bersangkutan dan, 3 Mempersatukan warga masyarakat. Nilai persatuan dan kesatuan yang telah mengambil keputusan untuk hidup bersama dalam kesatuan yang lebih luas guna mencapai tujuan bersama. commit to user

B. Kerangka Berfikir