Unsur-unsur Kebudayaan Wujud Kebudayaan

commit to user mana kebudayaan merupakan suatu usaha manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.

b. Unsur-unsur Kebudayaan

Menurut Koentjaraningrat 2000:2 kebudayaan setiap masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Ada tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai unsur-unsur kebudayaan yang universal dan merupakan unsur yang bisa ditemukan di semua kebudayaan di dunia, baik dalam masyarakat pedesaan yang kecil terpencil maupun dalam masyarakat kota yang besar dan kompleks. Unsur-unsur universal ini merupakan isi dari semua kebudayaan yang ada di dunia, antara lain: 1 Sistem religi dan upacara, 2 Sistem dan organisasi kemasyarakatan, 3 Sistem pengetahuan, 4 Bahasa lisan maupun tertulis, 5 Kesenian seni rupa, seni suara, dan seni gerak, 6 Sistem mata pencaharian hidup, dan 7 Sistem teknologi dan peralatan. Menurut Soerjono Soekanto 1990: 191 ada tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universal, yaitu: 1 peralatan dan perlengkapan hidup manusia pakaian, perumahan, rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, dan transportasi, 2 mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi pertanian, peternakan, sistem produksi, dan sistem distribusi, 3 sistem kemasyarakatan sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem perkawinan, 4 bahasa lisan maupun tertulis, 5 kesenian seni rupa, seni suara, dan seni gerak, 6 sistem pengetahuan, dan 7 religi sistem kepercayaan. Ketujuh unsur ini, masing-masing dapat dipecah dalam sub unsur- unsurnya. Ketujuh unsur kebudayaan mencakup seluruh kebudayaan makhluk manusia dimanapun, dan menunjukkan ruang lingkup dari kebudayaan serta isi dari konsepnya.

c. Wujud Kebudayaan

Menurut J.J Honigman yang dikutip Koentjaraningrat 1990:86 membedakan adanya tiga gejala kebudayaan, yaitu ideas, activities, dan commit to user artifacts . Dalam hal ini gejala kebudayaan yang termasuk kelompok ideas adalah gejala sesuatu yang masih terdapat di dalam pikiran manusia yang berupa ide-ide, pendapat maupun gagasan. Gejala kebudayaan yang termasuk kelompok actifities adalah tindakan-tindakan manusia sebagai tindak lanjut dari apa yang terdapat dalam alam pikir manusia. Gejala kebudayaan yang ketiga adalah artifacts, yaitu kebudayaan yang bersifat kebendaan atau kebudayaan fisik atau kebudayaan material yang merupakan hasil karya manusia yang berupa benda dengan berbagai sifatnya. Sejalan dengan pernyataan di atas, Koentjaraningrat 2004: 5 mengemukakan bahwa kebudayaan itu ada tiga wujudnya, antara lain : 1 Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dan ide- ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dan sebagainya., 2 Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dan manusia dalam masyarakat, dan 3 Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud pertama adalah wujud ide dari kebudayaan. Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau difoto, dan dalam alam pikiran dari warga masyarakat di mana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup. Kebudayaan ide ini biasa distebut dengan tata-kelakuan, maksudnya menunjukkan bahwa kebudayaan ide itu biasanya juga berfungsi sebagai tata kelakuan yang mengatur, mengendalikan, dan memberi arah pada kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat. Wujud kedua dari kebudayaan biasa disebut dengan sistem sosial, mengenai tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lainnya selalu mengikuti pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai rangkaian aktifitas manusia dalam suatu masyarakat, maka sistem sosial ini bersifat konkrit. Wujud yang ketiga dari kebudayaan disebut juga kebudayaan fisik dan memerlukan keterangan banyak, karena merupakan aktifitas, perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat, maka sifatnya paling konkrit dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan difoto. commit to user Ketiga wujud kebudayaan tersebut, dalam kenyataan kehidupan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Kebudayaan ide dan adat istiadat mengatur dan member arah pada perbuatan dan karya manusia menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya kebudayaan fisik itu membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang semakin menjauhkan manusia dari lingkungan alamiah sehingga mempengaruhi pula pola-pola perbuatannya, bahkan juga mempengaruhi cara berfikirnya. Djoko Widagdo 2001: 21 mengatakan bahwa kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan oleh manusia, karena itu meliputi: 1 Kebudayaan material bersifat jasmaniah yang meliputi benda- benda ciptaan manusia, misalnya alat-alat perlengkapan hidup, 2 Kebudayaan non material bersifat rohaniah yaitu segala hal yang tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya religi, bahasa, dan ilmu pengetahuan. Dari uraian di atas, dapat diartikan bahwa semua benda hasil karya atau ciptaan manusia dalam berbagai sifat, wujud dan bentuknya merupakan salah satu wujud dari kebudayaan di mana jika benda-benda tersebut telah memenuhi persyaratan tertentu, maka benda-benda tersebut merupakan Benda Cagar Budaya.