UKBM adalah salah satu wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kondisi ini ternyata mampu memacu munculnya berbagai
bentuk UKBM lainya seperti Polindes, POD pos obat desa, Pos UKK pos upaya kesehatan kerja, TOGA taman obat keluarga, dana sehat, dan lain sebagainya.
2.2.1 Sasaran
Sasaran UKBM adalah: 1. IndividuToma berpengaruh
2. Keluarga dan perpuluhan keluarga 3. Kelompok masyarakat : generasi muda, kelompok wanita, angkatan kerja, dll
4. Organisasi masyarakat: organisasi profesi, LSM, dll
5. Masyarakat umum: desa, kota, dan pemukiman khusus 2.3 Keputusan Bersama Tiga Menteri Tentang Peningkatan Kesehatan Pada
Pondok Pesantren dan Institusi Keagamaan Lainnya Keputusan tiga menteri yaiu Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Menteri
Agama Republik Indonesia dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1067 Tahun 2002, Nomor 385 Tahun 2002, dan Nomor 37 Tahun 2002 menjelaskan
tentang peningkatan kesehatan pada pondok pesantren dan institusi keagamaan lainnya. Mengingat bahwa institusi keagamaan mempunyai peranan yang strategis
dalam upaya pembinaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, serta pola hidup sehat yang dinamis. Selanjutnya bahwa pondok pesantren atau institusi
keagamaan lainnya merupakan wadah yang potensial dalam meningkatkan sumber
Universitas Sumatera Utara
daya manusia, untuk itu perlu didukung dengan berbagai program di bidang kesehatan
Keputusan Bersama tiga menteri ini mengatur berbagai hal, diantaranya: 1. Kerjasama dalam upaya peningkatan kesehatan pada pondok pesantren dan
institusi keagamaan lainnya. Departemen Kesehatan, Departemen Agama dan Departemen dalam Negeri melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Pengembangan sistem pelayanan kesehatan pada pondok pesantren dan institusi keagamaan lainnya yang meliputi: bentuk pelayanan kesehatan, cara
pembiayaan kesehatan, dan cara pengelolaan kesehatan yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.
b. Pengangkatan tenaga kesehatan oleh pondok pesantren dan institusi keagamaan
lainnya atas
persetujuan Kepala
Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat dan diakui sebagai pelaksanaan Masa Bakti. c. Pendirian dan pengembangan Klinik Kesehatan atau institusi pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan keadaan setempat. d. Penyusunan pedoman-pedoman yang diperlukan.
2. Untuk teknis pelaksanaan amar kedua Keputusan Bersama ini dibentuk kelompok kerja di lingkungan Departemen Kesehatan, Departemen Agama dan
Departemen Dalam Negeri, yang ditetapkan secara bersama-sama atau sendiri- sendiri oleh masing-masing departemen.
3. Segala pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan kerjasama ini menjadi tanggung jawab masing-masing departemen sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Pesantren