Gambaran Umum Poskestren Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Poskestren Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan

Pondok Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah dideklarasikan secara resmi pada tanggal 18 Oktober 1982, betepatan dengan peringatan tahun baru Hijriah 1 Muharram 1403. Langkah awal yang dilakukan untuk menghidupkan pesantren adalah dengan mengadakan bimbingan mengaji dan belajar agama untuk anak-anak di daerah Paya Bundung Medan dan sekitarnya dengan sistem pulang hari. Sistem pulang hari atau tidak mukim berjalan hingga tahun 1988. Sejak awal berdirinya, pembangunan selalu diadakan secara gotong royong dan suka rela tanpa imbalan antara masyarakat, wali santri dan pengelola pesantren, demikian juga dengan pembangunan dalam hal kesehatan. Sejak awal berdiri, pesantren telah membentuk biro khusus yang menangani kesehatan santri, guru dan karyawan. Kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan pengobatan secara sederhana yaitu dengan cara mengunjungi setiap asrama dan meninjau keadaan kesehatan para warga pondok pesantren tanpa adanya gedung khusus sebagai tempat pengobatan. Poskestren Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah merupakan balai pengobatan yang memberikan pelayanan kesehatan bagi warga pondok pesantren maupun masyarakat umum di lingkungan pesantren. Poskestren ini berdiri sejak tahun 1997 yang merupakan wujud nyata atas bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi pada tahun 1993 sekarang menjadi poskestren santriputra. Pada awalnya poskestren disebut dengan Balai Pengobatan Santri dan Masyarakat BPSM oleh pihak pesantren. Sejak kedatangan Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada saat Universitas Sumatera Utara itu yaitu Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JPK pada tahun 2007, BPSM diganti dengan poskestren. Menteri Kesehatan juga memberikan suntikan dana untuk membangun poskestren khusus bagi santriwati, karena pada saat itu tempat pelayanan kesehatan santri dan santriwati tergabung dalam satu gedung. Poskestren berada di lingkungan Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah yang luasnya ± 11 hektar dan terletak di Jalan Jamin Ginting Km 11, Medan Tuntungan dan melayani warga pondok pesantren yang berjumlah ± 3026 orang serta masyarakat umum di lingkungan pesantren. Sejak didirikan, BPSM berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan menyediakan dokter tetap dengan berbagai spesialis umum, gigi, paru dan lain-lain, dan bekerja sama dengan beberapa lembaga kesehatan klinik, rumah sakit, laboratorium di Kota Medan. Pelayanan kesehatan di pesantren saat ini dilakukan oleh 10 tenaga kesehatan yang terdiri dari 2 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 1 orang dokter spesialis paru, 1 orang bidan, dan 5 orang perawat yang selanjutnya dibantu oleh 11 orang kader kesehatan yang juga merupakan santri maupun santriwati. Pelayanan kesehatan dilakukan selama 24 jam, namun untuk praktek dokter umum dilakukan setiap hari pada pukul 16.30 WIB sampai 18.00 WIB. Pelayanan kesehatan gigi dilakukan tiga kali dalam satu minggu yaitu hari minggu, selasa dan jumat dari pukul 16.30 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia di poskestren tersebut meliputi: ruang tunggu pasien, ruang obat, ruang periksa, ruang rawat inap, dan klinik gigi yang ada di poskestren santriputra, sedangkan di poskestren santriwatiputri belum tersedia klinik gigi. Poskestren atau balai pengobatan ini juga dilengkapi dengan berbagai alat-alat kesehatan dan obat-obatan. { Universitas Sumatera Utara

4.2 Karakteristik Informan