Meletakkan dasar – dasar bagi penyusunan hukum agrarian nasioanl yang Meletakkan dasar – dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan Meletakkan dasar – dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak Konsepsi

sepakat para pihak penjual dan pembeli dan adanya saksi-saksi yang menyaksikan perbuatan hukum jual beli itu Mengenai pendaftaran terhadap tanah yang berasal dari tanah milik adat, Muhammad Yamin menyebutkan ”Khusus pendaftaran tanah yang berasal dari tanah hak milik adat maka pemohon mengajukan permohonan pengakuan hakkonversi dengan melampirkan tanda bukti haknya seperti yang dimaksud dalam UUPA, Peraturan Menteri Pertanian dan Agraria Nomor 2 tahun 1970 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 26DDA1996 kemudian oleh Kepala Pertanahan KabupatenKotamdaya permohonan tersebut diumumkan selama 2 dua bulan berturut-turut di Kantor Kepala Desa dan Kantor Camat untuk memberikan kemungkinan pihak lain mengajukan keberatan- keberatan atas permohonan pendaftaran tersebut. Bila dalam jangka waktu yang telah ditentukan telah lewat, maka permohonan pengukuran hak tersebut diteruskan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi untuk diterbitkan Surat Keputusan pengakuan haknya”. 23 Berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku, maka semua tanah yang berada dalam Wilayah Rrpublik Indonesia harus terdaftar, dengan tujuan pokok sebagaimana dinyatakan dalam Penjelasan Umum Undang – Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok Agraria yaitu :

1. Meletakkan dasar – dasar bagi penyusunan hukum agrarian nasioanl yang

akan merupakan alat untuk membawakan kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan bagi Negara dan rakyat tani dalam rangka masyarakat adil dan makmur.

2. Meletakkan dasar – dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan

hukum pertanahan. 23 Muhammad Yamin, Beberapa Dimensi Filosofi Hukum Agraria, Medan: Pustaka Bangsa Press, 2003, halaman 39 Universitas Sumatera Utara

3. Meletakkan dasar – dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak

– hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya. Masyarakat yang akan melakukan peralihan hak atas tanah karena jual lepas sangat berpengaruh dalam proses pendaftaran Akta PPAT dan meminimalisir penyimpangan Jual Lepas tanah Hak Ulayat dengan cara pendaftaran tanah di Kota Salak.

2. Konsepsi

Konsep adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Konsepsi diterjemahkan sebagai usaha membawa sesuatu dari abstrak menjadi suatu yang konkrit, yang disebut dengan operational definition. 24 Pentingnya definisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu istilah yang dipakai. 25 Oleh karena itu untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini harus didefinisikan beberapa konsep dasar, agar secara operasional diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, yaitu: 1 . Tanah adalah Bagian permukaan bumi yangmerupakan suatu bidang yang terbatas. 26 24 Sutan Remy Sjahdeini, Kebebasan Berkontrak Dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia, Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 1997, halaman 10 25 Tan Kamelo, Perkembangan Lembaga Jaminan Fiducia : Suatu Tinjauan Putusan Pengadilan dan Perjanjian di Sumetera Utara, Disertasi, PPs-USU, Medan, 2002, halaman 35 26 Pasal 1 Angka 2 PP No. 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Universitas Sumatera Utara 2 . Hak atas tanah adalah hak yang memberi wewenang kepada seseorang yang mempunyai hak untuk mempergunakan atau mengambil manfaat atas tanah tersebut. 3 . Tanah Ulayat merupakan tanah wilayah masyarakat hukum adat tertentu

4. Hak Ulayat merupakan serangkaian wewenang dan kewajiban suatu masyarakat