3.1.2 Lokasi dan waktu studi
Lokasi studi adalah kecamatan Tanjung Balai Utara, kota Tanjung Balai Provinsi Sumatera Utara. Pada lokasi ini memiliki wilayah kecamatan terpadat
dibanding lima kecamatan lainnya dimana dari data kejadian kebakaran kecamatan tahun 2009 memiliki tingkat kebakaran yang tinggi, ini menunjukkan bahwa
lingkungan permukiman perkotaan di wilayah ini rentan terhadap bahaya kebakaran. Waktu studi dilaksanakan antara bulan Pebruari 2011 sampai dengan Mei 2011.
3.1.3 Bahan dan alat studi
Bahan dan alat studi yang digunakan untuk mengumpul data adalah sebagai berikut:
1. Daftar pertanyaan yang akan diajukan sebagai kuesioner kepada responden
2. Kertas dan pulpen untuk mencatat jawaban dari responden
3. Kamera untuk membuat foto yang akan diteliti
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan: 1. Survei Pustaka
Suvei dilakukan untuk mengumpulkan gambaran umum tentang wilayah studi, informasi mengenai termonologi bencana kebakaran dan kebijakan-
kebijakan terkait serta informasi yang merujuk kepada mitigasi bencana kebakaran.
Universitas Sumatera Utara
2. Survei Kelembagaan Survei dilakukan di Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota
Tanjung Balai, PDAM, Kantor Kelurahan dan Kecamatan setempat, Dinas Sosial, Kepolisian dan Militer yang menaungi wilayah studi.
Survei dilakukan untuk meraih data historik bencana kebakaran di Kota Tanjung Balai tentang sebaran hydrant, data lokasi dan jumlah pemadam
kebakaran serta data sosial-ekonomi masyarakat setempat. 3. Wawancara
Wawancara yang dilakukan bersifat semistruktur kepada pihak-pihak terkait yang dapat mewakili masyarakat dilokasi studi seperti Kepala Kecamatan
Tanjung Balai Utara dan Kepala Lurah di lima Kelurahan yang ada. Wawancara dilakukan guna meraih data tentang karakteristik masyarakat di
lingkungan studi. Selain itu dilakukan wawancara kepada pihak keamanan yaitu kepolisian
sektor Kecamatan Tanjung Balai Utara dan Koramil setempat, Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Tanjung Balai dengan
tujuan meraih data kondisi fisik, sosial kependudukan, ekonomi, ketersediaan sarana dan prasarana serta kondisi kelembagaan yang tanggap
terhadap bencana kebakaran di wilayah studi; kemudian untuk mengukur seberapa jauh kesiapan, jarak, dan waktu tempuh Dinas Pencegahan dan
Penanggulangan Kebakaran di wilayah setempat.
Universitas Sumatera Utara
4. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi fisik baik
bangunan maupun lingkungan, kondisi sosial ekonomi masyarakat serta ketersediaan sarana dan prasarana di kawasan studi melalui rekam jejak
dokumentasi dan tulisan.
3.3 Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam studi ini menggunakan teknik sampel purposive sampling yaitu suatu teknik pengambilan sampel yang mempertimbangkan kriteria-
kriteria tertentu oleh peneliti yang sesuai dengan tujuan penelitian, dan dalam kasus ini sampel tertuju pada pihak terkait atas dasar validitas data yang berguna dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pihak-pihak yang akan di wawancara untuk meraih data, sampel tertuju pada
Kepala Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, Kepala Kecamatan Tanjung Balai Utara, lima Kepala Kelurahan yang berada dalam lingkup wilayah
Kecamatan Tanjung Balai Utara, Kepala Dinas PDAM Tirtanadi dan Kepala Dinas PLN setempat atau yang mewakilinya; Kemudian Kepala Polisi Sektor Tanjung Balai
Utara dan Koramil setempat. Teknik purposive sampling digunakan tidak hanya tertuju pada masyarakat
setempat, namun informasi diupayakan diperoleh dari pihak-pihak yang benar-benar mengenal karakteristik lingkungan setempat.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Metode Analisis