10
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian relevan tentang penerapan model pembelajaran mind mapping di SD baik dalam pembelajaran IPA maupun mata pelajaran lainnya telah
banyak dipublikasikan. Banyak hasil yang menunjukkan bahwa model pembelajaran mind mapping merupakan model pembelajaran yang efektif diterapkan dalam
pembelajaran di SD. Salah satu penelitian yang menguji keefektifan penerapan model mind
mapping yaitu penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Johar Alimuddin pada tahun 2011 dengan judul “Keefektifan Pembelajaran IPS Melalui Model Mind
Mapping Peta Pikiran untuk Mengenal Permasalahan Sosial di Daerah Setempat bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Paduraksa”. Populasi pada penelitian
ini yakni sebanyak 32 siswa sebagai kelompok eksperimen dan 24 siswa sebagai kelompok kontrol. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampel jenuh
sehingga seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Dari penelitian ini diperoleh data rata-rata nilai pretes kelompok kontrol yaitu 48,26, sedangkan pada kelompok
eksperimen yaitu 51,61 dan rata-rata nilai postes kelompok kontrol yaitu 60. Sementara rata-rata nilai postes kelompok eksperimen yaitu 69,68. Selain itu, juga
diperoleh data aktivitas belajar siswa pada kelompok eksperimen sebesar 71,1 yang termasuk dalam kategori baik. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran mind mapping efektif diterapkan pada pembelajaran IPS di SD terbukti dengan adanya perbedaan hasil belajar yang cukup signifikan antara kelompok
eksperimen yang menggunakan model pembelajaran mind mapping dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran mind mapping.
Emy Dwijayanti juga telah melaksanakan penelitian eksperimen dengan judul “Penerapan Model Mind Mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas
IV SD Mata Pelajaran IPS Materi Pokok Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi di SDN 1 Lindah Kulon Surabaya”. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan pretest-posttest group design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 39 orang siswa kelas IV SDN Lindah Kulon.
Dari penelitian ini diperoleh rata-rata nilai pretes sebesar 77,43 dan rata-rata nilai postes sebesar 87,17. Setelah dilakukan uji beda dengan uji Wilcoxon diketahui nilai
uji beda lebih besar dari t
tabel
sehingga Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model mind mapping berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas
IV SDN 1 Lindah Kulon Surabaya pada materi pokok Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi.
Selain penelitian eksperimen, ada beberapa penelitian tindakan kelas tentang penerapan model pembelajaran mind mapping. Salah satunya yaitu penelitian tindakan
kelas yang dilakukan oleh Dadan Permata Syamsudin pada tahun 2010 pada siswa kelas IV SDN Sanggarwinaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang tahun
pelajaran 20092010. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Dadan Permata Syamsudin yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa melalui Penerapan Model Mind
Mapping dalam Pembelajaran IPA pada Pokok Bahasan Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit” menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa meningkat.
Prestasi belajar yang dimaksud meliputi keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil setiap siklus. Pada siklus I, dari 25 siswa, siswa
yang aktif berjumlah 15 orang dan rata-rata hasil belajar siswa 51. Pada siklus II, siswa yang aktif meningkat menjadi 19 siswa dan rata-rata hasil belajar siswa menjadi
71. Sementara pada siklus III, jumlah siswa yang aktif meningkat menjadi 23 siswa dan rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 87. Dengan demikian, model
pembelajaran mind mapping dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan Perubahan Alam dan Kenampakan Bumi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan, terdapat persamaan pada penelitian ini yaitu penggunaan model pembelajaran mind mapping. Namun, terdapat
perbedaan dalam hal metodologi penelitian, mata pelajaran, tempat penelitian dan subjek penelitian. Penelitian-penelitian terdahulu peneliti jadikan sebagai acuan dalam
melaksanakan penelitian ini.
2.2 Landasan Teoritis