Uji Proporsi Uji Perbedaan Rata-rata

kelas = 6; panjang kelas = 7; simpangan baku = 9,9051 diperoleh . Dengan banyaknya data 31, dan dk = 6 – 3 = 3 diperoleh . Dengan demikian , ini berarti nilai kemampuan pemecahan masalah pada pada materi trigonometri peserta didik kelas kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24.

4.1.4.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang homogen. Hasil perhitungan untuk kelas eksperimen didapat varians = 69,5656 dan untuk kelas kontrol didapat varians = 98,1118. Dari perbandingannya diperoleh . Dari tabel distribusi dengan taraf nyata dan dk pembilang = 31 – 1 = 30 serta dk penyebut = 31 – 1 = 30, diperoleh . Karena , maka dapat dikatakan bahwa sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25.

4.1.4.3 Uji Proporsi

Uji proporsi digunakan untuk mengetahui apakah persentase peserta didik pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai kemampuan pemecahan masalah lebih dari atau sama dengan 75. Untuk menguji proporsi peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan uji z satu pihak yaitu uji pihak kiri. Hipotesis yang digunakan sebagai berikut. pesentase banyaknya peserta didik yang memperoleh nilai kemampuan pemecahan masalah kurang dari atau sama dengan . persentase banyaknya peserta didik yang memperoleh nilai kemampuan pemecahan masalah lebih dari . Hasil perhitungan untuk kelas eksperimen dari 31 peserta didik, jumlah peserta didik yang tuntas 28 anak dan jumlah peserta didik yang tidak tuntas ada 3 anak diperoleh dan . Karena , maka ditolak dapat dikatakan bahwa persentase banyaknya peserta didik yang memperoleh nilai kemampuan pemecahan masalah lebih dari . Jadi dapat disimpulkan bahwa persentase banyaknya peserta didik yang memperoleh nilai kemampuan pemecahan masalah lebih dari atau sama dengan . Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21. Hasil perhitungan untuk kelas kontrol dari 31 peserta didik, jumlah peserta didik yang tuntas 24 anak dan jumlah peserta didik yang tidak tuntas ada 7 anak diperoleh dan . Karena , maka diterima dapat dikatakan bahwa pesentase peserta didik yang memperoleh nilai kemampuan pemecahan masalah kurang dari atau sama dengan . Jadi dapat disimpulakan bahwa pesentase peserta didik yang memperoleh nilai kemampuan pemecahan masalah kurang dari . Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22.

4.1.4.4 Uji Perbedaan Rata-rata

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa data kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen. Untuk menguji perbedaan dua rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan uji t satu pihak yaitu uji pihak kanan. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang menggunakan pembelajaran Model Eliciting Activities kurang dari sama dengan pembelajaran ekspositori rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang menggunakan pembelajaran Model Eliciting Activities lebih baik dibandingkan pembelajaran ekspositori Dari hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata kelas eksperimen = 85,0323 dan rata-rata kelas kontrol = 79,3871, varians kelas eksperimen = 69,5656 dan varians kelas kontrol = 98,1118 , varians gabungan = 83,8387 dengan dan diperoleh . Dengan dan dk = 31 + 31 – 2 = 60, diperoleh . Karena maka ditolak dan diterima, berarti rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi trigonometri dengan pembelajaran Model Eliciting Activities lebih dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika dengan pembelajaran ekspositori. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26.

4.2 Pembahasan

Penelitian ini diawali dengan pelaksanaan pembelajaran di kedua kelas sampel pada materi trigonometri. Kedua kelas sampel yakni kelas X5 sebagai kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran Model Eliciting Activities dan kelas X4 sebagai kelas kontrol yang memperoleh pembelajaran ekspositori. Pada akhir