didengar, memperoleh advokasi, pembinaan, perlakuan yang adil, kompensasi sampai ganti rugi.”
33
Selain memperoleh hak konsumen juga mempunyai kewajiban yang diatur dalam Pasal 5 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen yaitu sebagai berikut: a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian dan
pemanfaatan barang atau jasa demi keamanan dan keselamatan; b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang atau jasa;
c. Membayar dengan nilai yang sesuai dengan yang disepakati; dan d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara
patut, hal ini dimaksudkan agar konsumen sendiri memperoleh hasil yang optimum atas perlindungan dan kepastian hukum bagi dirinya.
Hak dan kewajiban konsumen ini harus menjadi perhatian dan dijelaskan dengan sebaik-baiknya oleh pelaku usaha atau produsen agar konsumen benar-benar
mendapat informasi yang jelas. ”Penjelasan itu dimaksudkan agar konsumen sendiri dapat memperoleh hasil yang optimum atas perlindungan danatau kepastian hukum
bagi dirinya.”
34
B. Hak dan Kewajiban Bank
Pada dasarnya, Bank merupakan suatu pelaku usaha dalam melaksanakan operasional penerbitan kartu kredit, di mana untuk menciptakan kenyamanan
berusaha bagi bank sebagai pelaku usaha dan sebagai keseimbangan atas hak-hak yang diberikan kepada konsumen, di mana bank sebagai pelaku usaha diberikan hak
33
Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani., Op. cit, hal. 29-30.
34
Ibid., hal. 31.
Universitas Sumatera Utara
yang diatur dalam Pasal 6 Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yaitu:
a. Menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan
nilai tukar barang atau jasa yang diperdagangkan; b.
Mendapatkan perlindungan hukum dari konsumen yang tidak beritikad baik; c.
Melakukan pembelaan diri sepatutnya didalam penyelesaian hukum sengketa konsumen;
d. Rehabilitasi nama baik apabila tidak terbukti secara hukum bahwa kerugian
konsumen tidak diakibatkan oleh barang atau jasa yang diperdagangkan; e.
Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan-peraturan. Selanjutnya, sebagai konsekuensi dari hak konsumen yang telah disebutkan
pada uraian terdahulu, maka kepada pelaku usaha dibebankan pula kewajiban- kewajiban yang diatur dalam Pasal 7 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen sebagai berikut: a.
Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usaha; b.
Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang atau jasa serta memberikan penjelasan penggunaan, perbaikan dan
pemeliharaan;
c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur, serta tidak
diskriminatif; d.
Menjamin mutu barang atau jasa yang diproduksi dan diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang atau jasa yang berlaku;
e. Memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan mencoba barang
atau jasa tertentu, serta memberikan jaminan atau garansi atas barang yang dibuat dan diperdagangkan;
f. Memberi kompensasi, ganti rugi dan penggantian atas kerugian akibat
penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan jasa yang diperdagangkan; dan,
g. Memberi kompensasi, ganti rugi dan penggantian apabila barang dan jasa yang
diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
Semua kewajiban pelaku usaha ini disisi lain dapat dipandang sebagai hak dari konsumen, begitu juga sebaliknya seluruh hak dari pelaku usaha dapat dipandang
sebagai kewajiban dari konsumen. ”Jika diperhatikan baik-baik, jelas bahwa
Universitas Sumatera Utara
kewajiban-kewajiban tersebut merupakan manifestasi hak konsumen dalam sisi lain yang ditargetkan untuk menciptakan budaya tanggung jawab diri para pelaku
usaha.”
35
C. Bentuk Perlindungan Nasabah Berdasarkan Perjanjian Kredit