perbuatan melanggar hukum. Bukan atas dasar wanprestasi atas perjanjian tertentu.
3. Antara penerbit kartu kredit dengan penjual barang dan jasa
Tidak ada suatu perjanjian khusus yang bersifat bilateral antara pihak penjual dengan pihak penerbit. Dalam hal ini yang ada hanya keikutsertaan pihak penerbit
sebagai salah satu pihak dalam perjanjian jual beli antara pihak penjual dengan pihak pemegang pembeli. Dengan demikian perjanjian jual beli tersebut menjadi
perjanjian segitiga. Sebenarnya dengan penerbitan kartu kredit, pihak penerbit sudah mengikatkan
diri untuk membayar harga barang dan jasa kepada pemegang dengan menggunakan kartu kredit. Jadi, tindakan penerbitan kartu kredit ini dapat dianggap baru permulaan
dari perjanjian segitiga tersebut. Perjanjian segitiga ini baru sempurna berlakunya jika jual beli telah dilakukan antara penjual dengan pemegang. Kemudian hubungan
hukum segitiga tersebut diperkuat lagi dikonfirmasi setelah diberikan otorisasi terhadap penjual dalam jual-beli yang bersangkutan, karena jual-beli bersangkutan
memenuhi syarat untuk dibayar. Maka otorisasi tersebut dapat diartikan bahwa pihak penerbit setuju untuk membayar harga pembelian terhadap jual beli yang spesifik
tersebut. Konfirmasi tersebut dapat juga diberikan dengan dikeluarkannya daftar nama dan nomor pemegang kartu kredit secara berkala yang ditujukan ke toko-toko
besar. Akan tetapi tanpa konfirmasiotorisasi tersebut, artinya dengan penerbitan kartu kredit saja, pihak penerbit sudah mengikat secara hukum, asal jual beli
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dengan syarat-syarat yang telah digariskan. Misalnya, harganya tidak melebihi batas maksimum yang diperbolehkan. Apabila terjadi jual-beli dengan harga
di atas nilai maksimum, maka ini merupakan kesalahan dari pihak pembeli, karena pihak pembeli itu tidak diperbolehkan untuk membeli di atas harga maksimum, pihak
penerbit baru bertanggung jawab setelah dia memberikan otorisasinya. Karena, penerbit memberikan otorisasinya jika jual-beli di atas harga maksimum. Hal tersebut
bisa saja terjadi karena penerbit telah mentolerir, berarti pihak penerbit telah mengetahui kewajibannya, ataupun bisa jadi juga adanya kesilapan. Dalam hal kedua
kemungkinan tersebut, tentunya pantas jika pihak penerbit tersebut bertanggung jawab untuk membayar harga jual-beli tersebut kepada pihak penjual, tanpa
mengurangi hak penerbit untuk meminta penagihan secara penuh kepada pemegang kartu, sesuai dengan perjanjian yang berlaku.
B. Hubungan Hukum Antara Pihak-Pihak Dalam Kartu Kredit