13
3.2. Peta Lokasi Penelitian
Peta lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Kao Teluk, yaitu pada Sungai Balaotin, Cibok, dan Kobok Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku
Utara.
Gambar 5. Peta Lokasi Penelitian
3.3. Bahan dan Alat
Parameter lingkungan yang diukur dapat dilihat pada Tabel 5, sedangkan bahan dan alat yang digunakan pada penelitian ini terdapat pada Tabel 6.
Tabel 5. Parameter Lingkungan
Parameter Satuan
Metode
Suhu Kekeruhan
pH Salinitas
Oksigen terlarut DHL
Logam Berat Hg Sedimen
Karbon Organik C
NTU -
ppt mgl
mSm ppm
persen Tekstur In Situ
In Situ In Situ
In Situ In Situ
In Situ
AAS Ayakan
14 Tabel 6. Bahan dan alat yang digunakan
Alat Bahan
Horiba pH Tanah
AAS Kamera
GPS Alat tulis
Kertas Label Botol sampel
Kantong Sampel Sampel air
Sampel sedimen Sampel keong
H
2
SO
4
pekat KMnO
4
K
2
S
2
O
8
H
3
SO
4
K
2
Cr
2
K
7
FeSO
4.
7H
2
O 3.4.
Penentuan Stasiun Pengambilan Sampel Stasiun pengamatan ditentukan secara purposive sampling, berdasarkan
karakteristik lingkungan sekitar yaitu kawasan tanpa aktivitas penambangan emas di sekitar Muara Sungai Balaotin ST I, kawasan penambangan emas tanpa izin
PETI oleh masyarakat terdapat di sekitar Muara Sungai Cibok ST II, dan kawasan penambangan emas yang di lakukan oleh PT. Nusa Halmahera Mineral
PT. NHM di sekitar muara sungai Kobok ST III.
Masing-masing stasiun dilakukan tiga kali sampling dimulai dari bulan Juni- Agustu 2013. Pengambilan sampel dilakukan di tiga titik pengamatan masing-
masing pada ekosistem mangrove di sekitar muara sungai Balaotin, Cibok dan Kobok koleksi sampel dilakukan saat surut terendah
Y
ap dan Noorhaidah 2011; Maji et al. 2010.
3.5. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel air permukaan sebanyak 500 ml difiksasi dengan H
2
SO
4
pekat.Pengambilan sampel sedimen dilakukan pada saat surut rendah, sampel sedimen permukaan dimasukkan ke dalam kantong platik volume 1 kg.
Sampel di kering udarakan dan selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk proses preparasi. Pengambilan sampel keong popaco T. telescopium saat surut dengan
menggunakan beberapa transek kuadrat 1x1m
2
pada masing-masing stasiun pengamatan. Keong popaco dalam transek dihitung, kemudian diambil untuk
analisis morfometrik dan konsentrasi merkuri. Analisis konsetrasi merkuri pada sampel air, sedimen dan keong dilakukan
di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri BARISTAN Manado dengan metode AAS. Tekstur sedimen dan persen karbon organik dilakukan di
Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian IPB.
3.6. Preparasi sampel