Manfaat Reksa dana Reksa Dana Dengan Penjaminan Reksa Dana Dengan Penjaminan

2. Diversifikasi investasi Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko tetapi tidak dapat menghilangkan, karena dana atau kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu. 3. Transparansi informasi Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih NAB nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin. 4. Likuiditas yang tinggi Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing reksa dana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid. 5. Biaya Rendah Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi. Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa.

2.2.5 Risiko Investasi Reksa Dana

Semua investasi, tidak terkecuali pada reksa dana, disamping memberikan kepada investor peluang keuntungan juga mengandung risiko. Peluang risiko dari investasi di reksa dana antara lain: 1. Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan. Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek saham, obligasi atau sukuk, dan surat berharga lainnya yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut. Ini berkaitan dengan kemampuan manajer investasi reksadana dalam mengelola dananya. 2. Risiko Likuiditas Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali redemption atas sebagian besar unit penyertaan yang dipegangnya kepada Manajer Investasi secara bersamaan. Hal ini dapat menyulitkan manajemen perusahaan dalam menyediakan dana tunai. Risiko ini hanya terjadi pada perusahaan reksadana yang sifatnya terbuka open-end funds. Risiko ini dikenal juga sebagai redemption effect. 3. Risiko Pasar Risiko yang terjadi ketika terjadi penurunan kinerja pasar saham atau pasar obligasi bearish market sehingga menyebabkan nilai portofolio secara keseluruhan ikut menurun. 4. Risiko Wanprestasi Risiko yang terjadi apabila ada wanprestasi terhadap pertanggungan kekayaan. Wanprestasi dimungkinkan akibat dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana mengalami gagal bayar terhadap pertanggungan ataupun kewajiban. 5. Risiko politik dan ekonomi Risiko yang berasal dari perubahan kebijakan ekonomi dan politik yang berpengaruh pada kinerja bursa dan perusahaan sekaligus, sehingga akhirnya membawa efek pada portofolio yang dimiliki suatu reksadana seperti resesi ekonomi, perubahan tingkat suku bunga, perubahan peraturan perpajakan, perubahan nilai tukar, dll.

2.2.6 Manajer Investasi

Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk nasabahnya atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah. Manajer investasi mengelola beragam sekuritas atau