Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

SBI dan deposito. Berdasarkan model Henriksson-Merton, dan model Treynor-Mazuy, semua kelompok manajemen investasi telah berhasil melakukan Market Timing dan Stock Selection walaupun secara statistik tidak signifikan. 2. Lubis β009 dengan judul “Identifikasi Kemampuan Selectivity dan Market Timing pada Reksa Dana S aham Indonesia”. Pada penelitian ini menggunakan model Henriksson-Merton dengan periode penelitian mulai dari bulan Januari 2004 sampai dengan Desember 2008. Hasilnya dari 13 sampel reksa dana saham disimpulkan belum terdapat kemampuan Selectivity dan Market Timing. Gunawan β010 dengan judul “Kinerja Reksa Dana Indonesia pada Saat Bullish Market, Crash Market, dan Rebound Market ”. Pada penelitian ini menggunakan Treynor Ratio dan Sharpe Ratio Stock Selection, Model Henriksson-Merton Market Timing, dan Snail Trail Risk dan Return time-to-time, dengan periode penelitian mulai dari Januari 2006 sampai dengan Desember 2009. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa kinerja RDS Indonesia periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 sebagian besar mengalahkan annual return pasar Index LQ45, bahkan di saat crash market tahun 2008 performa RDS pun lebih baik resilient dalam menghindari krisis. RDS yang ber-AUM besar mempunyai kecenderungan kinerja superior yang lebih stabil jika dibandingkan dengan RDS ber-AUM kecil dan kinerja RDS dipengaruhi oleh kondisi pasar atau dalam hal ini volatilitas harga saham. 3. Winingrum β011 dengan judul “Analisis Stock Selection Skills, Market Timing Ability , Size Reksa Dana, Umur Reksa Dana dan Expense Ratio terhadap Kinerja Reksa Dana Saham yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2006- β010”. Pada penelitian ini menggunakan model Treynor-Mazuy dengan periode penelitian mulai dari Januari 2006 sampai dengan Desember 2010. Hasil pengujian pada penelitian menunjukkan secara simultan stock selection skills, market timing ability, size reksa dana, umur reksa dana dan rasio biaya berpengaruh signifikan terhadap kinerja reksa dana, sedangkan pengujian parsial diperoleh hasil stock selection skills dan market timing ability berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja reksa dana; size reksa dana dan rasio biaya berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana, sedangkan umur reksa dana berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana.

III. METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah semua produk Reksa Dana Saham RDS terbuka open-end funds non syariah yang terdaftar di Bapepam-LK pada periode penelitian tahun 2008 dan masih aktif sampai dengan Desember 2013, sedangkan untuk pemilihan RDS yang akan dijadikan sampel penelitian dilakukan berdasarkan proportionate stratified random sampling sehingga dapat dikelompokan menjadi 6 kelompok sebagai berikut: 1. Kelompok A, RDS dengan dana kelolaan besar atau RDS dengan Asset Under Management AUM diatas Rp. 500 miliar, dan umur RDS pada periode penelitian diatas 5 tahun; 2. Kelompok B, RDS dengan dana kelolaan besar atau RDS dengan AUM diatas Rp. 500 miliar, dan umur RDS pada periode penelitian dibawah 5 tahun; 3. Kelompok C, RDS dengan dana kelolaan menengah atau RDS dengan AUM diantara Rp. 100-499 miliar, dan umur RDS pada periode penelitian diatas 5 tahun; 4. Kelompok D, RDS dengan dana kelolaan menengah atau RDS dengan AUM diantara Rp. 100-499 miliar, dan umur RDS pada periode penelitian dibawah 5 tahun; 5. Kelompok E, RDS dengan dana kelolaan kecil atau RDS dengan AUM dibawah Rp. 100 miliar, dan umur RDS pada periode penelitian diatas 5 tahun; 6. Kelompok F, RDS dengan dana kelolaan kecil atau RDS dengan AUM dibawah Rp. 100 miliar, dan umur RDS pada periode penelitian dibawah 5 tahun; Periode penelitian diambil dalam rentang waktu Januari 2008 sampai dengan Maret 2010 sejalan dengan gerak IHSG yang mengalami fase kejatuhan dan fase pembalikan arah rebound untuk memperlihatkan bagaimana kinerja RDS ketika gejolak di pasar finansial terjadi. Keandalan manajer investasi dapat teruji ketika mereka mampu mengelola portofolionya kembali membaik setelah mengalami masa-masa sulit di pasar pasca krisis perekonomian global.