Inseptisol, Ultisol dan Andisol mampu meningkatkan pH tanah dan mampu menurunkan Al tertukar tanah Suntoro, 2001.
Lahan jati memiliki serasah dan mulsa yang berfungsi sebagai bahan organik. Pada proses hancuran iklim yang tinggi terdapat pencucian kation-kation
yang tinggi pada tanah gundul mengakibatkan kejenuhan basanya sangat rendah dan kemasaman yang tinggi. Nilai pH lahan bera lebih rendah dibandingkan
dengan lahan yang lain. Hal ini disebabkan tingkat pengolahan yang intensif dilakukan sebelumnya.
Menurut Scott 2009, tanah yang digunakan dalam cekungan sistem bioretensi memiliki pH berkisar antara 5,5-6,5. Kisaran pH tersebut sudah cocok
untuk tanaman akasia dan rumput. Bagi tanaman jati, kisaran pH tersebut belum optimal karena tanaman jati akan menghasilkan pertumbuhan optimalnya dengan
pH sekitar 6. Namun pada kasus tertentu, dijumpai pertanaman jati yang tumbuh baik pada pH rendah sekitar 4-5. Dibandingkan dengan nilai pH tanah bera yang
tergolong masam yaitu sebesar 5,2 dan 5,4, nilai pH tanah di arboretum cenderung lebih tinggi yaitu sebesar 5,6-5,9. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan pH
tanah arboretum dipengaruhi oleh serasah. Serasah dapat menyumbangkan asam- asam organik yang dapat memperbaiki sifat kimia tanah termasuk pH tanah.
5.5.2. N-total
Kandungan N-total pada setiap lahan menunjukkan perbedaan. Kadar N- total pada tanah dengan penutup tanah lebih tinggi dibandingkan dengan tanah
tanpa penutup tanah. Lahan akasia kedalaman 0-10 cm memiliki kandungan N- total sedang sebesar 0,297, sedangkan pada kedalaman 10-20 cm memiliki
kandungan yang rendah sebesar 0.167. Nilai ini lebih besar jika dibandingkan pada vegetasi lahan yang lain seperti jati kedalaman 0-10 cm 0,183, jati
kedalaman 10-20 cm 0,176, rumput kedalaman 0-10 cm 0,156, rumput kedalaman 10-20 cm 0,105, bera kedalaman 0-10 cm 0,152 dan bera
kedalaman 10-20 cm 0,154. Kandungan N-total tanah di berbagai vegetasi lahan dengan kedalaman tertentu disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Kandungan N-total pada berbagai vegetasi lahan dan kedalaman tanah
0-10 cm dan 10-20 cm
Lahan Kedalaman cm
N-Total Kriteria
Akasia 0-10
0.297 Sedang
Akasia 10-20
0.167 Rendah
Jati 0-10
0.183 Rendah
Jati 10-20
0.176 Rendah
Rumput 0-10
0.156 Rendah
Rumput 10-20
0.105 Rendah
Bera 0-10
0.152 Rendah
Bera 10-20
0.154 Rendah
Ket: = Kriteria Penilaian Analisis Tanah Pusat Penelitian Tanah, 1983 Lahan bera memiliki kandungan N-total lebih rendah dibandingkan
dengan vegetasi lahan yang lain. Hal ini terjadi karena pada tanah bera yang terbuka menyebabkan aliran permukaan dapat mencuci nitrogen tanah pada saat
hujan. Tanaman penutup tanah merupakan pelindung dari aliran permukaan dan penyumbang N-total tanah.
Pohon akasia termasuk famili Leguminosae yang dapat merangsang mikroorganisme untuk memfiksasi nitrogen bebas di udara. Nitrogen bebas di
udara yang difiksasi oleh bakteri Rhizobium pada bintil akar tanaman inang, diubah menjadi bentuk kompleks seperti NH
4 +
dan NO
3 -
. Nitrogen yang ditambat tersebut dapat diserap oleh tanaman dan mikroorganisme, dan dapat terikat oleh
koloid tanah. Dibandingkan dengan kandungan N-total lahan bera yaitu sebesar 0,15
mgkg sedang, kadar N-total pada lahan akasia dan lahan jati cenderung lebih tinggi. Lahan rumput memiliki kadar N-total cenderung sama dengan lahan bera.
Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan N-total tanah di arboretum dipengaruhi serasah yang dapat memperbaiki sifat kimia tanah.
5.5.3. P-total