Perbedaan antara Pendidikan dan Pengajaran

Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan rangkaian kegiatan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan sumber dayakekuatan dalam pembelajaran. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. 18 Secara umum strategi itu mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru, anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. 19 Dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu dan penyusunan langkah- langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan stategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya.

2. Pendidikan Karakter

a. Pengertian Pendidikan Karakter

The term character education is often interpreted in a variety of ways, and the actual discipline, as applied in schools, is frequently misunderstood. Character education is a learning process that enables students and adults in a school community to understand, care about and act on core ethical values such as respect, justice, civic virtue and citizenship, and responsibility for self and other. Upon such core values, we form the atticudes and actions that are the 18 Ibid, h. 126 19 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2010 h. 5 hallmark of safe, healthy and informed communities that serve as the foundation of our society. 20 Pendidikan karakter memiliki makna lebih tinggi dari pendidikan moral, karena pendidikan karakter tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan tentang hal- hal yang baik dalam kehidupan, sehingga anakpeserta memiliki kesadaran, dan pemahaman yang tinggi, serta kepedulian dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Wynne yang dikutip oleh E. Mulyasa bahwa “karakter berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “to mark” menandai dan memfokuskan pada bagaimana menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam tindakan nyata atau perilaku sehari-hari ”. 21 Oleh sebab itu, seseorang yang berperilaku tidak jujur, curang, kejam dan rakus dikatakan sebagai orang yang memiliki karakter jelek, sedangkan yang berperilaku baik, jujur, dan suka menolong dikatakan sebagai orang yang memiliki karakter baikmulia. 22 Dari konsep pendidikan dan karakter sebagaimana disebutkan di atas, muncul konsep pendidikan karakter character education. Menurut Ahmad Amin yang dikutip oleh suyadi mengemukakan bahwa kehendak niat merupakan awal terjadinya akhlak karakter pada diri seseorang jika kehendak itu diwujudkan dalam bentuk pembiasaan sikap dan perilaku. Istilah pendidikan karakter mulai dikenal sejak tahun 1900-an. Thomas Lickona disebut-sebut sebagai pengusungnya, terutama ketika ia menulis buku yang berjudul “The Rutern of Character Education ”, kemudian disusul buku berikutnya, 20 Merle J. Schwartz, Effective Character Education: A Guidebook For Future Educators, tt.p: Beth Mejia, t.t., h. 1-2 21 E. Mulyasa, Mnajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011 cet ke- 1 h. 3 22 Ibid, h. 3 yakni “Education For Character”. How Our School Can Teach Respect and Responsibility ”. 23 Menurut Lickona, pendidikan akhlak karakter mencakup tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan knowing the good, mencintai kebaikan desiring the good, dan melakukan kebaikan doing the good. Senada dengan Lickona, Frye mendefinisikan pendidikan karakter sebagai, “A national movement creating schools that foster ethical, responsible, and caring young people by modeling and teaching good character through an emphasis on universal values that we all share ”. 24 Seorang filsuf Yunani bernama Aristoteles sebagaimana yang dikutip oleh Thomas Lickona, mengatakan karakter yang baik sebagai kehidupan dengan melakukan tindakan-tindakan yang benar sehubungan dengan diri seseorang dan orang lain. Aristoteles mengingatkan kepada kita tentang apa yang cenderung kita lupakan di masa sekarang ini: kehidupan yang berbudi luhur termasuk kebaikan yang berorientasi pada diri sendiri seperti kontrol diri dan moderasi sebagaimana halnya dengan kebaikan yang berorientasi pada hal lainnya seperti kemurahan hati dan belas kasihan, dan kedua jenis kebaikan ini berhubungan. Kita perlu untuk mengendalikan diri kita sendiri-keinginan kita, hasrat kita-untuk melakukan hal yang baik bagi orang lain. 25 Sebagaimana yang ditunjukkan Novak, tidak ada seorang pun yang memiliki semua kebaikan itu, dan setiap orang memiliki beberapa kelemahan. Orang-orang dengan karakter yang sering dipuji bisa jadi sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. 26 23 Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013 cet ke-1 h. 6 24 Ibid, h. 6 25 Thomas Lickona, Education For Character, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, Cet. II, h. 81 26 Ibid, h. 81

Dokumen yang terkait

Analisis akhlak al-karimah pada proses pembelajaran dalam persfektif ilmu pada Kitab Ta'lim al-Muta'allim

0 46 113

NILAI NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TA'LIM MUTA'ALLIM AZ-ZARNUJI DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI INDONESIA.

4 55 132

HURUF LAM DAN MAKNANYA DALAM KITAB TA'LIM AL-MUTA'ALLIM.

0 1 85

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - ETIKA PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN (STUDI ANALISIS TERHADAP KITAB AL AKHLAK AZZAKIYYAH FI ADABI ATTHOLIB AL MARDIYYAH KARYA SYEIKH AHMAD BIN YUSUF BIN MUHAMMAD AL AHDAL DAN RELEVANSINYA BAGI PENDIDIKAN ISL

0 0 6

ETIKA PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN (STUDI ANALISIS TERHADAP KITAB AL AKHLAK AZZAKIYYAH FI ADABI ATTHOLIB AL MARDIYYAH KARYA SYEIKH AHMAD BIN YUSUF BIN MUHAMMAD AL AHDAL DAN RELEVANSINYA BAGI PENDIDIKAN ISLAM KONTEMPORER). - STAIN Kudus Repository

0 0 19

33 BAB IV Kitab Al Akhlak Az Zakiyyah fi Adabi Attholib al Mardiyyah Karya Syeikh Ahmad bin Al Ahdal dan Relevansinya Bagi Pendidikan Islam Kontemporer

0 0 59

7 BAB II NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAISIRUL KHALLAQ KARYA SYEIKH HAFIDH HASAN AL-MAS’UDI

0 0 38

i SURAT PERNYATAAN - Konsep pendidikan menurut Syeikh al-zarnuji dalam kitab Ta'lim Al-Muta'allim - Raden Intan Repository

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Konsep pendidikan menurut Syeikh al-zarnuji dalam kitab Ta'lim Al-Muta'allim - Raden Intan Repository

0 0 120

MATERI PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SYEIKH UMAR BARADJA DALAM KITAB AL-AKHLAK LIL-BANAAT - Raden Intan Repository

0 0 178