BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Penyusunan Kitab
Penulisan kitab Syarah Ta’lim al-Muta’alim bermula dari kegundahan
pengarangnya, yaitu Syaikh Ibrahim bin Ismail, saat mengamati banyaknya penuntut ilmu dimasanya, mereka bersungguh-sungguh dalam belajar
menekuni ilmu. Tetapi mereka mengalami kegagalan. Atau mereka sukses, tetapi sama sekali tidak memetik kemanfaatan buah hasil ilmunya, untuk
mengamalkan, mengajarkan dan menyebarkan. Mereka sebenarnya tekun belajar, namun terhalang dari kemanfaatan ilmunya. Sebab mereka umumnya
salah jalan, yakni metode belajarnya. Mereka meninggalkan berbagai macam syarat yang harus dipenuhi sebagaimana disebutkan dalam kitab ini yang
harus dilaksanakan dalam belajar. Padahal siapa yang salah jalan pasti tersesat dan gagal tujuannya sedikit atau banyak, kecil maupun besar. Oleh
karenanya dengan motivasi itu Syeikh Ibrahim bin Ismail terpanggil untuk mencoba memberikan bimbingan dan pedoman para pelajar penuntut ilmu,
dengan menyusun kitab ini.
1
Oleh karena itu kitab Syarah Ta’lim al-Muta’alim sebaiknya perlu kita
kaji dan pelajari kembali oleh penuntut ilmu dan para guru karena isinya masih relevan untuk pendidikan masa kini. Dan kitab Syarah
Ta’lim al- Muta’alim juga bisa membantu mengarahkan para pencari ilmu mendapatkan
ilmu yang bermanfaat dengan berbagai macam petunjuk yang praktis.
1
Ibrahim bin Ismail, Petunjuk Menjadi Cendikiawan Muslim, Terj. Syarah Ta’lim al-
Muta’allim oleh Ali Chasan Umar, Semarang: PT Karya Toha, 2000, h.ix
38
B.
Pendidikan Akhlak bagi Penuntut Ilmu dalam Kitab Syarah
Ta’lim al- Muta’alim
Di dalam kitab Syarah Ta’lim al-Muta’allim dijelaskan mengenai yang
harus dimiliki oleh penuntut ilmu di antaranya: 1.
bagaimana berniat dalam belajar. 2.
mengagungkan ilmu dan ulama. 3.
keseriusan ketekunan dan minat dalam belajar. 4.
tawakal dalam belajar. 5.
wara’ dalam belajar. Itu semua adalah karakter akhlak yang harus dimiliki oleh penuntut
ilmu yang dijelaskan dalam kitab Syarah Ta’lim al-Muta’alim.
Dari batasan yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak karakter belajar adalah suatu proses dalam mendapatkan dan menerapkan
ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari hari. Yang merupakan pola belajar yang didasarkan pada niat yang tulus dan ikhlas yang disesuaikan dengan
minat dan bakatnya, yang disampaikan oleh guru yang cerdas dan professional dan teman-teman sebaya yang saling mendukung dalam proses
belajar demi tercapainya tujuan belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Niat dalam Belajar
Menurut Ibrahim bin Ismail dalam kitabnya menyatakan bahwa:
2
Ibrahim bin Ismail, Syarah Ta’lim al-Muta’alim, Al-Haramain: t.p., 2006 h.10