Sumber Data METODOLOGI PENELITIAN
B.
Pendidikan Akhlak bagi Penuntut Ilmu dalam Kitab Syarah
Ta’lim al- Muta’alim
Di dalam kitab Syarah Ta’lim al-Muta’allim dijelaskan mengenai yang
harus dimiliki oleh penuntut ilmu di antaranya: 1.
bagaimana berniat dalam belajar. 2.
mengagungkan ilmu dan ulama. 3.
keseriusan ketekunan dan minat dalam belajar. 4.
tawakal dalam belajar. 5.
wara’ dalam belajar. Itu semua adalah karakter akhlak yang harus dimiliki oleh penuntut
ilmu yang dijelaskan dalam kitab Syarah Ta’lim al-Muta’alim.
Dari batasan yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak karakter belajar adalah suatu proses dalam mendapatkan dan menerapkan
ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari hari. Yang merupakan pola belajar yang didasarkan pada niat yang tulus dan ikhlas yang disesuaikan dengan
minat dan bakatnya, yang disampaikan oleh guru yang cerdas dan professional dan teman-teman sebaya yang saling mendukung dalam proses
belajar demi tercapainya tujuan belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Niat dalam Belajar
Menurut Ibrahim bin Ismail dalam kitabnya menyatakan bahwa:
2
Ibrahim bin Ismail, Syarah Ta’lim al-Muta’alim, Al-Haramain: t.p., 2006 h.10
para penuntut ilmu wajib berniat untuk belajar selama mempelajari ilmu. Karena niat merupakan dasar pokok dalam segala hal. Maka
sebaiknya penuntut ilmu itu berniat menuntut ilmu semata-mata untuk mencari keridhaan Allah SWT, untuk memperoleh pahala akhirat, untuk
menghilangkan kebodohan pada dirinya dan dari seluruh orang bodoh, untuk menghidupkan agama dan menegakkan agama Islam.
3
Sebagaimana Rasulullah bersabda:
:
Dari Amiril mu’minin, Abu Hafs Umar bin Ibnu Khottab r.a ia berkata, Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya amal perbuatan itu hanya tergantung pada niatnya, dan seseorang mendapat
pahala sesuai dengan niatnya .”H.R. Bukhari dan Muslim.
4
Dalam menuntut ilmu hendaknya juga berniat mensyukuri nikmat akal dan kesehatan tubuh. Janganlah sekali-kali kamu berniat dalam menuntut
ilmu itu untuk memperoleh harta keduniaan, jangan pula berniat untuk mendapat perhatian para manusia dan dimuliakan di sisi seorang raja atau
penguasaan serta karena arah yang lain. Ringkasnya jangan sekali-kali berniat selain mencari keridhaan Allah SWT.
Penuntut ilmu sebaiknya mau berpikir dalam belajar, kesulitan apa yang dihadapi dan kepayahan apa yang dihasilkan. Sebab ia telah
menekuni, mempelajari ilmu dengan penuh kesungguhan, banyak mengalami kepayahan dan keduakaan. Maka setelah sukses jangan sampai
semata-mata untuk memburu keduniaan yang begitu hina, sedikit dan cepat sirna.
3
Ibrahim bin Ismail, Petunjuk Menjadi Cendikiawan Muslim, Terj. Syarah Ta’lim al-
Muta’allim oleh Ali Chasan Umar, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2000, h. 14-15
4
Syaikh Yahya bin Syarifuddin An Nawawi, Arba’in an-Nawawi, Jakarta: CV
Wangsamerta, h. 11