Tingkat realibilitas dengan me tode Alpha Cronbach’s diukur
berdasarkan skala alpha 0 sampai 1 yang dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
Tabel 4. Tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach’s
Alpha Tingkat Realibilitas
0,00-0,20 Kurang Reliabel
0,21-0,40 Agak Reliabel
0,41-0,60 Cukup Reliabel
0,61-0,80 Reliabel
0,81-1,00 Sangat Reliabel
Dari hasil perhitungan menggunakan software SPSS 15.0 for Windows diperoleh nilai alpha sebesar 0,951 untuk sistem penilaian
kinerja, nilai alpha sebesar 0,952 untuk motivasi kerja, dan nilai alpha sebesar
0,914 untuk kepuasan kerja. Dengan demikian nilai perhitungan tersebut berada pada kesimpulan sangat reliabel sehingga
dapat diandalkan sebagai alat ukur dalam penelitian. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran
8, 9, dan 10.
4.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Analisis terhadap sistem penilaian kinerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan dilakukan dengan analisis kualitatif deskriptif. Sedangkan
untuk menganalisis hubungan sistem penilaian kinerja dengan motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan digunakan analisis korelasi Rank Spearman
Sugiyono, 2003. Langkah-langkah dalam pengujian korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan
antara sistem penilaian kinerja dengan motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian telah dijabarkan
pada poin 3.3 di dalam bab kerangka pemikiran. Ho : Tidak ada hubungan nyata antara X dengan Y
H
1
: Terdapat hubungan nyata antara X dengan Y
2. Menghitung koefisien korelasi Rank Spearman menggunakan rumus
sebagai berikut : ………………………………..…6
Keterangan : r
s
= koefisien korelasi Rank Spearman di
2
= selisih antara rank bagi X dan Y n = banyaknya pasangan data.
Besarnya nilai r terletak antara -1 r 1, artinya : a.
r = 1 Hubungan X dan Y sempurna positif mendekati 1, hubungan sangat
kuat dan positif b.
r = -1 Hubungan X dan Y sempurna negatif mendekati -1, hubungan sangat
kuat dan negatif c.
r = 0 Hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.
Jika r antara 0 sampai 1 maka kedua variabel berkorelasi dengan keeratan relatif. Semakin mendekati 1, maka keeratan hubungan akan
semakin kuat. Perhitungan korelasi Rank Spearman dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.0 for windows. Menentukan kuat lemahnya
korelasi digunakan batasan Champion sebagai berikut ; 1
0,00 sampai 0,25 atau 0,00 sampai -0,25 disebut no association, yaitu kondisi yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara
variabel X dan Y. 2
0,26 sampai 0,50 atau -0,26 sampai -0,50 disebut moderately low association, kondisi yang menunjukkan hubungan yang lemah antara
variabel X dan Y. 3
0,51 sampai 0,75 atau -0,51 sampai -0,75 disebut moderately high association, kondisi yang menunjukkan adanya hubungan yang agak
kuat antara variabel X dan Y.
4 0,76 sampai 1,00 atau -0,76 sampai -1,00 disebut high association,
kondisi yang menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel X dan Y.
3. Menguji hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut :
Dasar pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan tolak Ho jika peluang tingkat signifikansi dan tolak H
1
jika nilai peluang tingkat signifikansi. Tingkat signifikansi yang dipilih adalah 0,01 1 karena
angka ini dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara dua variabel atau lebih dan merupakan tingkat signifikansi yang sudah sering
digunakan dalam penelitian ilmu sosial.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Gambaran Umum Perusahaan 5.1.1. Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
PT Indocement Tunggal Prakarsa ITP, Tbk berdiri pada tanggal 16 Januari 1985. Pabrik-pabrik yang saat ini dimiliki oleh PT
ITP, Tbk berasal dari PT Distinct Indonesia Cement Enterprise DICE, yang dalam tahun 1973 mulai membangun tanur putar
pertama dengan kapasitas terpasang sebesar 500.000 ton semen abu- abu. Pembangunan tanur yang pertama ini selesai pada tahun 1975 dan
diresmikan pada tanggal 4 Agustus 1975. Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai hari jadi PT ITP, Tbk. Tanur pertama ini juga
menjadi pabrik semen pertama yang dimiliki PT ITP, Tbk. Produksi komersialnya juga dimulai pada tahun yang sama.
Pada tanggal 4 Agustus 1976, pabrik kedua dari DICE menjadi pabrik kedua dari PT ITP, Tbk. Tanggal 26 Desember 1978, PT
Perkasa Indonesia Cement Enterprise PICE meresmikan pabrik semen pertamanya yang kemudian menjadi pabrik semen ketiga dari
PT ITP, Tbk. Kemudian tanggal 17 November 1980, PICE meresmikan pabrik semen kedua yang menjadi pabrik semen keempat
dari PT ITP, Tbk. Tanggal 11 Maret 1981, PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise PIICPE meresmikan pabrik
semennya. Pabrik semen ini kemudian menjadi pabrik semen kelima dari PT ITP, Tbk.
Pada tanggal 5 September 1983, PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise PAUICE meresmikan pabrik semennya
yang kemudian menjadi pabrik keenam dari PT ITP, Tbk. Tanggal 16 Desember 1984, PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise
PIAICE meresmikan pabrik semen pertamanya yang kemudian menjadi pabrik ketujuh dari PT ITP, Tbk. Peresmian pabrik kedelapan
PT ITP, Tbk dilakukan pada tanggal 26 Juli 1985, dengan kapasitas