Aspek Manajemen Analisis Lingkungan Internal DFC

Gambar 5. Proses Produksi Pembenihan Ikan Patin di Darmaga Fish Culture

4.2. Analisis Lingkungan Internal DFC

Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada dalam organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi yang langsung terhadap kinerja organisasi. Analisis lingkungan internal dilakukan melalui analisis fungsional yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan yang meliputi manajemen, pemasaran produk, harga, tempat dan promosi, keuanganakuntansi, produksioperasi, penelitian pengembangan dan sistem informasi.

4.2.1 Aspek Manajemen

Keberhasilan dalam menjalankan suatu bisnis atau usaha tergantung pada sistem manajemen yang diterapkan pada perusahaan tersebut. Manajemen dalam suatu perusahaan terdiri dari perencanaan planning, organisasi organizing, pelaksanaan actuating, dan pengawasan controlling. Keempat aspek manajemen tersebut merupakan suatu sistem yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Manajemen yang terdapat di Darmaga Fish Culture dapat dikatakan Pemeliharaan Induk Penyiapan dan Pemilihan Induk Patin Penyuntikan Stripping Penebaran Telur di Akuarium Penetasan Telur Panen dan Pasca Panen Pemeliharaan : ‐ Pemisahan telur yang menetas dengan yang tidak ‐ Pemberian pakan ‐ Penjagaan suhu ‐ Pembersihan dan pengisian air akuarium ‐ Pemberantasan hama dan penyakit cukup baik. Berikut merupakan aspek-aspek manajemen yang terdapat di dalam lingkungan DFC. 1. Perencanaan Planning Perencanaan adalah perumusan dari tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan tujuan perusahaan. Awal usaha pembenihan ikan patin tidak terlepas dari proses perencanaan pengelolaan perusahaan dalam merencanakan proses produksi, keuangan dan pemasaran dari usaha yang dijalankan. DFC belum memiliki perencanaan tertulis baik untuk jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Hal ini terlihat dari belum adanya visi, misi dan tujuan yang direncanakan secara tertulis dan jelas oleh DFC. Meskipun demikian, kondisi ini tidak mempengaruhi DFC untuk mengembangkan usahanya. Hal ini terlihat dari keputusan pengelola ketika meningkatkan kapasitas produksi saat permintaan meningkat. 2. Pengorganisasian Organizing Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses penyesuaian struktur organisasi dengan tujuan, sumber daya dan lingkungannya. DFC merupakan perusahaan perorangan yang memiliki struktur organisasi yang sederhana. Proses pengorganisasian yang terdapat di DFC hanya memberi tugas dan tanggung jawab kepada tenaga kerjanya untuk melaksanakan hak dan kewajibannya. 3. Pelaksanaan Actuating Aspek yang ketiga dalam manajemen ini yaitu kegiatan menggerakkan anggota kelompok untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan kewajibannya masing-masing. Dalam proses ini semua sumber daya manusia yang terdapat di DFC berpartisipasi terhadap semua keputusan, tindakan atau perbuatan. Sistem kerja yang diterapkan adalah 24 jam dengan pembagian jam kerja kepada setiap tenaga kerja. 4. Pengawasan Controlling Pengawasan merupakan suatu proses mengamati dengan tepat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam suatu organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan yang efektif, efisien dan ekonomis. Kecenderungan penyimpangan sering terjadi di perusahaan. Penyimpangan yang sering terjadi di perusahaan yaitu lebih banyak mengenai masalah penyakit larva. Penyimpangan ini terjadi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal biasanya terletak pada kelalaian atau kesalahan teknik pemeliharaan oleh pekerja lapang itu sendiri. Pengawasan untuk penyimpangan seperti ini biasanya langsung segera ditangani oleh pekerja itu sendiri dengan pengawasan dari pengelola. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor diluar kendali manusia seperti kekebalan hama dan penyakit ataupun keadaan cuaca yang tidak menentu serta kualitas air yang tidak memadai.

4.2.2 Aspek Keuangan