Penentuan Umur Simpan dan Waktu Kadaluarsa Bir Pletok

27 0.0000 20.0000 40.0000 60.0000 80.0000 100.0000 120.0000 10 20 30 40 50 60 K a p a si ta s a n ti o k si d a n p p m A E A C Lama Penyimpanan hari Series1 Series2 Series3 Gambar 8. Perubahan kapasitas antioksidan bir pletok pada Penelitian Seri I selama penyimpanan Tabel 4. Kadar antioksidan bir pletok Penelitian Seri I selama penyimpanan Hari ke- Suhu 30 C 37 C 50 C 101,5769 101,5769 101,5769 7 101,0549 100,2582 97,8681 14 99,9011 98,6648 84,8187 21 97,8681 93,3352 80,4238 28 94,4890 86,7967 68,8297 35 82,5659 75,4231 63,9945 42 81,4670 75,0385 60,5330 49 79,3242 73,5549 56,0000 56 76,6044 67,8407 43,3077 Secara umum, kapasitas antioksidan bir pletok selama penyimpanan menurun seiring dengan lamanya waktu simpan. Kapasitas antioksidan bir pletok pada penyimpanan suhu 50 C mengalami penurunan yang paling drastis karena antioksidan mudah teroksidasi oleh panas. Kapasitas antioksidan bir pletok pada suhu penyimpanan 30 C dan 37 C juga mengalami penurunan tetapi tidak drastis. Penurunan kapasitas antioksidan berbanding lurus dengan penambahan suhu penyimpanan yang dilakukan. Penurunan kapasitas antioksidan akan lebih cepat seiring dengan suhu penyimpanan yang lebih tinggi.

4.1.2. Penentuan Umur Simpan dan Waktu Kadaluarsa Bir Pletok

4.1.2.1. Penentuan Ordo Reaksi Berdasarkan data perubahan kapasitas antioksidan bir pletok selama penyimpanan, dapat diplotkan dalam bentuk kurva yang disajikan dalam bentuk kurva linier dan kurva eksponensial. Kurva berbentuk linier menunjukkan Ordo Nol dan kurva eksponensial menunjukkan data Ordo Satu. Penetapan ordo reaksi berkaitan dengan laju perubahan mutu. Ordo Nol menunjukkan laju kerusakan konstan, sedangkan Ordo Satu menunjukkan laju kerusakan yang bersifat logaritmik. 30 C 37 C 50 C 28 Pemilihan ordo reaksi dilakukan dengan memplotkan data penurunan kapasitas antioksidan mengikuti Ordo Nol dan Ordo Satu. Masing-masing ordo dibuat persamaan regresinya. Ordo reaksi yang terpilih adalah ordo reaksi dengan nilai R 2 terbesar dan mendekati 1. Hasil perhitungan R 2 pada penelitian kali ini tidak berbeda terlalu jauh oleh karena itu dilakukan penghitungan umur simpan pada kedua ordo reaksi. Kurva ordo reaksi masing-masing perlakuan terdapat pada Lampiran 3. Nilai persamaan grafik dan nilai R 2 masing-masing perlakuan terdapat pada Tabel 5. Tabel 5. Persamaan reaksi hubungan antara perubahan kapasitas antioksidan dan perlakuan Penelitian Seri I pada Ordo Nol dan Ordo Satu Suhu Ordo Nol Ordo Satu Persamaan reaksi R 2 Persamaan reaksi R 2 30 C y= -0,5173x + 105,020 0,9198 y = -0,0058x + 4,6621 0,9167 37 C y= -0,6672x + 104,510 0,9503 y = -0,0079x + 4,6621 0,9478 50 C y = -1,0056x + 101,150 0,9804 y = -0,0142x + 4,6555 0,9702 4.1.2.2. Penghitungan Umur Simpan dengan Metode Arrhenius Penentuan umur simpan bir pletok dilakukan dengan model Arrhenius. Berdasarkan data yang diperoleh, dilakukan perhitungan lanjut terhadap nilai k dari setiap perlakuan berdasarkan kedua ordo reaksi. Nilai k pada Ordo Nol dapat ditentukan dari nilai slope grafik. Nilai k Ordo Satu diperoleh dengan cara menghitung dengan rumus : �� �� = �� � − . � Keterangan : At =Absorbansi sampel pada akhir penyimpanan A = Absorbansi awal sampel t = waktu akhir penyimpanan Nilai k merupakan konstanta penurunan mutu. Nilai k berkaitan dengan waktu umur simpan bir pletok. Semakin tinggi nikai k, semakin besar penurunan mutu yang terjadi sehingga akan mempersingkat umur simpan bir pletok. Perhitungan umur simpan dapat diperluas pada berbagai suhu yang lain dengan menggunakan hubungan nilai k dan suhu penghitungan sebelumnya. Nilai k yang diperoleh dalam perhitungan dihubungkan dengan suhu menggunakan persamaan Arrhenius : � = �� � �� �� ⁄ Atau dalam bentuk logaritmanya ln � = ln �� − �� �� � � . � 1 � �� Grafik dari hubungan ln k sebagai ordinat y dengan 1T sebagai absis x, akan memberikan persamaan garis lurus seperti y= a + bx. Nilai suhu pada persamaan Arrhenius adalah dalam skala Kelvin. Hal ini terlihat pada Gambar 9 dan Tabel 6 untuk Ordo Nol serta Gambar 10 dan Tabel 7 untuk Ordo Satu. Selanjutnya perhitungan umur simpan bir pletok ditentukan berdasarkan ordo reaksi terpilih. 29 y = -3242.4x + 10.047 R² = 0.9996 -0.8000 -0.6000 -0.4000 -0.2000 0.0000 0.2000 0.0031 0.0031 0.0032 0.0032 0.0033 0.0033 0.0034 Ln k 1T K y = -5476x + 12.757 R² = 0.9983 -6.0000 -5.0000 -4.0000 -3.0000 -2.0000 -1.0000 0.0000 0.0031 0.0031 0.0032 0.0032 0.0033 0.0033 0.0034 Ln k 1T K Tabel 6. Nilai K, 1T, k dan Ln k pada 3 titik suhu penyimpanan Ordo Nol Suhu C Suhu K 1T Slope k Ln k 30 303 0,0033 0,5173 -0,6591 37 310 0,0032 0,6672 -0,4047 50 323 0,0031 1,0056 0,0056 Gambar 9. Grafik plot Arrhenius hubungan nilai k dan 1T Ordo Nol Tabel 7. Nilai K, 1T, k dan Ln k pada 3 titik suhu penyimpanan Ordo Satu Suhu 0C Suhu K 1T Slope k Ln k 30 303 0,0033 0,0050 -5,2983 37 310 0,0032 0,0072 -4,9337 50 323 0,0031 0,0152 -4,1865 Gambar 10. Grafik plot Arrhenius hubungan nilai k dan 1T Ordo Satu Kapasitas antioksidan awal bir pletok adalah 101,5769 ppm AEAC. Penetapan batas kritis kapasitas antioksidan berdasarkan 85 usable quality yaitu sebesar 86,3404 ppm AEAC. Bir pletok dengan botol berlapis alufo yang disimpan pada suhu 30 C memiliki nilai k = 0,5173. Setelah diketahui Ao, At, dan k, maka dapat dihitung umur simpan bir pletok pada Ordo Nol dengan cara sebagai berikut : 30 = � −�� = , − , , = , �� Dengan cara yang sama diperoleh nilai k dan umur simpan pada suhu penyimpanan dan umur simpan seperti pada Tabel 8. Nilai k yang lebih besar didapatkan dari penyimpanan dengan suhu lebih tinggi. Tabel 8. Nilai konstanta perubahan kapasitas antioksidan dan umur simpan bir pletok Penelitian Seri I terhadap pengaruh suhu penyimpanan pada Ordo Nol Suhu nilai k Umur simpan hari 30 C 0,5173 29,45 37 C 0,6672 22,84 50 C 1,0056 15,15 Umur simpan bir pletok yang disimpan dalam suhu 30 C pada Ordo Satu memiliki nilai k dan umur simpan : Ao = 101,5769 ppm AEAC A = 86,3404 ppm AEAC = �� � − �� � = �� , − �� , , = , �� Dengan cara yang sama diperoleh nilai k dan umur simpan pada suhu penyimpanan dan umur simpan seperti pada Tabel 9. Nilai k yang lebih besar didapatkan dari penyimpanan dengan suhu lebih tinggi. Tabel 9. Nilai konstanta perubahan kapasitas antioksidan dan umur simpan bir pletok Penelitian Seri I terhadap pengaruh suhu penyimpanan pada Ordo Satu Suhu nilai k Umur simpan hari 30 C 0,5173 32,25 37 C 0,6672 22,55 50 C 1,0056 10,67 Nilai k yang lebih tinggi menghasilkan umur simpan bir pletok yang lebih rendah. Data perhitungan nilai k dan umur simpan juga menunjukkan bahwa suhu penyimpanan sangat berpengaruh terhadap umur simpan bir pletok. Semakin tinggi suhu penyimpanan menyebabkan nilai k semakin meningkat dan umur simpan bir pletok semakin menurun. 4.1.2.3. Transformasi umur Simpan menjadi Waktu Kadaluarsa Transformasi umur simpan dapat dilakukan pada penyimpanan yang dipercepat seperti ASLT atau ASS. Bir pletok setelah diproduksi akan mengalami penyimpanan di gudang, kondisi distribusi, serta penyimpanan di retail sebelum sampai ke konsumen, sehingga diperlukan transformasi umur simpan menjadi waktu kadaluarsa dengan memperhitungkan kondisi penyimpanan. Dengan demikian diharapkan kedua suhu akan berpengaruh 50 dari penentuan waktu kadaluarsa bir pletok. Suhu yang digunakan adalah 25 C dan 35 C. Kedua suhu ini dipilih 31 karena diasumsikan mempengaruh suhu penyimpanan bir pletok dalam distribusi dan penyimpanan yang dilakukan oleh pengrajin bir pletok konvensional, yaitu 25 C pada malam hari dan 35 C pada siang hari. Perhitungan nilai k dan lama simpan t pada kedua suhu sehingga diperoleh nilai k dan t terdapat pada Tabel 10 untuk Ordo Nol dan Tabel 11 untuk Ordo Satu. Tabel 10. Nilai k, ln k, umur simpan, dan waktu kadaluarsa pada suhu 25 C dan 35 C berdasarkan persamaan Arrhenius untuk Ordo Nol Suhu C Suhu K 1T Ln k k Umur Simpan Kadaluarsa 35 308 0,0032 -0,4803 0,6186 24,63 29,85 25 298 0,0033 -0,8335 0,4345 35,07 Tabel 11. Nilai k, ln k, umur simpan, dan waktu kadaluarsa pada suhu 25 C dan 35 C berdasarkan persamaan Arrhenius untuk Ordo Satu Suhu 0C Suhu K 1T Ln k k Umur Simpan Kadaluarsa 35 308 0,0032 -5,0222 0,0066 24,66 34,72 25 298 0,0034 -5,6188 0,0036 44,78 Waktu kadaluarsa bir pletok yang disimpan dan dijual oleh produsen bir pletok konvensional dengan mengasumsikan suhu penyimpanan seperti di atas pada Ordo Nol dan pada Ordo Satu berturut-turut adalah sebesar 29,5 hari 29 hari dan 34,72 hari 34 hari.

4.1.3. Penerimaan Konsumen terhadap Bir Pletok Setelah Penyimpanan