3.3 Metode Pengumpulan Data
Secara umum seluruh data diperoleh dengan tiga cara, yakni studi literatur, observasi  lapang  dan  wawancara.  Data  yang  dikumpulkan  meliputi  data  analisis
vegetasi,  identifikasi  jenis  pakan,  produktivitas  pakan,  ketersediaan  pakan  dan perilaku makan rusa sambar.
3.3.1 Metode analisis vegetasi
3.3.1.1 Analisis vegetasi untuk hutan dataran rendah dan hutan rawa air tawar Parameter  kuantitatif  vegetasi  diperoleh  dengan  metode  kombinasi  garis
berpetak Soerianegara  Indrawan 1988. Penempatan plot identifikasi vegetasi dilakukan secara sistematis dengan dasar lokasi yang diketahui merupakan tempat
makan rusa sambar. Petak ukur yang digunakan berukuran 20 m x 20 m sebanyak 25  petak. Jarak antar  petak  ukur adalah 10  meter  Gambar  4.  Pada  setiap  petak
ukur dilakukan pengukuran terhadap semua tingkat pertumbuhan.
Sumber: Soerianegara dan Indrawan 1988 Keterangan:
A = untuk analisis tingkat semai 2 m x 2 m     B = untuk analisis tingkat pancang 5 m x 5 m C = untuk analisis tingkat tiang 10 m x 10 m  D = untuk analisis tingkat pohon 20 m x 20 m.
Gambar  4    Pelaksanaan  metode  garis  berpetak  di  lapangan  untuk  hutan  dataran rendah dan hutan rawa air tawar.
Stadium  pertumbuhan  vegetasi  dibedakan  dengan  menggunakan  kriteria sebagai berikut Soerianegara  Indrawan 1988:
1. Semai seedling, permudaan mulai kecambah sampai tinggi 1,5 m.
2. Pancang  sapling,  permudaan  yang  tingginya  lebih  dari  1,5  m  sampai
pohon-pohon muda yang berdiameter kurang dari 10 cm. 3.
Tiang pole, pohon-pohon muda yang berdiameter 10 cm hingga 20 cm. 4.
Pohon dewasa tree, pohon yang berdiameter lebih dari 20 cm. D
C B
A
Arah rintisan 10 m
3.3.1.2  Analisis vegetasi untuk padang rumput dan semak belukar Semiadi  2006 melaporkan  bahwa  rusa sambar  tergolong  jenis  ruminansia
intermediate,  yakni  rusa  sambar  selain  sebagai  browser  juga  bersifat  sebagai grazer.  Oleh  karena  itu,  analisis  vegetasi  di  kawasan  padang  rumput  dan  semak
belukar  perlu  dilakukan.  Metode  yang  digunakan  adalah  jalur  berpetak.  Akan tetapi  sebelumnya  digunakan  metode  kurva  species  area  untuk  menentukan
luasan petak ukur Soerianegara  Indrawan 1988, yaitu dengan mendaftar jenis vegetasi  yang  terdapat  pada  suatu  petak  kecil.  Luasan  minimal  yang  didapatkan
dalam satu plot adalah sama pada habitat padang rumput dan semak belukar yakni 2 m x 2 m data terlampir. Banyaknya petak ukur yang digunakan dalam analisis
vegetasi  ini  adalah  25  petak  dengan  jarak  antar  petak  ukur  10  m.  Sama  halnya dengan  analisis  vegetasi  di  hutan  dataran  rendah  dan  hutan  rawa  air  tawar,
penempatan  plot  identifikasi  vegetasi  dilakukan  secara  sistematis  dengan  dasar lokasi yang diketahui merupakan tempat makan rusa sambar.
3.3.2 Identifikasi jenis tumbuhan dan bagian yang dimakan rusa sambar