87
Variabel Promosi Penjualan memiliki nilai p-value 0,000 0,05 artinya signifikan, sedangkan t
hitung
t
tabel
, 11,596 2,002, maka H
a
diterima dan H
o
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Promosi Penjualan secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Pembelian Impulsif. b Menguji signifiknasi variabel Respon Emosi X
2
Terlihat bahwa t
hitung
untuk koefisien Respon Emosi adalah 2,352, Sedang t
tabel
bisa dihitung pada tabel t-test, denga n α=0,05,
karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t
tabel
, ni lai α
dibagi 2 menjadi 0,025 dan df=58 didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2=58. Didapat t
tabel
adalah 2,002 Variabel Respon Emosi memiliki nilai p-value 0,022 0,05
artinya signifikan, sedangkan t
hitung
t
tabel
, 2,352 2,002, maka H
a
diterima dan H
o
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Respon Emosi secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap Pembelian Impulsif.
D. Interpretasi
Dari hasil uji regresi berganda maka hasil yang didapat adalah yang paling berpengaruh dan signifikan adalah variabel Respon Emosi, secara
simultan variabel Promosi Penjualan dan Respon Emosi berpengaruh dan signifikan terhadap Pembelian Impulsif.
Dalam penelitian ini variabel Respon Emosi signifikan dan berpengaruh terhadap Pembelian Impulsif, hasil ini sesuai dengan penelitian yang
88
dilakukan Semuel 2006 dengan judul jurnal : “Dampak Respon Emosi
terhadap Kecenderungan Perilaku Pembelian Impulsif Konsumen Online dengan Sumber Daya yang Dikeluarkan dan Orientasi Belanja sebagai
Variabel M ediasi”. Hasil penelitian ini menyimpulkan beberapa hal yang
berhubungan dengan tujuan penelitian dan hipotesis penelitian. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 terdapat perbedaan pengaruh stimulus
antara bentuk format media iklan online dengan model format offline terhadap respon emosi dan kecenderungan pembelian impulsif, walaupun demikian
terdapat pengaruh stimulus yang lebih kuat dinampakan oleh bentuk format media iklan online. 2 Walaupun online mempunyai pengaruh kuat secara
total terhadap respon emosi maupun kecenderungan perilaku pembelian impulsif, namun media yang mempunyai pengaruh paling besar terletak pada
media audio-visual dan teks-gambar. Menunjukan bahwa konsumen memerlukan informasi yang lebih lengkap, baik melalui teks, gambar, maupun
berita secara audio tentang produk yang diingini. 3 Orientasi belanja kenyamanan maupun rekreasi mempunyai peranan sebagai mediasi antara
respon emosi dan kecenderungan perilaku pembelian impulsif, sehingga seseorang dalam berperilaku sebagai pembeli online, tidak hanya dipengaruhi
oleh respon emosi secara yang ditimbulkan secara langsung, namun juga terdapat proses kognitif melalui orientasi belanja yang dimilikinya. Dan 4
Sumberdaya yang dikeluarkan resources expenditure tidak mempunyai peranan sebagai intervening antara respon emosi dengan orientasi belanja
rekreasi dalam model online. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian
89
yang dilakukan Septriani Noti Hapsari 2005, dalam penelitiannya yang berjudul
“Pengaruh Dampak Promosi Penjualan potongan harga dan Karakteristik Perilaku Konsumen Terhadap Perilaku Pembelian Spontan
impulse buying Studi Pada Konsumen Hero Supermarket” dijelaskan adanya
hubungan dan pengaruh yang signifikan dari dampak promosi penjualan yang berupa potongan harga terhadap perilaku timbulnya pembelian spontan.
Dalam penelitian tersebut juga menjelaskan mengenai karakteristik konsumen yang bersifat experience dan makers, yang potensial untuk melakukan
pembelian spontan saat berada di dalam toko.
.
90 BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan