Operasional Variabel Pengaruh promosi penjualan dan respon emosi terhadap pembelian impulsif : studi kasus konsumen carefour lebak bulus

51 1 Apabila t hitung t tabel atau t hitung t tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. Yang berarti variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2 Apabila t hitung t tabel atau t hitung t tabel , maka H o diterima dan H a ditolak. Yang berarti variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

E. Operasional Variabel

Operasional variabel adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian. Adapun cara pengukuran dari variabel ini adalah dengan menggunakan skala pengukuran Likert atau Ordinal. Berikut ini adalah variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel Independen atau Bebas a. Promosi Penjualan Menurut George E. Belch dan Michael E. Belch 2004:514 dalam Juwita 2008, terdapat beberapa jenis promosi penjualan seperti yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya, namun pada penelitian kali ini, konsep promosi penjualan akan difokuskan pada promosi penjualan konsumen consumer oriented promotion dan juga lebih memfokuskan pada sebagian jenisnya, yaitu: 1 Sampel, sebuah aktivitas dimana konsumen diberikan sejumlah kuantitas dari sebuah produk tanpa biaya untuk mendorong 52 pembelian coba-coba. Sampel dianggap cara paling mahal. Sampel berdampak pada perilaku pembelian ulang karena dipengaruhi oleh mutu produk sampel yang telah dicobanya. http:blog.ub.ac.id . 2 Kupon, merupakan jenis promosi penjualan yang paling banyak dipakai dan dianggap paling efektif, diasosiasikan dengan jenis promosi penjualan lainnya seperti kontes dan pengurangan harga. Kupon adalah sarana promosi yang memberikan penghematan kepada konsumen bila menebusnya, dalam pengertian, konsumen lebih berhemat atas harga yang diterimanya. Salah satu bentuk dari kupon adalah kupon undian berhadiah. www.google.com. 3 Premium, yaitu sebuah penawaran akan produk atau pelayanan tambahan yang merupakan insentif ekstra atas pembelian, Premiums, penawaran akan produk atau pelayanan tambahan yang merupakan insentif ekstra atas pembelian, salah satu bentuk dari premium adalah pembelian dengan pembelian. Namun, dalam Berkowitz, E.N., 1992 dalam Fandy Tjiptono 1995:211, menjelaskan mengenai keunggulan premium adalah Konsumen menyukai barang yang gratis atau memperoleh potongan harga. 4 Rabat, yaitu penawaran dari sebuah produsen untuk mengembalikan sebagian dari harga produk yang telah dibeli. 5 Bonus, menawarkan konsumen sebuah muatan ekstra dari sebuah produk dengan harga normal. Dengan bonus, konsumen mendapatkan nilai tambah dengan harga yang normal. Adapun 53 tujuan dari pemberian bonus, untuk meningkatkan pembelian ulang. b. Respon Emosi Respon emosi adalah tingkat perasaan partisipan melalui cara berperilaku dan dapat diungkapkan secara lisan maupun laporan tertulis tentang kondisi diri sendiri, Mehrabian dan Russel, 1974; Donavan dan Rossiter, 1982 dalam Semuel 2006 setelah mengalami perlakuan, dalam hal ini setelah melihat iklan dalam bentuk format yang dipilihnya. Menurut SEmuel 2006 Respon emosi dapat dikelompokan menjadi : 1 Pleasure adalah tingkat perasaan yang dijabarkan dalam bentuk pertasaan seseorang merasa baik, penuh kegembiraan, merasa bahagia, atau merasa dipuaskan dengan situasi khusus. 2 Arrousal dijabarkan sebagai tingkat perasaan yang bervariasi dari perasaan-perasaan kegembiraan exicitement, terdorong stimulation, kewaspadaan alertness, atau menunjukan keaktivan activeness yang membuat kelelahan tired, perasaan lelah atau perasaan kantuk sleepy, atau bosan bored. 2. Variabel Dependen a. Perilaku Pembelian Impulsif Menurut Stern seperti dikutip pada Loudon dan Della Bitta 1993 dalam Juwita 2008 menyebutkan empat tipe pembelian impulsif, yaitu: 54 b. Pure impulse: sebuah pembelian yang berlawanan dengan pola pembelian normal. c. Suggestion impulse: seorang pembeli tidak mempunyai pengetahuan sebelumnya tentang sebuah produk, melihatnya untuk pertama kali dan merasakan kebutuhan akan produk tersebut. d. Reminder impulse: seorang pembeli melihat sebuah produk dan teringat bahwa pasokan produk tersebut di rumah seudah berkurang, atau mengingat sebuah iklan atau informasi lain tentang sebuah produk dan keputusan pembelian terdahulu. e. Planned impulse: seorang pembeli memasuki toko dengan ekspektasi dan tujuan untuk melakukan pembelian berdasarkan harga special, kupon, dan sejenisnya. Tabel. 3.2 Operasional Variabel Penelitian No Variabel Sub Variabel Indikator Skala 1. Promosi penjualan X 1 George E.Belch Michael E.Belch 2004:514 dan Berkowitz, E.N., 1992. Dalam Fandy 1. sampel 2. kupon 3. premium 1.1 Pemberian produk Cuma-cuma 1.2 Mengetahui manfaat produk 1.3 Mendorong konsumen untuk mencoba produk yang baru 2.1 Undian berhadiah 2.2 Merangsang kuantitas permintaan Potongan harga diskon Insentif ekstra atas pembelian Pembelian dengan pembelian Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 55 Tjiptono 1995:211 4. rabat 5. bonus 4.1 Pengembalian harga 5.1 Memberikan produk ekstra 5.2 Meningkatkan pembelian ulang Ordinal 2. Respon emosi X 2 semuel:2006 1. pleasure 2. arrousal 1.1 Merasakan kegembiraan 1.2 Merasakan kepuasaan 2.1 Sikap kewaspadaan 2.2 Sikap mersasa bosan Ordinal Ordinal 3. Perilaku pembelian impulsif Y Stern:1993 1. sugesti on impulsive 2. remind er impulsive 3. planne d impulsif 1.1 Sebelumnya tidak mengetahui akan produk 1.2 Pertama kali melihat produk 1.3 Kebutuhan akan produk 2.1 Teringat iklan sebuah produk 2.2 Teringat pasokan produk habis 3.1 Ketertarikan akan promosi yang ditawarkan 3.2 Ekspektasi dan tujuan Ordinal Ordinal Ordinal Sumber George E.Belch Michael E.Belch, Samuel, Stern 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian