li Berikut beberapa macam rasio yang digunakan pada rasio solvabilitas:
- Debt to Equity Ratio: rasio yang menyatakan perbandingan antara hutang lancar dengan modal sendiri.
Rumusnya: DER = Total Hutang
Modal Sendiri c. Ratio Probabilitas yaitu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas
manajemen dalam mengelola perusahaan. Efektivitas manajemen meliputi kegiatan fungsional manajemen seperti keuangan, pemasaran, sumber daya
manusia, dan operasional. Beberapa rasio yang digunakan:
- Return on Equity: rasio yang menyatakan perbandingan antara laba bersih dengan modal.
Rumusnya: ROE = Laba Bersih x 100
Modal Sendiri
G. Analisis Industri
Dalam menganalisis industri, para analis dan pemodal memerlukan cara dalam pengklasifikasian industri. Cara yang sering dipergunakan adalah
dengan mendasarkan pada International Standard Industrial Classification ISIC System. Sistem ini menggunakan kode dengan jumlah digit tertentu.
Jumlah digit yang sedikit menunjukkan klasifikasi dengan dasar yang lebih luas dan makin banyak digitnya makin terperinci klasifikasi yang dilakukan
Husnan, 2001:327.
lii Sebelum melakukan analisis industri, diperlukan melihat perkembangan
atau kinerja industri, sehingga dapat memberikan gambaran arah perkembangan industri tersebut. Pengamatan yang dilakukan sebaiknya untuk
periode yang cukup panjang sehingga dapat diditeksi pola perkembangannya atau pengaruh akibat kondisi ekonomi.
Menurut Husnan 2001, ada beberapa langkah untuk melakukan analisa industri, diantaranya:
Pertama, dengan mengidentifikasikan tahap kehidupan produknya. Tahap ini bermaksud untuk mengenali apakah industri tempat perusahaan beroperasi
merupakan industri yang masih akan berkembang cepat, telah stabil, ataukah sudah menurun.
Kedua, menganalisis industri dalam kaitannya dengan kondisi perekonomian. Ketiga, analisis kualitatif terhadap industri tersebut, yang dimaksudkan untuk
membantu pemodal menilai prospek industri di masa yang akan datang. Salah satu sektor ekonomi yang mempunyai potensi untuk terus
dikembangkan adalah industri manufaktur. Industri manufaktur merupakan “mesin pertumbuhan” yang utama sekaligus dapat memberikan lapangan kerja
bagi banyak orang. Secara teoritis, sektor ini berfungsi sebagai katalisator dalam perubahan struktur perekonomian, yaitu perubahan dari struktur
perekonomian yang memiliki laju pertumbuhan lambat dan bernilai rendah menjadi struktur perekonomian yang lebih produktif dengan marjin yang lebih
besar Firdaus dkk, 2008.
liii Selain itu, pengembangan industri manufaktur berdampak langsung pada
daya saing bangsa. Daya saing ini diindikasikan oleh peranannya dalam perekonomian internasional. Daya saing dapat diukur dari pangsa pasar
produk yang dihasilkan oleh suatu negara dari total keseluruhan produk yang diperdagangkan di pasar internasional. Dengan demikian peningkatan ekspor
suatu komoditi secara langsung meningkatkan daya saing suatu bangsa. Peran lain dari industri manufaktur adalah berkaitan dengan kemampuan sektor
tersebut sebagai penghasil devisa bagi negara melalui kegiatan ekspor. Di samping jenis industri, besaran atau ukuran perusahaan juga amat
berperan dalam menganalisis suatu industri. Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin
besar total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar maka semakin besa pula ukuran perusahaan itu. Ketiga variabel ini digunakan untuk menentukan
ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar aktiva maka semakin besar modal yang ditanam, semakin
banyak penjualan maka semakin besar perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam masyarakat. Dari
ketiga variabel ini, nilai aktiva relatif lebih stabil debandingkan dengan penjualan dan market capitalized dalam mengukur ukuran perusahaan
Sudarmadji, 2007.
liv
H. Ekonomi Makro