Nilai tukar Kurs rupiah terhadap Dollar

lvii Cara pengukuran inflasi yaitu: Laju Inflasi = IHK t – IHK t-1 IHK t-1

2. Nilai tukar Kurs rupiah terhadap Dollar

Nilai tukar suatu mata uang didefinisikan sebagai harga satu unit mata uang asing dalam mata uang domestik. Tingkat nilai tukar mata uang suatu negara ditentukan di pasar melalui demand dan suply valuta asing Melvin, 1985:5 dalam Veronica, 2007. Tentunya dalam kondisi pasar internasional yang semakin terintegrasi, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi demand dan suply juga akan semakin kompleks. Demikian juga dengan tingkat volatilitasnya yang semakin meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar menurut Abdurrohman 1998 diantaranya sebagai berikut: • Purchasing Power Parity PPP Dalam teori PPP, tingkat nilai tukar mata uang dinyatakan dalam bentuk absolut dan relatif. Dalam bentuk absolut dinyatakan bahwa tingkat nilai tukar suatu mata uang merupakan rasio antara harga domestik dengan harga luar negeri. Sedangkan dalam bentuk relatif, nilai tukar mata uang merupakan selisih antara tingkat inflasi di dalam negeri dengan tingkat inflasi di luar negeri Abdurrohman, 1998. • Interest Rate Differential IRD Teori ini menyatakan bahwa perubahan tingkat nilai tukar mata uang antara dua negara disebabkan oleh perbedaan tingkat suku bunga antara lviii kedua negara tersebut, namun dengan arah berlawanan yang biasa disebut International Fisher Effect Melvin, 1985:33. Pergerakan suku bunga di suatu negara akan berpengaruh terhadap aliran modal masuk dan keluar melalui mekanisme interest rate arbitrage. Selama ini tingkat suku bunga domestik dinilai terlalu tinggi dengan suku bunga yang berlaku di luar negeri. Akibat dari kondisi tersebut kalangan bisnis di Indonesia lebih suka mencari dana atau pinjaman ke luar negeri karena cost of fund-nya lebih rendah. • Monetary Model Model ini didasarkan pada konsep PPP dan dikombinasikan dengan teori kuantitas uang quantity theory of money. Dengan menggunakan fungsi permintaan uang money demand, dinyatakan bahwa nilai tukar suatu mata uang sama dengan perbedaan antara permintaan uang domestik dengan permintaan uang luar negeri. • Balance of Payment BOP Nilai tukar mata uang dalam model ini, mencerminkan kondisi defisit atau surplus neraca pembayaran internasional BOP. BOP terdiri dari saldo neraca, saldo neraca modal, dan saldo cadangan devisa Abdurrohman,1998. Sehingga upaya untuk mengendalikan tingkat nilai tukar akan sangat bergantung dengan sistem nilai tukar yang dianut. Dalam rezim mengambang terkendali, pemerintah berusaha akan mempertahankan tingkat nilai tukar agar tetap berada pada band level yang telah ditentukan. Bila saldo neraca berjalan dan saldo neraca modal lebih lix dari nol, berarti terjadi kelebihan permintaan terhadap rupiah sehingga terjadi penguatan terhadap nilai rupiah. • Speculative Attacks Model ini merupakan fase terakhir dari kejatuhan suatu mata uang. Dalam hal ini berperan sebagai akselarator terjadinya krisis mata uang. Speculative Attacks didasari oleh adanya ekspektasi para pelaku pasa uang Abdurrahman, 1998. Paul Krugman berpendapat bahwa dalam sistem fixed rate , kelebihan kredit domestik terhadap pertumbuhan permintaan uang menyebabkan berkurangnya cadangan devisa yang kemudian mengakibatkan ”speculative attacks” terhadap mata uang.

3. Produk Domestik Bruto PDB

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Beta Saham Terhadap Return Saham Industri Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 32 110

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia

0 22 86

EFEK AKHIR PEKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN KELOMPOK INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 16

EFEK AKHIR PEKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN KELOMPOK INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 22 16

Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi, Debt to Equity Ratio, Return on Asset dan Beta Saham terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ - 45 Di Bursa Efek Indonesia)

1 86 133

Analisis pengaruh indikator fundamental dan makro ekonomi terhadap beta saham : studi empiris pada PT.Bursa Efek Indonesia

0 4 124

PERBEDAAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK INDUSTRI DAN MAKRO EKONOMI TERHADAP PERBEDAAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK INDUSTRI DAN MAKRO EKONOMI TERHADAP RETURN SAHAM ANTARA BANK SYARIAH DAN NON SYARIAH DI INDONESIA.

0 2 11

PERBEDAAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK INDUSTRI DAN MAKRO EKONOMI TERHADAP PERBEDAAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK INDUSTRI DAN MAKRO EKONOMI TERHADAP RETURN SAHAM ANTARA BANK SYARIAH DAN NON SYARIAH DI INDONESIA

0 3 16

KAKPM-23. ANALISA EKONOMI MAKRO, INDUSTRI DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP BETA SAHAM SYARIAH

0 0 12

AKPM06. ANALISA KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RETURN DAN BETA SAHAM SYARIAH DI BURSA EFEK JAKARTA

0 0 16