Model Analisis Uji Asumsi Klasik

lxix manufaktur. Untuk ukuran industri digunakan nilai 0 untuk industri kecil dan 1 untuk industri besar yang dikelompokkan berdasarkan nilai dari total aset perusahaan. Variabel-variabel ekonomi makro adalah inflasi, kurs rupiah terhadap dollar, dan produk domestic bruto PDB. Pengukuran inflasi dan kurs mata uang ditentukan oleh Bank Indonesia. Untuk pengukuran PDB diukur dari nilai seluruh output atau produk dalam perekonomian suatu negara. Nilai PDB dihitung oleh pemerintah.

D. Metode Analisis

1. Model Analisis

Model pengujian variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah dapat ditunjukkan pada gambar 2 sebagai berikut. Gambar 3.1 lxx

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian regresi linier berganda maka dilakukan pengujian asumsi klasik berupa normalitas, autokorelasi, multikolinealiritas dan heteroskedastisitas. a. Uji normalitas data Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi dependen variabel dan independen variabel ataupun keduanya mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Menurut Singgih Santoso 2004 : 124 ada beberapa cara untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah : - Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas. - Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b Uji Autokorelasi Uji ini digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi diantara variabel yang dianalisis. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Durbin Watson. Kriteria pengujian adalah apabila nilai Durbin Watson terletak antara 1,5 – 2,5 maka tidak ada autokorelasi diantara variabel yang dianalisis. lxxi c. Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan yang sempurna dan pasti diantara variabel bebas yang dianalisis. Multikolonieritas dapat dilihat dati nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF10. Kriteria pengujian adalah apabila nilai Tolerance berada dibawah 0,01 atau nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolinearitas. d. Uji Heteroskedastisitas Uji ini digunakan untuk mendeteksi adanya penyebaran titik data populasi pada bidang regresi yang tidak konstan. Gejala Heteroskedastisitas akan muncul apabila distrubance term untuk setiap observasi tidak lagi konstan tetapi bervariasi. Apabila hal ini terjadi maka estimator OLS masih tetap tidak bias dan masih tetap tidak konsisten tetapi tidak konsisten lagi dalam sampel kecil. Untuk mengetahui heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan scatterplot.

3. Regresi

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Beta Saham Terhadap Return Saham Industri Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 32 110

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia

0 22 86

EFEK AKHIR PEKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN KELOMPOK INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 16

EFEK AKHIR PEKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN KELOMPOK INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 22 16

Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi, Debt to Equity Ratio, Return on Asset dan Beta Saham terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ - 45 Di Bursa Efek Indonesia)

1 86 133

Analisis pengaruh indikator fundamental dan makro ekonomi terhadap beta saham : studi empiris pada PT.Bursa Efek Indonesia

0 4 124

PERBEDAAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK INDUSTRI DAN MAKRO EKONOMI TERHADAP PERBEDAAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK INDUSTRI DAN MAKRO EKONOMI TERHADAP RETURN SAHAM ANTARA BANK SYARIAH DAN NON SYARIAH DI INDONESIA.

0 2 11

PERBEDAAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK INDUSTRI DAN MAKRO EKONOMI TERHADAP PERBEDAAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK INDUSTRI DAN MAKRO EKONOMI TERHADAP RETURN SAHAM ANTARA BANK SYARIAH DAN NON SYARIAH DI INDONESIA

0 3 16

KAKPM-23. ANALISA EKONOMI MAKRO, INDUSTRI DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP BETA SAHAM SYARIAH

0 0 12

AKPM06. ANALISA KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RETURN DAN BETA SAHAM SYARIAH DI BURSA EFEK JAKARTA

0 0 16