Dependen Variabel Independen Variabel

lxxv yang menunjukkan semakin kuatnya kemampuan menjelaskan perubahan variabel independen terhadap variabel dependen .

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Dependen Variabel

Variabel dependen pada penelitian ini adalah Return dan Beta saham yang tercermin dalam Jakarta Islamic Indeks. • Return saham syariah merupakan tingkat pengembalian dari suatu skuritas yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks. Pengukuran tingkat return dari saham dapat dilakukan dengan dua cara yaitu yang pertama dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Ri = P t – P t-1 P t-1 Selain return saham terdapat juga return pasar Rm yang dapat dihitung dengan rumus: Jogiyanto 2003 : 232 dalam Suharli 2005 : 101 R m = IHSG t – IHSG t-1 IHSG t-1 • Beta saham syariah merupakan risiko yang terdapat pada sekuritas yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks. Pengukuran Beta menggunakan persamaan dari market model dengan persamaan: Ri = i + iRm + et, Pengukuran Beta juga dapat menggunakan rumus: ß = Cov r i , r m atau ß = r i - r i xr m - r m n-1 Var r m r m - r m 2 n-1 lxxvi

2. Independen Variabel

Pada penelitian ini digunakan sebelas variabel independen, yaitu: a. Earning Per Share EPS Earning Per Share merupakan jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar. EPS = Laba Bersih – Dividen Saham Prioritas Rata-rata Tertimbang dari Saham yang Beredar b. Debt to Equity Ratio DER Debt to Equity Ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh berapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Bambang Riyanto, 1995:333. DER = Total Hutang Total Modal Sendiri c. Return On Equity ROE Return On Equity merupakan rasio yang menunjukkan hasil pengembalian investasi atas pemilik atau pemegang saham dan dinyatakan dalam dengan rumus sebagai berikut : ROE = EAT x 100 Ekuitas Nilai ketiga variabel di atas diperoleh dari financial data ratios Jakarta Stock Exchange di Bursa Efek Indonesia. d. Jenis industri dibedakan antara industri manufaktur dan non manufaktur. Digunakan nilai 0 untuk industri non manufaktur dan nilai 1 untuk industri manufaktur. Data pengelompokan jenis industri ini lxxvii didapat dari financial data ratios Jakarta Stock Exchange di Bursa Efek Indonesia. e. Ukuran industri digunakan nilai 0 untuk industri kecil dan 1 untuk industri besar berdasarkan nilai dari total aset perusahaan. Industri kecil memiliki total aset 400M, industri menengah total asetnya 8000M, dan industri besar jumlah asetnya 8000M Wahyudi, 2006:92 f. Inflasi Inflasi merupakan suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian Sadono Sukirno, 2001:15. Tingkat inflasi dalam penelitian ini diperoleh melalui situs www.bi.go.id g. Kurs rupiah terhadap Dollar ditentukan oleh Bank Indonesia dan tercantumkan di dalam situsnya.. h. Produk Domestik Bruto PDB Produk Domestik Bruto merupakan nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam negara tersebut dalam satu tahun tertentu. Sadono Sukirno, 2001:33 Nilai PDB diperoleh dari situs www.bi.go.id lxxviii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Jakarta BEJ atau Jakarta Stock Exchange JSX adalah sebuah bursa saham di Jakarta , Indonesia . Bursa Efek Jakarta merupakan salah satu bursa tempat dimana orang memperjualbelikan efek di Indonesia. Pada 1 Desember 2007 Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya melakukan pengabungan usaha yang secara efektif mulai beroperasi pada 1 Desember 2007 dengan nama baru Bursa Efek Indonesia . PT Bursa Efek Jakarta BEJ pertama kali berdiri pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, yang kemudian dibentuk ulang melalui Undang-Undang Darurat No. 13 tahun 1951, dan selanjutnya dipertegas oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 15 tahun 1952. selama dua dasawarsa kemudian BEJ mengalami pasang surut yang ditandai pula oleh pemberhentian kegiatan sepanjang decade 60-an dan awal 70-an. Pada tahun 1977, pemerintah Indonesia menghidupkan kembali BEJ dengan mencatatkan saham 13 perusahaan PMA. Namun demikian, baru sekitar decade 80-an dan awal 90-an, BEJ benar-benar berkembang menjadi bursa efek seperti yang kita kenal sekarang sebagai Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia disingkat BEI, dalam Bahasa Inggris Indonesia Stock Exchange ISX adalah sebuah pasar saham yang merupakan hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta BEJ dengan Bursa Efek Surabaya BES, 61

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Beta Saham Terhadap Return Saham Industri Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 32 110

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia

0 22 86

EFEK AKHIR PEKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN KELOMPOK INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 16

EFEK AKHIR PEKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN KELOMPOK INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 22 16

Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi, Debt to Equity Ratio, Return on Asset dan Beta Saham terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ - 45 Di Bursa Efek Indonesia)

1 86 133

Analisis pengaruh indikator fundamental dan makro ekonomi terhadap beta saham : studi empiris pada PT.Bursa Efek Indonesia

0 4 124

PERBEDAAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK INDUSTRI DAN MAKRO EKONOMI TERHADAP PERBEDAAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK INDUSTRI DAN MAKRO EKONOMI TERHADAP RETURN SAHAM ANTARA BANK SYARIAH DAN NON SYARIAH DI INDONESIA.

0 2 11

PERBEDAAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK INDUSTRI DAN MAKRO EKONOMI TERHADAP PERBEDAAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK INDUSTRI DAN MAKRO EKONOMI TERHADAP RETURN SAHAM ANTARA BANK SYARIAH DAN NON SYARIAH DI INDONESIA

0 3 16

KAKPM-23. ANALISA EKONOMI MAKRO, INDUSTRI DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP BETA SAHAM SYARIAH

0 0 12

AKPM06. ANALISA KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RETURN DAN BETA SAHAM SYARIAH DI BURSA EFEK JAKARTA

0 0 16