e. Disempurnakannya sistem keamanan database KPPN, misalnya dengan
membuat password database yang berlapis f.
Dilakukannya analisis beban kerja dan analisis jabatan untuk mengetahui jumlah pegawai ideal untuk setiap KPPN.
g. Dilakukannyaprogram pengurangan kelebihan pegawai hingga sesuai
dengan kebutuhan. h.
Dikeluarkannya peraturan yang melarang pihak-pihak yang tidak berwenang untuk melakukan kontak dan pengurusan di KPPN serta
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaannya. Di samping saran perbaikan pada aspek-aspek sistem pengelolaan KPPN di atas, hasil
kajian ini juga menyarankan pelaksanaan pengumuman data realisasi belanja pemerintah melalui website untuk meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas pelaksanaan APBN.
F.6.1.3. Kajian Sistem Perencanaan dan Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN
A. Kajian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN di DJA
Departemen Keuangan dan Kementerian Perencanaan telah melakukan perbaikan terus menerus pada sistem perencanaan dan penyusunan APBN,
khususnya sistem penganggaran yang dari hari ke hari makin disempurnakan dengan mulai diterapkannya penganggaran berbasis kinerja, kerangka pengeluaran
jangka menengah, dan penganggaran terpadu. Namun dalam pelaksanaan ketiga prinsip penganggaran tersebut, masih dijumpai titik-titik yang berpotensi terjadi
tipikor baik berupa pemerasan, suap ataupun gratifikasi sekedar tanda terima
Universitas Sumatera Utara
kasih. Kelemahan lain yang ditemukan adalah berupa kelemahan teknis diantaranya pada sistem penelaahan RKA-KL dan pemblokiran kegiatan.
Kelemahan yang terlihat pada penelaahan RKA-KL yaitu kontak langsung antara penelaah DJA dan petugas KL, waktu penelaahan yang terlalu singkat, dan tempat
penelaahan yang kurang memadai. Sedangkan kelemahan teknis pada pembukaan blokir adalah tidak adanya batasan waktu yang jelas pada pembukaan blokir
kegiatan sehingga rawan untuk disalahgunakan oleh oknum-oknum DJA dan KL. Untuk memperbaiki kelemahan–kelemahan tersebut, dibutuhkan perbaikan
berupa : 1.
Membuat unit pengawasan internal DJA 2.
Penegakan kode etik, dengan memberikan sanksi yang tegas bagi pegawai yang melanggar.
3. Perbaikan teknis sistem penganggaran, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pembentukan pusat layanan front office bagi KL
b. Penyediaan tempat penelaahan RKA KL yang lebih representatif.
c. Memberikan alokasi waktu yang cukup untuk penyusunan dan
penelaahan RKA-KL. d.
Meminimalisasi kontak langsung antara penelaah DJA dan petugas KL pada kegiatan penelaahan RKA KL.
e. Mendokumentasikan setiap kegiatan interaksi antara pegawai DJA
dan pegawai KL. f.
Membangun sistem penganggaran secara elektronik e-budgeting yang terintegrasi dengan seluruh sistem keuangan negara.
Universitas Sumatera Utara
g. Peningkatan frekuensi rotasi penelaah secara periodik untuk
mencegah kedekatan petugas KL dengan penelaah. h.
Mendorong adanya standar biaya khusus untuk kegiatan yang telah memenuhi kriteria.
i. Menuntaskan proses perbaikan manajemen sumber daya manusia
yang selama ini telah dilakukan dalam rangka reformasi birokrasi namun proses-proses tersebut belum sepenuhnya selesai.
B. Kajian APBN di DPR