itu pembahasan tentang tugas pokok perencanaan sebagai kegiatan pengambilan keputusan dalam uraian ini pada dasarnya menempatkan perencanaan sebagai
suatu disiplin ilmu bukan sebagai salah satu fungsi manajemen.
Adapun tugas pokok perencanaan
34
a. Tugas Persiapan Eksplanatif
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Perencanaa suatu bidangaspek kehidupan tertentu harus dimulai atau bertolak dari kondisinya pada saat sekarang. Untuk mengetahui kondisi itu
diperlukan kegiatan menghimpun informasi atau data dengan mengidentifikasi kondisi bidangaspek tersebut. Dengan kata lain tujuan dari kegiatan pertama
dalam perencanaan ini adalah untuk menjelaskan explanation kondisi awal bidang atau masalah yang akan dijelajahi sebuah perencanaan yang akan
dirumuskan.
b. Tugas Prediktif
Perencanaan pada dasarnya merupakan kegiatan memprediksi suatu kondisi mas depan yang diinginkan, berbeda dari kondisinya di masa sekarang.
Prediksi itu pada dasarnya merupakan kegiatan memilih alternatif mengenai kondisi organisasi yang ideal di masa mendatang. Prediksi harus bersifat realistis
berupa kondisi masa depan yang diperkirakan dapat diwujudkan. Untuk itu harus dihindari memprediksi kondisi masa depan yang tidak mungkin dicapai, sehingga
menjadi khayalan yang tidak dapat diwujudkan. Dengan demikian berarti juga harus dimiliki kemampuan dan cara atau strategi mencapainya, atau sebaliknya
34
Ibid. Hal.33
Universitas Sumatera Utara
harus dihindari pelaksanaan kegiatan yang diprediksi tidak relevan dengan kondisi yang ingin dicapai.
Tugas prediksi seperti diuraikan diatas harus dilakukan secara cermat dan realistik, agar benar-benar dapat dilaksanakan dan tujuannya dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Untuk itu tugas perencanaan yang pertama seperti diuraikan terdahulu harus dilaksanakan secara baik, agar informasi atau data yang
digunakan untuk mengetahui kondisi sekarang yang perlu dirubah, diperbaiki, diadakan atau disempurnakan menjadi jelas, dan penetapan prediksi kondisi yang
diinginkan dimasa depan tidak keliru.
c. Tugas Kontrol
Tujuan perencanaan yang akan diwujudkan dimasa depan pada dasarnya merupakan kontrol terhadap kondisi yang akan terjadidicapai dimasa depan.
Demikian juga pemilihan program dan kegiatan untuk mewujudkan tujuan tersebut, pada dasarnya menghindari terjadinya atau terwujudnya kondisi yang
tidak diinginkan. Untuk itu program-program atau kegiatan-kegiatannya harus dipilih yang paling relevan sebagai kegiatan kontrol, agar tidak merugikan dan
menimbulkan konsekuensi terjadinya kondisi yang tidak diinginkan. Perencanaan sebagai kegiatan kontrol sangat penting bagi setiap organisasi karena berpengaruh
langsung pada usaha mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya dan berpengaruh langsung pada kondisi kompetitifnya.
Dengan memperhatikan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa esensi perencanaan mencakup dua substansi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan dengan
memilah dan memilih program-program yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan kondisi masa depan yang diinginkan.
b. Perencanaan adalah respon terhadap masalah atau kondisi masa
sekarang yang belum memuaskan, yang harus dirubah, diperbaiki, disempurnakan bahkan mungkin diganti dengan kondisi yang lebih
memuaskan.
E.6.3. Pengertian Strategi
Strategi
35
Strategi telah didefenisikan dalam beragam cara oleh banyak penulis diantaranya pendapat Chandler 1962 Strategi adalah penetapan tujuan dasar
jangka panjang dan sasaran perusahaan, dan penerapan serangkaian tindakan, sebagai kosa kata pada mulanya berasal dari bahasa Yunani,
yaitu Strategos, kata strategos berasal dari kata Stratos yang berarti militer dan ego yang artinya memimpin. Berdasarkan pemaknaan ini maka strategis pada
awalnya bukan kosa kata disiplin ilmu manajemen, namun lebih dekat dengan bidang kemiliteran yang artinya memimpin militer. Strategi merupakan tindakan
yang bersifat incremental senantiasa meningkat dan terus – menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dengan apa yang terjadi.
35
Triton. PB. Manajemen strategis Terapan Perusahaan dan Bisnis. Yogyakarta, Tugu Publisher. 2007. Hal.13
Universitas Sumatera Utara
serta alokasi sumber daya yang penting untuk melaksanakan sasaran ini.
36
Berdasarkan keseluruhan defenisi diatas, maka Triton Strategi
memperhatikan dengan sungguh-sungguh arah jangka panjang dan cakupan organisasi. Strategi juga secara kritis memperhatikan dengan sungguh-sungguh
posisi organisasi itu sendiri dengan memperhatikan lingkungan dan secara khusus memperhatikan pesaingnya.
37
Menurut Galbraith 1977 memdefenisikan
strategi sebagai berikut : Strategi adalah sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumber
daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran, dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis yang ideal
berkelanjutan, sebagai arah, cakupan dan perspektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi.
E.6.4. Rencana Strategis
E.6.4.1. Dasar Pembentukan Organisasi
38
36
Ibid. Hal.15
37
Ibid. Hal 17
38
Miftah Thoha. Birokrasi Pemerintah Indonesia di Era Reformasi. Jakarta, Kencana Prenada Media Group. 2008. Hal.43
Setiap upaya merancang atau menyusun organisasi perlu dilakukan hal-hal berikut, yakni menentukan kebijakan strategis
yang dijadikan landasan langkah-langkah berikutnya. Kebijakan strategis ini termasuk didalamnya menentukan visi yang akan diwujudkan selama satu
keperiodean. Selain visi, pemimpin juga menentukan misi, tujuan dan domain untuk masing-masing satuan organisasi yang dipimpinnya. Hal ini berarti, setiap
Universitas Sumatera Utara
pimpinan organisasi harus memahami kebutuhan dan kemampuannya untuk setiap upaya merancang dan membentuk organisasi. Kebijakan strategis yang ditetapkan
itu menjadi landasan berapa banyak dan jenis satuan posisi atau jabatan organisasi yang ditetapkan atau dibentuk.
E.6.4.2. Pengertian Rencana Strategis
Menurut Olsen dan Eadie
39
Perencanaan Strategis adalah upaya yang didisiplinkan untuk membuat keputusan dan tindakan penting yang membentuk
dan memandu bagaimana menjadi organisasi, apa yang dikerjakan organisasi, dan mengapa organisasi mengerjakan hal seperti itu. Sedangkan menurut Michael
allison dan Jude Kaye
40
a. Rencana Strategis berfungsi sebagai kerangka umum analisis
organisasi dalam memahami diri dan lingkungannya serta Perencanaan Strategis adalah proses sistemik yang
disepakati organisasi dan membangun keterlibatan di antara stakeholder utama tentang prioritas yang hakiki bagi misinya dan tanggap lingkungan operasi.
Sedangkan menurut Inpres No.7 Tahun 1999 rencana strategis adalah uraian tentang visi, misi, strategi dan faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi
tujuan, sasaran dan aktivitas organisasi dan tentang cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut melalui program-program utama yang akan dicapai selama 1
satu sampai 5 lima tahunan.
E.6.4.3. Maksud dan Tujuan Rencana Strategis
39
Jhon M.Bryson. Perencanaan Strategis bagi Organisasi Sosial. Yogyakarta, Pustaka Pelajar. 2003. Hal.4
40
Michael Allison dan Jude Kaye. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Nirlaba.Jakarta, Yayasan Obor Indonesia. 2005. Hal.1
Universitas Sumatera Utara
menerjemahkan konsep visi dan misi organisasi ke dalam aktualisasi
program.
b. Menciptakan efisiensi, efektifitas dan relevansi seluruh tindakan
organisasi yang menyangkut pemikiran, struktur, program dan perilaku organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi secara konsisten dan
berkesinambungan.
c. Sebagai pedoman strategis yang berorientasi ke depan dalam
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi seluruh kegiatan
organisasi selama satu keperiodean.
d. Sebagai landasan evaluasi dan penilaian secara kualitatif bagi seluruh
program dan kebijakan yang diambil oleh organisasi.
F. Defenisi Konsep