Mucikari Germo Sejarah Pertumbuhan Pelacuran Bukit Maraja

Heldawaty Simanjuntak. DAMPAK LOKALISASI PROSTITUSI BUKIT MARAJA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA MARIHAT BUKIT 1968- 1990.2007 USU e-Repository©2009 pembayaran pajak tersebut. Adanya proyek ini menjadikan pengelola merasa lebih aman, dan karena itu juga tempat ini tidak pernah dirazia oleh aparat. Justru aparatlah yang melindungi mereka kalau ada membuat masalah yang datang dari pengunjung maupun dari luar komplek tersebut. Hubungan solidaritas sosial para wanita pelacur tersebut dalam bidang- bidang tertentu masih ada, misalnya bila diantara kelompok pelacur terkena musibah atau hal- hal yang tidak diharapkan, mereka bergotong- royong mengummpulkan dana untuk membantu yang bersangkutan. Tetapi berbeda halnya dalam menghadapi langganan. Bila seorang langganan pernah bertamu kepadanya, maka ia tidak menghendaki langganannya itu direbut yang lainnya.

3.2.2 Mucikari Germo

Mucikari merupakan tenaga- tenaga penyalur dan yang menampung para pekerja seks. Para mucikari germo yang berada di lokasi pelacuran Bukit Maraja pada umumnya mendapat keuntungan yang besar. Besar kecilnya keuntungan tergantung pada banyaknya jumlah wanita pelacur yang dipeliharanya. Makin banyak wanita pelacur yang dipeliharanya semakin banyak persen yang diterima dari pelayanan wanita pelacur terhadap tamunya. Mucikari menyediakan kamar bagi para tamu yang menggunakan jasa pekerja seks yang mereka pelihara. Di lokalisasi pelacuran Bukit Maraja, harga sewa kamar yang di tetapkan Rp. 1000,00 kamar. Para mucikari germo yang ada di desa ini adalah sebagian pendatang dan Heldawaty Simanjuntak. DAMPAK LOKALISASI PROSTITUSI BUKIT MARAJA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA MARIHAT BUKIT 1968- 1990.2007 USU e-Repository©2009 ada pula penduduk setempat yang telah lama tinggal di desa tersebut. Misnawati sebagai mucikari menuturkan sebagai berikut: Saya sebagai seorang mucikari yang menyediakan serta mencari wanita- wanita yang berminat sebagai pekerja seks dari luar daerah khususnya dari daerah jawa tengah, dan saya menyediakan tempat tinggal bagi para wanita tersebut. setiap harinya ada saja tamu yang entah dari mana saja membutuhkan cewek- cewek yang ada dibarak saya, walaupun tidak seramai pada hari- hari libur. Yang bayar kepada saya adalah para pekerja saya, bukan tamu. Hasil dari wanita pelacur ini untuk memenuhi kebutuhan hidup kami. Uang dari wanita pelacur inilah yang saya pakai unutk membiayai kebutuhan hidup keluarga saya sehari- hari 28 Saya terjun ke dunia pelacuran ini karena saya memang awalnya seorang pekerja seks yang melayani tamu. Penghasilan yang saya peroleh cukup lumayan dengan bekerja secara keras tanpa lelah, tidak peduli gimanapun kondisi saya, pada saat itu saya masih mudah dan banyak tamu yang memakai saya. Akhirnya umur saya semakin tua dan tubuh saya tidak kuat lagi melayani para tamu dan panggilan ke saya sudah mulai berkurang. Akhirnya saya mencoba membangun sebuah bar di komplek ini, dan mempekerjakan wanita- wanita dari luar daerah. Dan saya hanya meminta uang sewa kamar dan penjualan minuman dari mereka. Hasil yang saya peroleh dapat memenuhi kehidupan keluarga saya. . Mucikari germo lokalisasi prostitusi Bukit Maraja juga menuturkan alasannya menggunakan tempat ini sebagai pencari penghasilan mereka adalah sebagai berikut : 29 Pada tahun 1971 jumlah mucikari germo berjumlah 18 orang. Yang terus berkembang sampai pada tahun 1990 menjadi 81 orang mucikari germo. Untuk 28 Wawancara, dengan Misnawati, Mucikari Barak edi, tanggal 10 Juli 2007. 29 Wawancara, dengan Purnama, Mucikari Barak Dwi, tanggal 11 Juli 2007. Heldawaty Simanjuntak. DAMPAK LOKALISASI PROSTITUSI BUKIT MARAJA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA MARIHAT BUKIT 1968- 1990.2007 USU e-Repository©2009 lebih jelasnya jumlah persebaran mucikari germo dari tahun 1971- 1990 dan jumlah barak rumah untuk melakukan aktivitas pelacuran , dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.2 Jumlah Mucikari dan Barak dari tahun 1971- 1990 Tahun Mucikari germo Barak 1971- 1972 18 18 1973- 1975 30 30 1976- 1978 40 40 1979- 1982 43 43 1983- 1990 81 81 Data : Wawancara dengan Kepala Dusun III Marihat Bukit. Dari tabel dapat dikatakan bahwa, dari tahun 1971- 1990 perkembangan pelacuran Bukit Maraja semakin berkembang dimana bertambahnya para mucikari germo dan barak- barak. Disini jelas perkembangan pelacuran di pengaruhi oleh permintaan pengunjung yang datang ke lokasi pelacuran Bukit Maraja. Para mucikari germo dikenakan pajak oleh pemerintah daerah. Dengan adanya pembayaran pajak ini, para mucikari lebih leluasa melakukan aktivitasnya karena mereka dilingungi oleh pemerintah daerah. Heldawaty Simanjuntak. DAMPAK LOKALISASI PROSTITUSI BUKIT MARAJA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA MARIHAT BUKIT 1968- 1990.2007 USU e-Repository©2009

BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEBELUM DAN

SESUDAH ADANYA LOKALISASI PROSTITUSI BUKIT MARAJA 4.1 Pengaruh Lokalisasi Prostitusi Terhadap Kehidupan Masyarakat 4.1.1. Buruh Mata pencaharian penduduk desa Marihat Bukit yang utama sebelum adanya lokalisasi prostitusi adalah bekerja sebagai buruh perkebunan di perkebunan kelapa sawit milik perusahaan asing yaitu Perkebunan Sipef. Apabila dilihat dari penghasilan atau upah buruh- buruh tersebut sangatlah pas- pasan. Kadang- kadang mereka kekurangan uang untuk menghidupi keluarga. Akhirnya para buruh berinisiatif untuk mencari pekerjaan sampingan demi mencukupi kebutuhan keluarga. Berdirinya lokalisasi pelacuran di desa Marihat Bukit sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat setempat, terutama dapat menambah penghasilan tambahan. Selain bekerja sebagai buruh tetap di perkebunan, mereka juga bekerja sampingan seperti, tukang ojek, pedagang asongan, dan sebagainya. Demikian juga para pengguna lokalisasi prostitusi dan penduduk yang tinggal dalam lokalisasi prostitusi, karena jarak menuju lokalisasi cukup jauh, maka dengan adanya ojek tersebut, mereka merasa sangat terbantu. Hasil dari pekerjaan sebagai tukang ojek cukup lumayan. Dimana banyak para pelibat seks yang ada di dalamnya sering

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memengaruhi Penggunaan Komdom dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013

0 58 130

Gambaran Pengetahuan Wanita Pekerja Seks (WPS) Tentang Penyakit HIV/AIDS Dilokalisasi Bukit Maraja Desa Marihat Bukit Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 25 113

REVITALISASI KAWASAN BUKIT KERANG BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA BARU KECAMATAN HINAI KABUPATEN LANGKAT.

0 5 23

Gambaran Pengetahuan Wanita Pekerja Seks (WPS) Tentang Penyakit HIV AIDS Dilokalisasi Bukit Maraja Desa Marihat Bukit Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 0 14

Gambaran Pengetahuan Wanita Pekerja Seks (WPS) Tentang Penyakit HIV AIDS Dilokalisasi Bukit Maraja Desa Marihat Bukit Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 0 1

Gambaran Pengetahuan Wanita Pekerja Seks (WPS) Tentang Penyakit HIV AIDS Dilokalisasi Bukit Maraja Desa Marihat Bukit Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 0 10

Gambaran Pengetahuan Wanita Pekerja Seks (WPS) Tentang Penyakit HIV AIDS Dilokalisasi Bukit Maraja Desa Marihat Bukit Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 0 29

Gambaran Pengetahuan Wanita Pekerja Seks (WPS) Tentang Penyakit HIV AIDS Dilokalisasi Bukit Maraja Desa Marihat Bukit Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 0 2

Gambaran Pengetahuan Wanita Pekerja Seks (WPS) Tentang Penyakit HIV AIDS Dilokalisasi Bukit Maraja Desa Marihat Bukit Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 0 26

Pemeriksaan MDT tpa desa bukit

0 1 3