Asam Lemak Studi Penggunaan Amida Asam Lemak Campuran Minyak Kelapa Sebagai Bahan Pengemulsi Lateks Pekat
Tabel 2. 2. Sifat Fisika dan Kimia Minyak Kelapa
Sifat Crude
Cochin RBD
Kandungan air dan kotoran Kadar asam lemak bebas
Bilangan penyabunan Bilangan iod
Bilangan peroksida Titik didih
C Indeks refraksi 40
C Berat jenis
Titik beku 1
3 -
- 2,0
- -
- -
0,1 0,07
250 – 264 7 – 12
0,5 20 – 28
C 1,488 – 1,450
0,907 – 0,913 22 – 23
C 0,03
0,04 250 – 264
7 – 12 0,5
20 – 28 C
1,488 – 1,450 0,907 – 0,913
22 – 23 C
Sumber : Hui 1996
2. 2. Asam Lemak
Asam lemak senyawa alifatik dengan gugus karboksil. Asam-asam ini banyak dijumpai dalam minyak goreng, margarin atau lemak hewan. Bersama-sama dengan
gliserol asam lemak merupakan penyusun utama minyak nabati atau hewan dan salah satu bahan baku untuk semua lipida pada makhluh hidup. Secara alami, asam lemak
bisa berbentuk bebas maupun terikat dengan gliserida. Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisa suatu lemak atau minyak disebut
asam lemak. Asam lemak merupakan bahan dasar pada industri oleo kimia. Dari asam lemak ini dapat diturunkan berbagai turunan asam lemak seperti : amida asam
Universitas Sumatera Utara
lemak, alkohol asam lemak dan metil ester asam lemak yang kemudian dapat diubah kedalam berbagai turunan asam lemak melalui amidasi, klorinasi, hidrogenasi,
sulfasi, sulfonasi dan reaksi lainnya Fessenden, 1982. Asam lemak yang ditemukan di alam dapat dibagi dalam dua golongan yaitu asam
lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh yang memiliki perbedaan pada jumlah dan posisi ikatan rangkapnya serta bentuk molekul keseluruhannya. Biasanya asam lemak
tidak jenuh terdapat dalam bentuk cis dan trans karena molekulnya akan bengkok pada ikatan rangkap.
1. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikaran tunggal pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil, misalnya
asam laurat, asam palmitat, asam stearat dan asam-asam lemak lainnya. 2.
Asam lemak tak jenuh Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan rangkap
pada rantai karbonnya. Misalnya asam oleat, asam linoleat, asam linolenat dan asam-asam lemak lainnya.
Asam lemak dengan atom karbon lebih dari dua belas tidak dapat larut dalam air dingin maupun air panas sedangkan untuk asam lemak dari C
4
, C
6
, C
8
dan C
10
dapat menguap. Ini disebabkan karena garam-garam dari asam lemak yang mempunyai
berat molekul rendah dan tidak jenuh lebih mudah larut dalam alkohol daripada garam-garam dari asam lemak yang mempunyai berat molekul tingkat jenuh.
Universitas Sumatera Utara
Minyaklemak dihidrolisa dengan pemanasan dan direfluks dengan katalis larutan metanolat yang alkalis, kemudian metanol yang berlebih diuapkan sebelum dilakukan
pemberian asam sulfat secara stoikiometris yang diikuti oleh pemisahan asam lemak bebas yang terbentuk, seperti pada gambar 2. 2.
H
2
C O COR
1
H
2
C OH HC O COR
2
+ 3 NaOH HC OH + 3RCOONa
H
2
C O COR
3
H
2
C OH trigliserida
Gliserol garam asam lemak
minyaklemak
2RCOONa + H
2
SO
4
RCOOH + Na
2
SO
4
Garam asam lemak asam lemak
Gambar 2. 2. Reaksi Pembentukan Asam Lemak