Relaksasi Baja Kehilangan karena rangkak Kehilangan karena susut Kehilangan karena rangkak

88 Jika f pi = 1225 Mpa digunakan, maka f pi netto = 1.225 – 148,71 = 1.076,29 Mpa sehingga KN x x x f A P pi s i 033 , 544 . 13 10 29 , 076 . 1 143 88 3 = = = − versus 148,71 Mpa dalam solusi lebih teliti, yang berarti perbedaan kecil ~ 3. Jadi, asumsi bahwa kehilangan sebesar 10 di bagian awal OK.

a. Relaksasi Baja

PR f ∆ Menurut Edward G.Nawy, kehilangan gaya prategang akibat relaksasi baja dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 4.9 Dengan ; K re = 5000 Psi = 34,47 MPa tabel 2.6 4.9 Mpa x X Wb e x Pi Wb M A Pi f cs 988 , 23 04 , 16 08 , 8 028 , 16 183 , 935 . 2 183 , 75 , 1478 845 , 033 , 544 . 13 30 , 1 65 , 6 1 2167 , 033 , 544 . 13 30 , 1 65 , 6 1 75 , 1478 30 , 1 65 , 033 , 544 . 13 2 2 − = − + − = − + − = − + − = − + − = Mpa x nf f cs PES 928 , 143 988 , 23 6 = = = ∆ [ ] xC f f f J K f PSH CR PES re PR + + − = ∆ Universitas Sumatera Utara 89 J = 0,04 tabel 2.6 75 , 70 , 750 . 1 225 . 1 = = = C f f pu pi tabel 2.7 Sehingga kehilangan tegangan akibat relaksasi baja adalah Nawy,2001

b. Kehilangan karena rangkak

PCR f ∆ Sesuai dengan Tabel 2.4, kehilangan karena rangkak pada balok pascatarik terjadi setelah transfer atau saat servis. Sehingga,

c. Kehilangan karena susut

PSH f ∆ Sesuai dengan Tabel 2.4, kehilangan karena rangkak pada balok pascatarik terjadi setelah transfer atau saat servis. Sehingga, Kehilangan total pada tahap I adalah Nawy,2001 Sehingga tegangan tendon di akhir tahap I Mpa f ps 1055 101 , 170 225 . 1 ≅ − = MPa f f f f f PSH PCR PR PES PT 101 , 170 391 , 21 71 , 148 = + + + = ∆ + ∆ + ∆ + ∆ = ∆ [ ] MPa x f PR 391 , 21 75 , 71 , 148 04 , 47 , 34 = − = ∆ = ∆ PCR f = ∆ PSH f Universitas Sumatera Utara 90 Tahap II : Service pada 30 hari Pada tahap ini seluruh beban sudah bekerja, beban sendiri struktur, beban mati dan beban hidup.

a. Kehilangan karena rangkak

PCR f ∆ Rangkak yang terjadi pada beton akibat faktor beban dan waktu dapat dihitung dengan persamaan 4.10 Nawy, 2001. KN x x x Pi 12 , 276 . 13 10 88 143 1055 3 = = − 6 33.234 195.000 = = = C S E E n K CR = 2,0 untuk balok pratarik Nawy, 2001 Perhitungan tegangan pada level baja segera setelah transfer Mpa x X Wb e x Pi Wb M A Pi f cs 351 , 23 720 , 15 08 , 8 711 , 15 183 , 935 , 876 . 2 183 , 75 , 478 . 1 845 , 12 , 276 . 3 1 30 , 1 65 , 6 1 2167 , 12 , 276 . 3 1 30 , 1 65 , 6 1 75 , 478 . 1 30 , 1 65 , 12 , 276 . 3 1 2 2 − = − + − = − + − = − + − = − + − = −       − = ∆ − − csd cs CR PCR f f nK f 4.10 Universitas Sumatera Utara 91 Perhitungan tegangan pada level baja akibat beban mati tambahan Momen akibat beban ekivalen di tengah bentang adalah Sehingga besar kehilangan akibat rangkak adalah Nawy,2001

d. Kehilangan karena susut