Konsep diri positif KAJIAN TEORI

b Konsep diri sekunder Konsep diri sekunder terbentuk banyak ditentukan oleh bagaimana konsep diri primernya. Ketika seseorang memasuki jenjang keremajaannya, maka ia mengalami begitu banyak perubahan dalam dirinya. Sikap-sikap atau tingkahlaku yang ditampilkannya juga akan mengalami perubahan- perubahan Gunarsa, 2006. Oleh karena itu, dapat dimengerti bahwa konsep diri pada seorang remaja cenderung tidak konsisten. Menurut Gunarsa 2006, melalui cara ini, si remaja mengalami suatu perkembangan konsep diri sampai akhirnya ia memiliki suatu konsep diri yang konsisten yaitu pada masa remaja akhir. 2.2.3 Konsep diri positif dan konsep diri negatif Berdasarkan perkembangan konsep diri yang telah dijelaskan dapat terlihat bahwa konsep diri terbentuk karena hasil interaksi individu dengan lingkungannya, terutama hubungan dengan orang lain Zurcher Deux, et.al, 1977, 1982. Dalam pembentukannya konsep diri melalui interaksi sosial, hal yang terpenting bahwa hubungan interpersonal akan mempengaruhi konsep diri yang dominan yaitu hubungan dengan “significant others” sehingga dapat terbentuk konsep diri positif atau konsep diri negatif pada setiap individu.

b. Konsep diri positif

Dalam pembentukannya konsep diri dapat berkembang ke arah positif dan negatif. Valerian menyatakan bahwa individu yang memiliki konsep diri positif dapat mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya, dan akan merasa puas dengan diri dan hidupnya. Montana 2001, memberikan ciri-ciri tingkah laku individu yang mempunyai konsep diri positif yaitu: 1. Bercita-cita menjadi pemimpin menginginkan kepemimpinan. 2. Mau menerima kritikan yang bersifat membangun. 3. Mau mengambil resiko secara lebih sering. 4. Bersifat mandiri terhadap orang lain. 5. Yakin bahwa keberhasilan dan kegagalan tergantung pada usaha, tindakan dan kemampuan yang dimiliki. 6. Bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya. 7. Percaya bahwa ia mempunyai kontrol dan pengaruh terhadap peristiwa atau kejadian dalam kehidupannya. 8. Menerima tanggung jawab atas tindakannya sendiri. 9. Sabar menghadapi kegagalan atau frustasi, tahu bagaimana cara menangani kerugian secara positif. 10. Dapat menangani pekerjaan yang ambisius. 11. Merasa mampu menangani atau mempengaruhi lingkungannya dan bangga terhadap perilaku dan tindakannya. 12. Menangani persoalan dengan keyakinan dan kepercayaan. Dari ciri-ciri tingkah laku individu yang menggambarkan konsep diri positif dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengembangkan konsep diri positif akan merasa dirinya berharga dan merasa diri lebih mampu dalam menghadapi berbagai pengalaman dan situasi, merasa dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan memandang keberhasilan yang diperoleh merupakan hasil dari usahanya dan karena kemampuan yang dimilikinya serta menerima kritikan sebagai hal yang membangun sehingga ia dapat meraih prestasi yang tinggi.

c. Konsep diri negatif