ovitrap merupakan alat yang efektif untuk membunuh jentik dan 4 orang 9,5 lainnya mengatakan ovitrap dapat menurunkan DBD. Kondisi ini semakin
meyakinkan peneliti bahwa paradigma berpikir yang ada ditengah masyarakat mengenai pencegahan DBD adalah dengan membunuh nyamuk Ae.aegypti.
Masyarakat meyakini bahwa hanya dengan membunuh nyamuk Ae.aegypti dewasa mereka akan terhindar dari ancaman DBD tanpa perlu mengkhawatirkan
pertumbuhan vektornya. Hal ini juga yang menyebabkan ketika ada kejadian DBD, masyarakat menuntut untuk dilaksanakan foging dan bukan pemeriksaan jentik
nyamuk. Padahal menurut Hasyimi 2004, pemasangan ovitrap yang dimodifikasi
dengan pemberian abate temephos dapat menurunkan angka Container Index CI sebesar 5,33 dan angka House Index HI sebesar 7,74. Angka ini menunjukkan
bahwa pemakaian ovitrap bermanfaat dalam pengendalian vektor DBD. Hal ini dikarenakan larva yang menetas didalam ovitrap akan mati setelah keluar dari
telurnya. Maka dapat disimpulkan, dengan menekan pertumbuhan vektor ancaman DBD juga dapat dikurangi.
5.1.1. Frekuensi Menemukan Jentik di Dalam Ovitrap
Berdasarkan tabel 4.6. diketahui bahwa 22 orang responden 52,4 pernah menemukan jentik didalam ovitrap, 18 orang 42,9 tidak pernah menemukan jentik
dalam ovitrapnya sedangkan 2 orang 4,8 menjawab tidak tahu. Selain itu, pada bulan Maret-April 2010 di Kelurahan Sei Kera Hilir I, Najmi 2010 melakukan
penelitian untuk mengetahui nilai House Index HI dan Container Index CI dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan ovitrap yang dibubuhi temephos. Dari 83 kontainer tersebut ditemukan sebanyak 18 21,69 kontainer yang terdapat jentik nyamuk Ae. aegypti. Jenis
kontainer yang paling banyak ditemukan terdapat jentik nyamuk adalah bak mandi, ember, dan dispenser.
Menurut Rogers 1983, sebuah inovasi akan lebih mudah diterima jika memiliki beberapa karakteristik, salah satunya adalah inovasi harus dapat dicoba dan
memiliki kelebihan yang langsung bisa dirasakan. Lebih dari setengah jumlah sampel pernah menemukan jentik didalam ovitrapnya, maka seharusnya inovasi lebih mudah
diterima dan dipertahankan. Namun hal ini tidak sesuai dengan kondisi dilapangan. Peneliti berasumsi hal ini terjadi karena inovasi tersebut belum dirasakan masyarakat
sebagai sebuah kebutuhan.
5.1.2. Tempat Meletakkan Ovitrap
Berdasarkan tabel 4.7, responden mengatakan bahwa ovitrap sebaiknya diletakkan didekat bak mandi sebanyak 30 orang 71,4 dan 12 orang 28,6
mengatakan ovitrap bisa diletakkan dimana saja. Menurut Hasyimi 2000, ovitrap sebaiknya diletakkan didalam dan di luar rumah di tempat yang gelap dan lembab
serta berdekatan dengan tempat penampungan air bersih. Kontainer-kontainer tersebut menjadi tempat perindukan nyamuk karena menurut Supartha 2008
nyamuk Ae.aegypti menyukai tempat-tempat penampungan air yang bersih dan tidak beralaskan tanah.
Menurut peneliti, masyarakat berasumsi bahwa tempat perindukan nyamuk hanyalah bak mandi. Hal ini kemungkinan terbangun dari kebiasaan yang ada
Universitas Sumatera Utara
dimasyarakat itu sendiri, seperti pada saat pelaksanaan PSN container yang diperiksa oleh petugas kesehatan setempat hanyalah bak mandi saja. Sedangkan container
lainnya yang lebih potensial tidak diperiksa. Padahal menurut Najmi 2010 container yang paling banyak dihuni jentik adalah ember dan dispenser, selain bak mandi.
5.1.3. Manfaat Ovitrap