pasien setelah memeriksa keadaan pasientanpa adanya memberikan kesempatan
untuk pasien bertanya.
Menurut Azwar 1996, bahwa pelayanan yang diberikan petugas kesehatan merupakan salah satu penunjang keberhasilan pelayanan kepada pasien yang sedang
menjalani pengobatan serta perawatan khususnya pasien rawat inap. Perilaku pelayanan diantaranya ditunjukan sikap dokter dalam melayani pasien. Sikap yang
ditunjukan dengan tingkah laku hendanya memenuhi norma yang dikehendaki oleh masyarakat terutama oleh penderita atau keluarga pasien. Dalam menghadapi pasien
tdokter dan perawat harus bersifat sopan, sabar, ramah, tidak ragu-ragu penuh perhatian terhadap pasien.
Menurut Purwanto 2007, kepuasan pasien ditentukan oleh beberapa faktor antara lain service ability yaitu meliputi kecepatan, kompetensi, serta penanganan
keluhan yang memuaskan untuk pasien. Pelayanan yang diberikan oleh perawat dengan daya tanggap yang baik akan memberikan penanganan yang cepat pula
terhadap keluhan pasien sewakt-waktu. Hasil ini tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Anjaryani 2009
menyatakan bahwa ketanggapan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap.
5.2.2 Variabel Pengetahuan
Hasil tabulasi silang menunjukan bahwa variabel pengetahuan memiliki hubungan dengan kepuasan peserta JKN di rawat inap, berdasarkan tabulasi silang
pada variabel status pengetahuan, Pada variabel status pengetahuan, dari 47 responden dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 25 responden 53,2 yang
Universitas Sumatera Utara
kurang puas dengan pelayanan kesehatan dan 22 responden 46,8 yang puas dengan pelayanan kesehatan sedangkan dari 38 responden dengan kategori
pengetahuan tidak baik sebanyak 11 responden 28,9 yang kurang puas dengan pelayanan kesehatan dan 27 responden 71,1 yang puas dengan pelayanan
kesehatan dengan nilai p= 0,029. Banyak responden yang belum tahu tentang JKN yang dikelola BPJS,
merupakan jaminan kesehatan yang bersifat wajib baik itu pekerja maupun penerima kerja, mendapatkan identitas peserta, iuran yang harus dibayar tiap bulannya, kapan
batas waktu harus dibayar, iuran tambahan untuk angota yang lebih dari 5 orang, manfaat keseluruhan menjadi peserta JKN, dan jenis pelayanan apa yang tidak
dijamin oleh BPJS. Meskipun ada beberapa responden yang pengetahuannya kurang baik namun
ada terdapat responden yang pengetahuannya baik hal ini disebabkan responden telah mendapatkan informasi tersebut sebelumnya baik itu melalui media elektronik TV,
koran ataupun dari internet maupun secara langsung. Menurut Notoatmodjo 2003 pengetahuan adalah hasil tahu yang terjadi
setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, perasaan dan perabaan. Menurut Laji
2012 seseorang yang mempunyai pengetahuan tinggi cendrung mempunyai permintan yang tinggi, masyarakat yang berpengetahuan tinggi menganggap penting
nilai kesehatan, sehingga akan mengkonsumsi jasa kesehatan lebih banyak dibandingkan masyarakat yang pengetahuannya lebih rendah.
]
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Variabel Umur
Hasil tabulasi silang menunjukan bahwa variabel umur tidak memiliki hubungan dengan kepuasan peserta JKN di rawat inap dengan nilai p=0,499, pada
umur 11-25 tahun sebanyak 27 responden 31,8, sedangkan yang berumur 26 tahun sebanyak 58 responden 68,2.
Umur akan berpengaruh didalam keputusan seseorang untuk memilih tempat pelayanan kesehatan dan akan mempengaruhi tinggi rendahnya harapan didalam
pelayanan yang akan diterimanya. Tidak adanya hubungan antara umur dengan tingkat kepuasan karena pada dasarnya setiap pasien dari yang muda maupun yang
tua menginginkan kasih sayang dan perhatian, setiap keluhan yang dirasakan ingin didengar dan diperhatikan oleh dokter atau tenaga kesehatan. Oleh karena itu pasien
yang datang kerumah sakit ingin mendapatkan pelayanan dan mengharapkan kesembuhan baik itu usia muda ataupun usia tua karena bagi mereka yang penting
mereka mendapatkan pelayanan dan mereka akan sembuh. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Hall dan Dorman yang menyatakan
bahwa pasien yang lebih berusia tua cenderung lebih menerima dibandingkan dengan pasien muda, sementara dokter dan perawat cenderung lebih responsive terhadap
pasien yang lebih tua. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan Anjaryani 2009
yang menyatakan bahwa usia produktif dewasa sering melakukan gaya hidup yang kurang sehat sehingga kemungkinan sakit lebih besar dibandingkan usia dewasa.
Universitas Sumatera Utara
5.2.4 Variabel Jenis Kelamin