37
C. Macam-macam Bimbingan dan Konseling
1. Bimbingan Pribadi : Bidang layanan pengembangan kemampuan
mengatasi masalah-masalah pribadi dan kepribadian. Program khusus berupa bimbingan kehidupan remaja, bimbingan kemandirian, bimbingan
kehidupan sehat, dan lain-lain.
31
2. Bimbingan Sosial : Bidang layanan pengembangan kemampuan dan
mengatasi masalah-masalah sosial dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Program khusus berupa bimbingan mengatasi konflik,
bimbingan pembinaan kerjasama, dan lain-lain. 3.
Bimbingan Pendidikan : Bidang layanan yang mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses pendidikan. Bidang
ini meliputi aspek bimbingan penjurusan, bimbingan lanjutan studi, pengenalan perguruan tinggi, dan lain-lain.
32
4. Bimbingan Pembelajaran : Bidang layanan untuk mengoptimalkan
perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses pembelajaran. Program khusus berupa bimbingan belajar efektif, pengembangan
bimbingan disiplin belajar, meningkatkan motivasi belajar, dan lain-lain.
33
5. Bimbingan Karier : Bidang layanan yang merencanakan dan
mempersiapkan pengembangan karier anak.
31
. Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, hal. 53
32
. tohttp:www.tokoblog.net201201pengertian-fungsi-tujuan-dan-macam.htmlko blog
33
. Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah Bebasis Integrasi , Hal.129
38
D. Mediasi Keluarga 1. Definisi Mediasi Keluarga
Pasca diberlakukannya Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, mediasi telah
menjadi salah satu rangkaian penting dari keseluruhan proses penanganan perkara di pengadilan, termasuk Pengadilan Agama. Adanya klausul-
klausul yang beraksentuasi imperatif, seperti kemestian melakukan proses mediasi sebelum pemeriksaan pokok perkara, kemungkinan batalnya
putusan pengadilan yang tidak menyertakan pertimbangan mediasi dan berbagai klausul lainnya mendorong perhatian terhadap mediasi menjadi
semakin intensif. Semangat
yang menginspirasi
perlunya mediasi
dalam pemeriksaan perkara di pengadilan adalah kenyataan bahwa perdamaian,
jika mediasi berhasil, memiliki akibat hukum dan efek psikologis yang sangat baik bagi pihak-pihak berperkara karena dihasilkan dari
kesepakatan pihak-pihak sendiri, sehingga daya ikatnya terhadap penyelesaian perkara menjadi lebih kuat, dan oleh karenanya kemungkinan
untuk mengajukan proses hukum lebih lanjut semakin menipis, dan bagi pengadilan dapat mengurangi penumpukan perkara.
34
Bagi para pihak yang berperkara, mediasi memberikan nilai-nilai positif dalam penyelesaian perselisihan, seperti pentingnya penghormatan
terhadap orang lain, kehormatan, kejujuran, keadilan, saling timbal balik,
34
. http:mediator-anggoro.blogspot.com201203mediasi-keluarga-dan-tantangannya- bagi.html. pd Jumat, 29 November 2013 00.30