tersebut. Hal ini, kadangkala membuat prestasi lebih rendah dari kapasitas atau potensi yang dimiliki. Akibatnya, timbul rasa salah dan malu pada diri anak
tersebut. d.
Minat yang berkembang pada masa kanak-kanak dapat menjadi minat selamanya Anak yang selalu melakukan kegiatan yang berkaitan dengan minatnya,
lama-kelamaan akan timbul kebiasaan dan akan terus bertahan menjadi minat selamanya. Misalnya, anak yang sedari kecil senang menggambar dan ia terlibat
secara intensif dalam kegiatan ini dan hal ini juga didukung oleh orang tua dan lingkungannya, pada akhirnya akan menjadi minat yang menetap dalam diri anak.
15
Berdasarkan uraian di atas maka, dapat disimpulkan bahwa minat merupakan dorongan dari dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan
ketertarikan atau perhatian secara selektif, yang menyebabkan pilihan terhadap suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan dan lama-kelamaan
akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya. Di lain pihak jika kepuasan berkurang maka minat seseorang pun akan berkurang. Kebiasaan akan terbentuk jika pembaca
memiliki minat yang tinggi terhadap kegiatan membaca.
2. Perkembangan Minat
Seorang anak tidak lahir dengan minat tertentu. Teori tabula rasa menunjukkan bahwa anak yang lahir laksana kertas putih yang kosong, yang belum
diisi berbagai hal. Dengan demikian, minat tidak ada dari lahir karena minat
15
Hera Lestari Mikarsa, dkk, Pendidikan Anak di SD, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h. 3.3-3.8.
berkembang melalui pengalaman belajar. Sejalan dengan makin meluasnya cakrawala mental anak maka minatpun akan berkembang. Minat dapat dipelajari
melalui berbagai macam cara yaitu: a.
Trial and Error Coba Ralat Dengan mencoba-coba secara tidak langsung akan timbul minat terhadap
sesuatu, seperti anak yang baru belajar sepeda. Jika ia sudah mahir, ia akan gemar bersepeda. Kegemaran atau minat bermain sepeda akan lebih kuat jika mendapat
bimbingan dari lingkungan khususnya melalui arahan dari orang-orang yang berarti bagi anak. Tumbuhnya minat pada anak akan lebih baik dan dapat bertahan
lebih lama. b.
Proses identifikasi pada orang yang dicintai misalnya, Ayah atau Ibu
Anak yang menyukai atau berminat membaca sangat mungkin dikarenakan ia melihat ayah dan ibunya senang membaca. Ibu yang senang menonton sinetron
di televisi tanpa sengaja dapat menjadi model atau contoh yang kuat bagi anak untuk juga turut berminat menonton sinetron. Pengaruh tokoh identifikasi ini makin
lama semakin berkurang begitu anak menginjak usia dewasa karena bukan hanya keluarga yang berpengaruh pada anak tetapi juga peran kelompok teman sebaya.
Jika hal ini terjadi pada anak, tidak jarang akan menimbulkan konflik dalam diri anak.
Dari berbagai penelitian mengenai perkembangan dan perbedaan individu dalam minat. Renninger menyimpulkan sebagai berikut.
1. Jika ditinjau dari sudut pandang perkembangan, pada usia prasekolah, yaitu usia
3-4 tahun umumnya anak-anak memiliki minat yang secara relatife stabil dan minat mereka berhubungan dengan pemilihan kegiatan dan belajar mereka.
2. Minat berperan besar dalam mengarahkan dan membimbing tingkah laku pada
masa kanak-kanak akhir dan dewasa. Pada anak yang lebih tua dan memasuki masa dewasa, umumnya menyelesaikan tugas yang tidak terlalu diminati dan
kebanyakan mereka tidak mempunyai pilihan terhadap tugas-tugas ini misalnya tugas di lingkungan sekolah atau lingkungan pekerjaan. Dalam hal ini minat
mempunyai pengaruh diferensial tergantung dari tugas dan isinya. 3.
Jika ditinjau dari perbedaan perkembangan minat, menunjukkan bahwa minat anak pada sekolah dan tugas sekolah akan berkurang sejalan dengan usia
mereka. Minat pada matematika dan ilmu pengetahuan akan berkurang. Sayangnya, penelitian semacam ini belum dikembangkan di Indonesia. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut khususnya mengenai perkembangan dan perbedaan individu dalam minat terhadap belajar dan
perkembangan. Perkembangan minat memegang peranan penting dalam pengembangan
kepribadian. Minat merupakan aspek kepribadian yang menyangkut rasa senang atau tidak senang terhadap suatu objek dalam mencapai suatu tujuan. Minat yang
kuat akan mendorong anak dalam memilih tindakan secara tepat untuk mencapai
tujuan. Dalam dunia psikologi pendidikan dikenal ada tiga macam minat dalam diri anak, yaitu minat volunter, minat involunter, dan minat non-volunter.
a. Minat volunter adalah minat yang tumbuh dengan sendirinya dalam diri anak.
b. Minat involunter adalah minat yang ditimbulkan oleh guru melalui berbagai
upaya penciptaan situasi yang kondusif. c.
minat non-volunter adalah minat yang timbul dengan dipaksakan. Dengan minat yang kuat, anak akan melakukan suatu tindakan dengan motivasi yang lebih
tinggi disertai kepuasaan tertentu. Minat-minat dan aktivitas yang banyak berkembang selama masa ini adalah
berikut ini. 1.
Permainan konstruktif construktive plays, yaitu berbagai jenis permainan yang bersifat membentuk atau menghasilkan bentuk-bentuk tertentu.
2. Mengumpulkan collecting, yaitu kegiatan untuk mengumpulkan suatu yang
disukainya, seperti gambar, perangko, buku, dan alat mainan. 3.
Permainan dan olahraga 4.
Aktivitas yang memberikan hiburan, seperti membaca, menonton film, mendengarkan radio, menonton tv, dan video games.
Dalam masa anak-anak, telah terbentuk minat-minat tertentu, antara lain minat terhadap penampilan unjuk diri. Pakaian, nama, agama, kesehatan, jenis
kelamin, sekolah, dan karierdi masadepan. Perkembangan emosional dalam masa ini ikut berpengaruh dalam pembentukan konsep diri dan pembentukan ideal selfy,
itu keadaan diri sendiri yang di cita-citakan secara ideal. Hal itu terjadi karena
dengan makin luasnya cakrawala lingkungan sosial anak. Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan konsep diri anak, antara lain kondisi fisik, bentuk
tubuh, nama, status sosial ekonomi, lingkungan, sekolah, penerimaan sosial, pengalaman sukses atau gagal , dan kecerdasan.
3. Aspek kognitif dan afektif