Masalah membaca Strategi meningkatkan kemampuan membaca

u. Kemampuan memvisualkan isi bacaan, antara lain dalam wujud kemampuan membuat diagram mengenai isi teks. v. Kemampuan membaca secara kritis, antara lain kemampuan menentukan keakuratan bahan bacaan dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, dan dapat membedakan antara fakta dan opini. w. Kemampuan membaca dengan kecepatan yang sesuai guna memungkinkan otak memproses masukan yang diperoleh dari bahan bacaan. x. Kemampuan menggunakan strategi membaca yang tepat, disesuaikan dengan bahan bacaan dan tujuan membaca. 32

4. Masalah membaca

Secara keseluruhan mata pelajaran Bahasa Indonesia berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar, berkomunikasi, dan mengungkapkan pikiran dan perasaan, serta membina persatuan dankesatuan bangsa. Masalah yang dihadapi anak dalam membaca, yaitu: a. Kurang mengenali huruf b. Membaca kata demi kata yang seringkali disebabkan oleh gagal menguasai keterampilan memecahkan kode, gagal memahami makna kata, kurang lancar membaca c. Memparafrasekan yang salah d. Miskin pelafalan atau penghilangan e. Pengulangan 32 Yeti Mulyati, dkk. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h. 9.4-9.6. f. Pembalikan g. Penyisipan h. Penggantian i. Menggunakan gerak bibir, jari telunjuk, dan menggerakkan kepala j. Kesulitan konsonan, kesulitan kluster, diftong dan digraph k. Kesulitan menganalisis struktur kata l. Tidak mengenali makna kata dalam kalimat dan cara mengucapkannya. 33 Sebagian besar anak belajar membaca pada usia enam atau tujuh tahun, dan dengan berkembangnya kemampuan mental di usia dewasa, anak bahkan mampu mengatasi tantangan-tantangan yang lebih besar. Ada yang menganggap dari berbagai mitos bahwa membaca itu sulit, membaca tidak boleh menggunakan jari ketika membaca, membaca harus dilakukan dengan mengeja kata per kata, dan membaca perlahan-lahan supaya dapat memahami isinya. Anggapan itu kita gantikan dengan gagasan-gagasan baru yang merupakan langkah pertama dalam menciptakan keterampilan baru membaca menjadi, membaca itu mudah, tidak ada salahnya membaca dengan menggunakan jari sebagai petunjuk, kita boleh membaca banyak kata secara sekaligus, dan kita juga boleh membaca dengan cepat dan tetap memahami isi bacaan. 34 33 Isah Cahyani, Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar, Bandung: UPI Press, 2007, h. 101. 34 Bobbi DePorter dan Mike Hernacki. Quantum Learning, Bandung: KAIFA, 2005, h. 252-253.

5. Strategi meningkatkan kemampuan membaca

Tiga pokok yang perlu diperhatikan guru dalam pengajaran membaca, yaitu: a. Pengembangan aspek sosial anak, yakni: kemampuan bekerja sama, percaya diri, kestabilan emosi, dan rasa tanggung jawab b. Pengembangan fisik, yakni: pengaturan gerak motorik c. Perkembangan kognitif,yakni: membedakan bunyi, huruf, menghubungkan kata dan makna Strategi meningkatkan kemampuan membaca yaitu: 1. Pemilihan bahan ajar membaca Secara garis besar bahan ajar membaca dapat dipilah menjadi dua macam, yaitu: pramembaca dan membaca. Pengajaran pramembaca anak diperkenalkan pada tata cara membaca yang baik, misalnya, duduk yang wajar dan baik, cara meletakan buku, memegang buku dengan baik. 2. Metode pengajaran membaca Pengajaran membaca yang paling baik adalah pengajaran membaca yang didasarkan pada kebutuhan anak dan mempertimbangkan apa yang harus dikuasai siswa. Rubin mengemukakan beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pengajaran membaca yaitu: a. Peningkatan ucapan: kegiatan difokuskan pada peningkatan kemampuan siswa mengucapkan bunyi-bunyi bahasa b. Kesadaran fonemik bunyi: difokuskan untuk menyadarkan anak bahwa kata dibentuk oleh fonem atau bunyi yang membedakan makna c. Hubungan antar bunyi-huruf: pengetahuan tentang hubungan bunyi-huruf merupakan prasyarat untuk dapat membaca d. Membedakan bunyi-bunyi: yang merupakan hal penting dalam memperolah bahasa, khususnya bahasa e. Kemampuan mengenal huruf f. Orientasi membaca dari kiri ke kanan g. Keterampilan pemahaman h. Penguasaan kosakata 3. Strategi pengucapan: ada beberapa strategi yang digunakan untuk mengenali cara mengucapkan suatu kata yaitu: analisis dan fonik, teknik pengenalan kata, meminta seseorang untuk mengucapkan satu kata untuk anda, unsurekonteks, SAS StructuralAnalysis dan Synthetis dan melihat pengucapan dalam kamus. 4. Strategi pengenalan makna kata Dalam pendekatan komunikatif,pengajaran bentuk bahasa sebaiknya tidak dilepaskan dari makna. Untuk mengajarkan makna kata dapat digunakan beberapa strategi berikut: a Strategi 1: konteks memanfaatkan konteks untuk memakai kata b Strategi 2: SAS untuk makna c Strategi 3: bertanya kepada seseorang tentang makna suatu kata d Strategi 4: memanfaatkan kamus. 35

C. Pengertian Buku Teks