C. Kerangka Berfikir dan Hipotesis
1. Kerangka Berfikir
Orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motifasi dalam belajar, karena didalam keluarga anak mendapatkan pembelajaran yang
pertama dan utama yaitu oleh orang tua dan keluarganya. Jika orang tua dalam mendidik secara benar, maka anak akan merasa nyaman, tentram, tenang dan
bahagia, sehingga motifasi untuk belajar tinggi yang berakibat pada peningkatan prestasinya.
Makna keluarga adalah susunan terkecil dari masyarakat yang mulanya terdiri dari ikatan suami dan istri kemudian lahirlah anak yang akan membawa
pada ketenangan dan kebahagiaan. Oleh karena itu dikatakan bahwa lingkungan sangat mempengaruhi
motifasi belajar anak. Peran orang tua akan menciptakan motifasi belajar yang baik dan begitupun sebaliknya, orang tua dituntut semaksimal mungkin dapat
mengarahkan anak agar tidak keluar dari ajaran agama. Prestasi belajar adalah hasil perubahan dari proses interaksi berbagai
macam faktor didalam aktifitas belajar yang dilakukan melalui pengukuran dan penilaian dalam hal pengetahuan dan kecakapan serta keterampilan terhadap mata
pelajaran yang biasanya dapat diamati dan diukur dengan nilai test dan angka. Walaupun prestasi belajar secara umum mewakili segi kognitif namun bukan
berarti hanya mentransfer pengetahuan melainkan lebih dari itu, yakni mengandung unsur normatif didalamnya terdapt nilai sehinga siswa tidak hanya
mendapatkan kemajuan dari bidang ilmu pengetahuan saja tetapi juga kecakapan dan keterampilan. Keberhasilan siswa dalam belajar tidak lepas dari peran guru
yang mampu memotifasi dan menciptakan suasana belajar yang nyaman, kondusif dan menyenangkan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa belajar, maka
perlu diadakan pengukuran dan penilaian yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu hasil dari evaluasi tersebut akan lebih akurat. Dalam
menginformasikan prestasi siswa dan data-data tersebut dialah menjadi raport sebagi laporan kepada orang tua. Dengan demikian penulis membuat kesimpulan
sementara bahwa untuk menghasilakn prestasi siswa yang tinggi maka perlu
kiranya bagi orang tua untuk menciptakan pedidikan yang berkualitas sehingga menghasilkan prestasi belajar secara optimal dan menimbulkan rasa kenyamanan,
ketenangan dan ketentraman.
2. Hipotesis