dapat juga terjadi proses erosi tulang atau kolesteatoma, granulasi atau osteitis. Perforasi letaknya marginal atau atik Ballenger,
1997, Lasisi, Olaniyan, Mulbi et al,
2007.
2.5.7 Gejala dan Tanda a. Telinga berair otore
Otore aural discharge
merupakan manifestasi otitis media kronis yang paling sering dijumpai Mills, 1997.
Pada OMSK tipe benigna, cairan yang keluar biasanya bersifat mukopurulen yang tidak
berbau busuk. Keluarnya sekret biasanya hilang timbul. Sedangkan pada OMSK tipe maligna, sekret yang keluar bersifat purulen dan
berbau busuk, berwarna abu-abu kotor kekuning-kuningan oleh karena adanya kolesteatoma yang menyebabkan proses degenerasi epitel
dan tulang Mills, 1997; Djaafar, 2004. Keluarnya sekret dapat didahului oleh infeksi saluran nafas atas
atau kontaminasi dari liang telinga luar setelah mandi atau berenang Mills, 1997. Sekret yang bercampur darah berhubungan dengan
adanya jaringan granulasi dan polip telinga dan merupakan tanda adanya kolesteatoma yang mendasarinya. Suatu sekret yang encer
tanpa disertai rasa nyeri mengarahkan kemungkinan suatu tuberkulosis Paparella, Adams Levine, 1997.
b. Gangguan pendengaran
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran. Gangguan pendengaran mungkin ringan sekalipun
proses patologi sangat hebat, karena daerah yang sakit ataupun kolesteatoma dapat menghantarkan bunyi dengan efektif ke fenestra
ovale Paparella, Adams Levine, 1997.
c. Nyeri
Nyeri tidak lazim dikeluhkan penderita OMSK, dan bila ada merupakan suatu tanda yang serius. Nyeri dapat berarti adanya
ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret, terpaparnya duramater atau dinding sinus lateralis atau ancaman pembentukan
abses otak Paparella, Adams Levine, 1997.
d. Vertigo
Hal ini merupakan gejala serius lainnya. Gejala ini memberikan kesan adanya suatu fistula, berarti ada erosi pada labirin tulang dan
sering terjadi pada kanalis semisirkularis horizontal Paparella, Adams Levine, 1997; Helmi, 2005.
e. Perforasi membran timpani
Perforasi membran timpani dapat bersifat sentral, subtotal, total, atik ataupun marginal. Pada perforasi atik atau marginal perlu dicurigai
adanya kolesteatoma. Jaringan granulasi atau polip dapat juga ditemukan. Helmi, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Tanda-tanda klinis OMSK tipe maligna:
a. Terdapat abses atau fistel retroaurikuler. b. Terdapat polip atau jaringan granulasi di liang telinga luar yang berasal
dari dalam telinga tengah. c. Terlihat kolesteatoma pada telinga tengah terutama di epitimpani.
d. Sekret berbentuk nanah dan berbau khas aroma kolesteatoma. e. Terlihat bayangan kolesteatoma pada foto Rontgen mastoid Djaafar,
2004.
2.5.8 Diagnosis
Diagnosis OMSK dapat ditegakkan berdasarkan :
a. Anamnesis
Anamnesis yang lengkap sangat membantu menegakkan diagnosis OMSK. Biasanya penderita datang dengan riwayat otore
menetap atau berulang lebih dari tiga bulan. Penurunan pendengaran juga merupakan keluhan yang paling sering. Terkadang penderita juga
mengeluh adanya vertigo dan nyeri bila terjadi komplikasi.
b. Pemeriksaan otoskopi
Pemeriksaan otoskopi dapat melihat lebih jelas lokasi perforasi, kondisi sisa membran timpani dan kavum timpani. OMSK ditegakkan
jika ditemukan perforasi membran timpani.
c. Pemeriksaan audiometri
Universitas Sumatera Utara
Pemeriksaan audiometri penting untuk menentukan fungsi konduktif dan fungsi koklea. Dengan menggunakan audiometri nada
murni pada hantaran udara dan hantaran tulang serta penilaian diskriminasi tutur, besarnya kerusakan tulang-tulang pendengaran
dapat diperkirakan dan bisa ditentukan manfaat operasi rekonstruksi telinga tengah untuk perbaikan pendengarannya.
d. Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan radiologi dari mastoid perlu untuk melihat perkembangan pneumatisasi mastoid dan perluasan penyakit. Foto
polos dan CT Scan dapat menunjukkan adanya gambaran kolesteatoma dan keadaan tulang-tulang pendengaran juga dapat
diperhatikan.
e. Pemeriksaan mikrobiologi