Bank Di Dalam Ekonomi Islam

BAB II JUAL BELI MURABAHAH DI DALAM SYARIAT ISLAM

A. Pandangan Islam Terhadap Bank.

1. Bank Di Dalam Ekonomi Islam

Bank adalah salah satu lembaga keuangan modern yang memegang peranan sangat vital dalam kegiatan perekonomian saat ini. Hampir tidak mungkin berjalannya kegiatan perekonomian dalam suatu negara tanpa melibatkan jasa perbankan di tengah masyarakat modern sekarang ini, karena bank itu tidak hanya sebatas tempat menyimpan uang, tetapi segala bentuk transaksi bisnis kini ditangani oleh bank. Sayangnya sistem perbankan itu berasal dan dikembangkan oleh dunia barat yang nota bene tidak mengenal aturan halal haram dan juga riba. Sistem perbankan seperti ini tentu saja bertentangan dengan syariat Islam, sehingga membuat umat Islam serba salah dalam menggunakan jasa perbankan untuk setiap kegiatan bisnis mereka. Akhirnya timbullah perbedaan pendapat di kalangan umat Islam mengenai keberadaan bank sebagai lembaga keuangan masyarakat. Sebagian kalangan melihat bahwa sistem ekonomi itu harus mengacu persis dengan sistem yang pernah dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. di masanya. Sebaliknya, bila beliau Rasulullah tidak pernah melakukannya, mereka cenderung untuk menafikan sistem itu karena dianggap tidak sesuai dengan sunnah beliau. Maka dengan demikian, praktek Ridha Kurniawan Adnans : Penerapan Sistem Jual Beli Murabahah Pada Bank Syariah, 2007 USU e-Repository © 2008 perbankan termasuk di dalamnya perbankan syariah yang sekarang ini ada dianggap tidak berlandaskan kepada apa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. 21 Sebagian lainnya berpendapat walaupun bank tidak ada di masa Rasulullah s.a.w., namun bila tujuannya baik dan cara-cara yang dilakukannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar syariah Islam, maka hukumnya boleh dilakukan. 22 Mereka menyatakan bahwa keberadaan bank dalam kegiatan ekonomi merupakan bagian dari muamalah sehingga hukumnya dikembalikan kepada hukum asal muamalah yang menyatakan “segala sesuatunya dibolehkan kecuali ada larangan dalam Quran atau Sunnah”. Walaupun lembaga perbankan seperti sekarang ini belum dikenal pada masa Rasulullah s.a.w., tetapi fungsi-fungsi utama dalam perbankan seperti menerima titipan uang, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi, serta melakukan pengiriman uang, telah lazim dilakukan sejak zaman Rasulullah s.a.w. 23 Yang kemudian menjadi permasalahan adalah bahwa praktek perbankan itu lahir dan dikembangkan oleh dunia barat yang dalam operasionalnya melakukan praktek riba yang tidak sesuai dengan syariah Islam. Gemala Dewi dalam bukunya menyatakan bahwa yang menjadi permasalahan bagi kebanyakan orang terhadap kegiatan usaha lembaga keuangan perbankan tersebut jika dihubungkan dengan ketentuan-ketentuan hukum Islam 21 www.syariahonline.com ., Konsultasi Muamalat, Argumen Tentang Bank Syariah, diakses pada tanggal 11 Maret 2007. 22 Ibid. 23 Baca: Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan, Penerbit PT. Raja Grafindo Perkasa, Jakarta, 2006, hal. 18-19. Ridha Kurniawan Adnans : Penerapan Sistem Jual Beli Murabahah Pada Bank Syariah, 2007 USU e-Repository © 2008 bukanlah dari segi fungsi lembaga tersebut melainkan dari segi konsep usahanya yang menarik keuntungan usahanya terutama dari bunga kredit. 24 Atas dasar itulah kemudian timbul keinginan umat Islam untuk membentuk konsep tersendiri bagi lembaga keuangan bank, yaitu bank yang tunduk kepada syariah Islam.

2. Bank Syariah Dan Perkembangnnya Di Indonesia