Kerangka Berpikir Hipotesis KAJIAN PUSTAKA

konsentrasi 15 ccL air memberikan hasil yang terbaik pada berat gabah kering tertinggi 37,593rumpun.

G. Kerangka Berpikir

Larutan mikroorganisme lokal MOL merupakan cairan yang terbuat dari bahan organik alami. Bahan-bahan organik tersebut diduga berupa zat yang dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman fotohormon seperti giberelin, sitokinin, auksin dan inhibitor. Rebung bambu dapat dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan MOL karena di dalam rebung bambu terdapat unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman yaitu unsur hara makro dan mikro. Dalam rebung terdapat unsur hara makro berupa Protein 2,5 gram, Kalium K 553 mg, Kalsium ca 28 mg, Fosfor P 50 mg, sedangkan unsur hara mikro dalam rebung yaitu Besi Fe sebanyak 7 mg. Larutan MOL rebung mempunyai kandungan C organik dan giberelin yang tinggi sehingga mampu merangsang pertumbuhan tanaman. Selain itu MOL rebung bambu juga mengandung mikroorganisme yang sangat penting untuk membantu pertumbuhan tanaman yaitu Azotobacter dan Azospirillum.

H. Hipotesis

Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pemberian MOL dari rebung bambu akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim. 2. Konsentrasi MOL dari rebung bambu yang akan memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim adalah konsentrasi 1 atau lebih. 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental yaitu berupa percobaan dengan menggunakan beberapa perlakuan pemberian larutan MOL pada tanaman sawi caisim untuk mengetahui apakah perlakuan tersebut memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim, terdapat 3 variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas, variabel terikat dan variabel terkontrol. 1. Variabel bebas dalam penelitin ini yaitu pemberian larutan MOL dari rebung bambu dengan 3 konsentrasi yaitu 1, 5 dan 10. 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman sawi caisim meliputi tinggi batang, jumlah daun, berat basah dan berat kering. 3. Variabel terkontrol meliputi volume cairan yang digunakan untuk penyiraman adalah 200 ml untuk setiap tanaman, umur dan ukuran bibit, waktu dan frekuensi penyiraman dan suhu.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Tempat penelitian dilaksanakan di Kebun Anggur Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.