Pembuatan Krim HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembuatan Krim

Krim merupakan bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Krim juga merupakan suatu sistem emulsi yang stabilitasnya ditentukan oleh elastisitas emulgator dari lapisan tipis batas antar muka. Banyak emulgator yang memberikan lapisan tipis yang sangat stabil dan dapat menyalut droplet. Jika terdapat droplet yang bersentuhan, maka lapisan tipis tersebut akan memberi perlindungan untuk menghindari penggabungan antar droplet. Pada dasarnya setiap sediaan farmasi terdiri dari zat aktif dan eksipien- eksipiennya. Zat aktif yang digunakan dalam formulasi krim ekstrak tomat ini adalah ekstrak buah tomat. Di dalam tomat terdapat senyawa karotenoid yang menjadikan tomat berwarna merah, yaitu likopen. Likopen berpotensi sebagai antioksidan dan penangkap radikal bebas yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Likopen juga dapat berinteraksi dengan Reactive Oxygen Species ROS seperti H 2 O 2 dan NO 2 Lu et al., 1995. Pada penelitian ini dilakukan orientasi untuk menentukan komposisi Tween 80 dan PEG 4000 yang digunakan untuk optimasi. Gambar 7. Grafik orientasi pengaruh jumlah Tween 80 terhadap viskositas krim Gambar 8. Grafik orientasi pengaruh jumlah Tween 80 terhadap ukuran droplet krim Pada gambar 7 dan 8 dapat diketahui bahwa pada jumlah Tween 80 sebanyak 3, 5 dan 7 gram memberikan efek yang besar terhadap viskositas krim dan jumlah Tween 80 sebanyak 3, 5, 7 dan 11 gram memberikan efek yang besar terhadap ukuran droplet krim. Oleh karena itu, didapat daerah irisan dari kedua grafik tersebut, yakni antara 3 gram dan 7 gram. Pada daerah tersebut juga sudah memenuhi viskositas yang diinginkan 60-150 d.Pa.s serta ukuran droplet yang 50 100 150 200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Vis k o sit a s d .P a .s Jumlah Tween 80 g Pengaruh Tween 80 terhadap Viskositas Krim 10 20 30 40 50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Uk u ra n d ro p le t μ m Jumlah Tween 80 g Pengaruh Tween 80 terhadap Ukuran Droplet Krim diinginkan 30-50µm, sehingga dipilih level rendah Tween 80 sebesar 3 gram dan level tingginya sebesar 7 gram. Tween 80 pada formulasi sediaan krim ini berfungsi sebagai surfaktan yang akan meminimalkan energi permukaan dari droplet yang terbentuk. Polietilenglikol PEG 4000 dalam formulasi sediaan krim pada penelitian ini digunakan sebagai basis karena proses pembuatan sediaan menggunakan metode peleburan yang umumnya lebih mudah dalam penggunaan PEG 4000. Kelarutan PEG 4000 pun baik di dalam air sehingga cocok untuk tipe sediaan krim yang akan dibuat yaitu tipe ma. Gambar 9. Grafik orientasi pengaruh jumlah PEG 4000 terhadap viskositas krim 20 40 60 80 100 120 140 2 4 6 8 10 12 Vis k o sit a s d .P a .S Jumlah PEG 4000 g Pengaruh PEG 4000 terhadap Viskositas Krim Gambar 10. Grafik orientasi pengaruh jumlah PEG 4000 terhadap ukuran droplet krim Pada gambar 9 dan 10 dapat diketahui bahwa pada jumlah PEG 4000 2, 4 dan 6 gram memberikan efek yang besar terhadap viskositas krim dan jumlah PEG 4000 sebesar 2, 4 dan 6 gram memberikan efek yang besar pada ukuran droplet krim. Oleh karena itu, didapat daerah irisan dari kedua grafik tersebut, yakni antara 2 gram dan 6 gram. Pada daerah tersebut juga sudah memenuhi viskositas yang diinginkan 60-150 d.Pa.s serta ukuran droplet yang diinginkan 30-50µm, sehingga dipilih level rendah PEG 4000 sebesar 2 gram dan level tingginya sebesar 6 gram. Krim yang dibuat pada penelitian terdiri dari dua fase, yaitu fase minyak yang terdiri dari asam stearat, sedangkan fase air terdiri dari PEG 4000, Tween 80, nipagin, propilen glikol serta triethanolamin. Kedua fase ini secara terpisah dipanaskan di atas waterbath pada suhu 70°C. Pemanasan ini bertujuan untuk melelehkan asam stearat sebagai fase minyak, sehingga memudahkan pencampuran dengan fase air. Sementara PEG 4000 pada fase air dipanaskan terlebih dahulu karena memiliki bentuk padat sehingga membutuhkan pemanasan 25.0000 27.0000 29.0000 31.0000 33.0000 35.0000 2 4 6 8 10 12 Uk u ra n d ro p le t μ m Jumlah PEG 4000 g Pengaruh PEG 4000 terhadap Ukuran Droplet Krim yang lebih lama dibanding fase air lainnya. Setelah PEG 4000 meleleh, barulah fase air lainnya dimasukkan dan dihomogenkan. Selain untuk mempermudah pencampuran, pemanasan juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara fase air dan fase minyak sehingga emulsi yang terbentuk baik. Setelah semua bahan leleh dan kedua fase mempunyai suhu yang sama, campuran tersebut dicampur dengan mixer ke dalam mortir yang telah dihangatkan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya perubahan suhu yang mendadak thermal shock yang dapat menyebabkan asam stearat membeku kembali dan mengurangi homogenitas dari krim. Asam stearat pada fase minyak akan bereaksi dengan TEA yang bersifat basa larut air, sehingga akan terjadi reaksi penyabunan yang menghasilkan garamsabun amin yaitu trietanolaminstearat Voigt, 1994. Sabun trietanolamin- stearat ini akan berfungsi sebagai emulgator yang akan menyelubungi droplet- droplet fase minyak sehingga dapat didispersikan ke dalam fase air dan terbentuk sistem emulsi. Pembuatan krim pada penelitian ini dilakukan dengan pengadukan menggunakan mixer. Hal ini bertujuan supaya pengadukan yang terjadi konstan dan kontinyu karena pengadukan yang demikian akan membuat emulsi yang terbentuk stabil, yang ditandai salah satunya adalah dengan tidak terjadi pemisahan fase Young, 1972. Setelah kedua fase tersebut dicampur dan telah terbentuk basis krim, ekstrak padat tomat dicampur dan dihomogenkan kembali dengan mixer. Pada formula ini, ekstrak kering yang ditambahkan sebanyak 6 gram, dimana mengandung 1 gram ekstrak kental di dalamnya.

C. Uji HET-CAM

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PELEPASAN BENZOKAIN.

1 3 17

PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PELEPASAN ASAM BENZOAT.

0 1 6

Pengaruh SPAN 80 dan TWEEN 80 sebagai surfaktan terhadap sifat fisis dan stabilitas fisis emulsi ekstrak etanol biji kluwak dengan aplikasi desain faktorial.

2 56 145

Pengaruh texapon® n70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial.

2 37 139

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan peg 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan metode desain faktorial.

0 3 120

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial.

0 4 112

Pengaruh texapon® n70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial

1 23 137

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial

8 63 110

Efek span 80 dan tween 80 sebagai emulgator terhadap sifat fisis dan stabilitas emulsi oral A/M ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) : apikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 150

Pengaruh Texapon® N70 sebagai Surfaktan dan PEG 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat buah tomat dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 115